Berjalan Sedang Ketika Berangkat dari Arafah Singgah di antara Arafah dan Jami

telanjang. Masyarakat umum biasa datang dari Arafah untuk wuquf; sedang al-Humus Quraisy dari Mudzalifah. Hisyam bin Urwah berkata, Ayahku memberitahukan kepadaku dari Aisyah bahwa ayat, Kemudian bertolaklah kalian dari mana orang-orang bertolak, itu diturunkan untuk orang-orang Humus. Dalam satu riwayat: Dahulu orang-orang Quraisy dan yang mengikuti agamanya biasa melakukan wuquf di Muzdalifah. Maka, ketika Islam datang, Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk datang ke Arafah dan berwuquf di sana, kemudian bertolak dari sana. Itulah maksud firman Allah Taala 5158, Kemudian bertolaklah kalian dari mana orang-orang bertolak. Urwah berkata, Dahulu mereka bertolak dari Mudzalifah, kemudian diperintahkan supaya bertolak dari Arafah.

Bab 92: Berjalan Sedang Ketika Berangkat dari Arafah

819. Urwah berkata, Usamah ditanya dan pada waktu itu aku duduk di dekatnya, Bagaimana yang dilakukan Rasulullah pada haji wada ketika beliau berangkat dari Arafah? Ia menjawab, Beliau berjalan sedang antara cepat dan lambat. Apabila beliau mendapatkan lembah, maka beliau bersegera.

Bab 93: Singgah di antara Arafah dan Jami

820. Nafi berkata, Abdullah bin Umar biasa menjama antara shalat maghrib dan ashar di Jami. Hanya saja sebelumnya ia berjalan melalui bukit yang biasa dilalui Rasulullah. Kemudian ia masuk, memenuhi hajatnya yakni buang air, dan berwudhu. Tetapi, tidak langsung melakukan shalat, sehingga melakukannya di Jami. 821. Dari Kuraib, mantan budak Ibnu Abbas, dari Usamah bin Zaid bahwa ia berkata, Saya membonceng di belakang kendaraan Nabi ketika [ 52 ] keluar dari Arafah. Maka ketika sampai di Syiib sebelah kiri di dekat Muzdalifah, Nabi turun untuk kencing. Lalu, beliau berwudhu, maka aku menuangkan air wudhunya. Beliau tidak berwudhu secara lengkap, yakni yang wajib campur sunnah. Beliau berwudhu dengan wudhu yang ringan, yakni membasuh yang wajib-wajib saja. Lalu, aku bertanya, Apakah shalat wahai Rasulullah? Beliau menjawab, Nanti shalat di tempat yang di hadapanmu Muzdalifah. Kemudian beliau berangkat lagi sehingga ketika sampai di Muzdalifah, beliau turun dan berwudhu dengan lengkap, lalu diiqamati shalat 144. Kemudian beliau mengerjakan shalat maghrib. Lalu, setiap orang menambatkan untanya di tempat peristirahatannya. Kemudian diiqamati shalat isya, lalu beliau mengerjakan shalat, dan tidak mengerjakan shalat lain di antaranya. Kemudian al-Fadhal membonceng Rasulullah pada pagi hari Nahar Idul Adha. 822. Kuraib berkata, Aku diberitahu oleh Abdullah bin Abbas dari Fadl bahwa Rasulullah terus bertalbiyah sehingga sampai di Jumrah Aqabah. Dan dari jalan periwayatan lain dari Kuraib, bahwa Usamah bin Zaid r.a membonceng Nabi dari Arafah 407 ke Muzdalifah. Kemudian membonceng al-Fadhl dari Muzdalifah ke Mina. Ia berkata, Keduanya berkata, Nabi terus saja bertalbiyah sehingga melempar jumrah Aqabah. Bab 94: Perintah Nabi Agar Tenang Ketika Pulang Kembali dari Arafah dan Isyarat Beliau Kepada Para Sahabatnya dengan Cemeti 823. Ibnu Abbas mengatakan bahwa ia berangkat dari Arafah bersama Nabi pada hari Arafah. Lalu, beliau mendengar bentakan yang keras dan pukulan terhadap unta di belakang beliau. Maka, beliau mengisyaratkan dengan cemeti kepada mereka seraya bersabda, Wahai manusia, hendaklah kalian tenang, karena kebajikan itu tidak dengan berjalan cepat. Bab 95: Shalat Menjama Dua Shalat di Muzdalifah Saya berkata, Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya hadits Usamah yang baru saja disebutkan pada nomor 821. Bab 96: Orang yang Menjama Shalat Maghrib dengan Shalat Isya dan Tidak Mengerjakan Shalat Sunnah Apa Pun 824. Ibnu Umar r.a. berkata, Nabi pernah menjama shalat magrib dan isya ketika di Jama Muzdalifah. Tiap-tiap shalat dari keduanya itu didahului dengan iqamah. Beliau tidak mengerjakan shalat sunnah antara keduanya dan tidak pula setelah selesai tiap-tiap shalat. 825. Abu Ayyub al-Anshari mengatakan bahwa Rasulullah pernah menjama shalat maghrib dan isya di Mudzalifah pada waktu haji wada.

Bab 97: Orang yang Berazan dan Beriqamah untuk Setiap Shalat dan Kedua Shalat yang Dijama