Membayar Fidyah dengan Menyembelih Seekor Kambing Firman Allah, Maka, Tidak Boleh Berkata Kotor Firman Allah, Tidak Boleh Berbuat Durhaka dan Berbantah di Dalam Haji

Bab 9: Membayar Fidyah dengan Menyembelih Seekor Kambing

Saya berkata, Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Kaab bin Ujrah di muka.

Bab 10: Firman Allah, Maka, Tidak Boleh Berkata Kotor

Saya berkata, Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Hurairah yang tertera pada nomor 756 di muka.

Bab 11: Firman Allah, Tidak Boleh Berbuat Durhaka dan Berbantah di Dalam Haji

Saya berkata, Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits yang diisyaratkan di atas. Catatan Kaki: [1] Di-maushul-kan oleh Abd bin Humaid dengan sanad yang sahih. Keterhalangan di sini bukan hanya oleh musuh saja, tetapi bersifat umum, baik berupa musuh, penyakit maupun lainnya. [2] Yakni, qadha mengenai apa yang ia terhalang darinya, baik dalam urusan haji maupun umrah. Perkataan Ibnu Abbas dalam riwayat berikut, Sesungguhnya badal... maksudnya adalah qadha. Pensyarah. [3] Di-maushul-kan oleh Ishaq bin Rahawaih di dalam tafsirnya dari rauh dengan isnad ini, dan isnad ini sahih. [4] Disebutkan di dalam al-Muwaththa 1329. [5] Faraq dan kadang-kadang dibaca firaq, adalah takaran yang terkenal di Madinah, yaitu sebanyak enam belas rithl kati. 439 Kitab Mengganti Buruan Bab 1: Mengganti Binatang Buruan Janganlah kamu membunuh binatang buruan, ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya adalah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadyu yang dibawa sampai ke Kabah, atau dendanya membayar kafarat dengan memberi makan orang-orang miskin, atau ber puasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, supaya dia itu merasakan akibat yang buruk dari perbuatannya. Allah telah memaa}kan apa yang telah lalu. Dan, barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Mahakuasa lagi mempunyai kekuasaan untuk menyiksa. Dihalalkan bagi kamu binatang buruan laut dan makanan yang berasal dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan. Diharamkan atasmu menangkap binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan, bertakwalah kepada Allah yang kepada Nyalah kamu akan dikumpulkan. al- Maaidah: 95-96 Ibnu Abbas dan Anas memandang tidak apa-apa orang yang sedang ihram menyembelih binatang yang bukan buruan, seperti unta, kambing, sapi, ayam, dan kuda. [ 1 ] Saya berkata, Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Abu Qatadah yang disebutkan berikut ini. Bab 2: Jika Orang yang Sedang Ihram Melihat Binatang Buruan, Lalu Tertawa, Maka Orang yang Tidak Sedang Ihram Mengerti Hal Itu 880. Abu Qatadah berkata, Kami berangkat bersama Nabi pada tahun perjanjian Hudaibiyah menuju Mekah 6202. Dan dalam satu riwayat: Kami bersama Rasulullah di Ilqahah, yang jaraknya dari Madinah sejauh tiga marhalah 2211. Lalu, para sahabat beliau berihram, sedang saya tidak berihram. Dan dalam satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah pergi keluar untuk melakukan umrah, lalu mereka pergi juga bersama beliau. Lalu, beliau berpaling kepada segolongan dari mereka yang di antaranya terdapat Abu Qatadah. Kemudian beliau bersabda, Pergilah ke tepi laut sehingga kita bertemu. Lalu, mereka pergi ke tepi laut. Setelah kernbali, mereka mengerjakan ihram kecuali Abu Qatadah yang tidak berihrarn. Kami diberi kabar tentang adanya musuh di Ghaiqah. [ 2 ] Dalam satu riwayat: dan Nabi diberi tahu bahwa ada musuh yang akan menyerangnya, lalu beliau berangkat. Lalu, kami pergi menuju ke arah mereka. Dan dalam satu riwayat: Pada suatu hari saya duduk bersama beberapa sahabat Nabi di suatu tempat di jalan Mekah, dan Rasulullah di depan kami. Orang-orang dalam keadaan ihram, sedangkan saya tidak berihram 3129. Lalu, teman-temanku melihat keledai liar. Maka, sebagian dari mereka tertawa kepada sebagian yang lain, sedang saya sibuk menyambung sandal saya. Mereka tidak menggangguku, dan mereka ingin kalau saya 440 melihatnya, lalu saya memandang, dalam satu riwayat: saya menoleh dan melihatnya. Kemudian saya saya mendekati kuda yang bernama al-Jaradah 3216, lalu saya pasang pelana nya. Lantas saya naiki. Tetapi, saya lupa tidak membawa cambuk dan tombak. Lalu, saya berkata kepada mereka, Ambilkan cambuk dan tombak. Mereka menjawab, Tidak mau. Demi Allah, kami tidak mau membantumu sedikit pun karena kami sedang ihram. Maka saya marah, lalu turun, dan mengambil cambuk dan tombak. Setelah itu, saya naik lagi. Kemudian saya datangi himar di belakang perbukitan, dan saya naik ke atas gunung. Lalu, saya membawa kuda itu ke sana. Kemudian saya menusuknya dan menambatkannya. Dan pada jalan periwayatan yang ketiga: maka tidak ada lagi kecuali itu, sehingga saya menyembelihnya 6222. Lalu, saya meminta tolong kepada mereka, namun mereka enggan menolong saya. Dalam suatu riwayat: Lalu saya datang kepada mereka, lantas saya berkata kepada mereka, Berdirilah dan bawakanlah. Mereka menjawab, Kami tidak akan menyentuhnya Maka, saya membawanya kepada teman- teman saya dan orang-orang yang berjalan kaki. Lalu, sebagian mereka berkata, Makanlah. Dan, sebagian lagi berkata, Jangan makan, Maka, karni makan sebagian darinya dan dalam satu riwayat: lalu sebagian sahabat Nabi memakan sebagian darinya, dan yang sebagian lagi enggan memakannya 3230. Kemudian mereka merasa ragu-ragu memakannya, karena mereka sedang ihram. Lalu, saya berkata, Saya akan menghentikan Nabi untuk kalian. Kemudian kami berangkat sambil saya sembunyikan lengan keledai yang saya bawa. Kemudian kami menyusul Rasulullah dan kami khawatir terpotong terputus dari Nabi, lalu saya mencari beliau. Sekali tempo saya mengangkat kudaku agar berlari cepat, dan sekali tempo berjalan biasa. Lalu, saya bertemu dengan seorang laki-laki dari bani Ghifar di tengah malam. Saya berkata kepadanya, Di manakah kamu tinggalkan Rasulullah? Dia menjawab, Saya tinggalkan beliau di Tahin. Beliau berada di tempat air. Lalu saya temui beliau, kemudian saya berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya para sahabat engkau berkirim salam dengan membacakan, Semoga salam dan rahmat Allah atasmu. Mereka khawatir terpotong oleh musuh, maka lihatlah mereka, dan dalam satu riwayat: nantikanlah mereka. Lalu, beliau melakukannya. Saya berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami berburu keledai liar, dan kami mempunyai kelebihan daripadanya. Dalam satu riwayat: Lalu kami tanyakan hal itu kepada beliau, kemudian beliau bertanya, Apakah kalian membawa sesuatu darinya? Saya menjawab, Ya. Lalu, saya ambilkan lengan bagian atas. Kemudian beliau memakannya sampai habis, padahal beliau sedang dalam keadaan ihram.. Sementara itu, dalam riwayat lain disebutkan bahwa lalu mereka membawakan daging keledai betina. Maka, setelah mereka datang kepada Rasulullah, mereka berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami telah berihram, tetapi Abu Qatadah belum berihram. Lalu, mereka melihat keledai liar, lantas dinaiki oleh Abu Qatadah. Lalu, mereka sembelih keledai yang betina, lalu mereka turun dan memakan dagingnya. Kemudian mereka bertanya, Apakah kami boleh memakan daging buruan padahal kami sedang ihram? Lalu, mereka bawa dagingnya yang masih tersisa. Beliau bertanya, Apakah ada seseorang dari kalian yang menyuruhnya membawanya atau menunjukkannya? Mereka menjawab, Tidak. Kemudian Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, Sesungguhnya itu adalah makanan yang diberikan Allah kepada kalian, maka makanlah dagingnya yang masih ada. Padahal, mereka sedang berihram. 441 Bab 3: Orang yang Sedang Berihram Tidak Boleh Memberi Pertolongan kepada Orang yang Tidak Ihram Untuk Membunuh Binatang Buruan Saya berkata, Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya sebagian dari hadits Abu Qatadah di atas. Bab 4: Orang yang Sedang Ihram Jangan Memberi Isyarat ke Tempat Binatang Buruan dengan Tujuan Supaya Diburu Oleh Orang yang Tidak Berihram Saya berkata, Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya sebagian dari hadits yang diisyaratkan di muka. Bab 5: Apabila Seseorang yang Sedang Ihram Diberi Hadiah Berupa Keledai liar yang Masih Hidup, Lalu Ia Enggan Menerimanya 881. Shab bin Jatstsamah al-Lautsi salah seorang sahabat Nabi 3136 mengatakan bahwa ia menghadiahkan keledai liar kepada Rasulullah ketika beliau berada di Abwa atau Waddan dalam kondisi menjalankan ihram, lalu beliau menolaknya. Maka, ketika beliau melihat air muka Shab, beliau bersabda, Ketahuilah 3130, sesungguhnya kami tidak menolaknya selain karena kami sedang ihram. Dalam satu riwayat: Shab berkata, Maka, ketika beliau melihat air muka saya ketika beliau menolak hadiah saya, beliau bersabda, Bukannya kami menolak pemberianmu, tetapi kami sedang ihram. Bab 6: Apa yang Boleh Dibunuh oleh Orang yang Sedang Ihram dari Golongan Binatang Melata 882. Abdullah bin Umar r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, Ada lima jenis binatang melata yang tidak berdosa sama sekali bagi orang yang sedang ihram untuk membunuhnya yaitu: kalajengking, tikus, anjing gila, gagak, dan burung rajawali 499. 883. Abdullah bin Umar mengatakan bahwa Hafshah berkata, Rasulullah bersabda, Ada lima jenis binatang yang tidak berdosa jika seseorang membunuhnya, yaitu gagak, burung rajawali, tikus, kalajengking, dan anjing gila. 884. Aisyah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, Lima macam binatang yang seluruhnya fasik keji, yang boleh dibunuh di tanah haram yaitu gagak, burung rajawali, kalajengking, tikus, dan anjing gila. 885. Abdullah Ibnu Masud r.a. berkata, Ketika kami bersama Nabi di suatu gua di Mina, tiba-tiba turun atas beliau surah Wal-Mursalat. Beliau membacanya dan saya menerimanya dari mulut beliau. Sesungguhnya mulut beliau sudah basah dengan ayat itu. Tiba-tiba ada seekor ular melompat kepada kami, lalu Nabi bersabda, Bunuhlah ular itu Maka, kami segera menuju ke ular itu, namun ular itu sudah pergi. Lalu, Nabi bersabda, 442 Ular itu terpelihara dari keburukanmu sebagaimana kamu telah terpelihara dari keburukannya. 886. Aisyah r.a., istri Nabi saw., mengatakan bahwa Rasulullah bersabda mengenai cecak, Dia itu sedikit keji. Namun, saya tidak mendengar beliau menyuruh membunuhnya. Abu Abdillah berkata, Yang kami maksudnya dengan ini ialah bahwa Mina termasuk tanah suci, dan mereka memandang tidak bersalah kalau membunuh ular. Bab 7: Tidak Boleh Dipotong Pohon Tanah Suci Ibnu Abbas berkata mengenai apa yang diterima dari Nabi saw., Tidak boleh dipotong duri yakni pohon tanah suci. [ 3 ]

Bab 8: Tidak Boleh Mengejutkan Binatang Buruan di Tanah Haram Sehingga Lari Ketakutan