Menahan Diri dari Meminta-minta

Bab 51: Firman Allah, Wafirriqaabi Wal-gharimiina Wa Fii Sabilillah.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a., Yaitu, memerdekakan budak dengan menggunakan zakat hartanya, dan memberikannya untuk naik haji. [ 31 ] Al-Hasan berkata, Jika seseorang menebus bapaknya dengan uang zakat, maka hal itu diperbolehkan. Boleh juga ia memberikan untuk para mujahid, dan untuk orang yang belum pernah menunaikan haji. Kemudian dia membaca ayat, Sesungguhnya zakat itu adalah untuk orang-orang fakir. Untuk yang mana saja engkau berikan, maka hal itu dipandang cukup. [ 32 ] Nabi bersabda, Sesungguhnya Khalid menahan baju-baju perang dagangannya untuk sabilillah. [ 33 ] Diriwayatkan dari Abu Laas, Nabi pernah membawa kami naik unta zakat untuk naik haji. [ 34 ] 729. Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah memerintahkan zakat, lalu orang-orang mengatakan, Ibnu Jamil, Khalid ibnul Walid, dan Abbas bin Abdul Muthalib tidak melaksanakannya. [ 35 ] Maka, Nabi bersabda, Ibnu Jamil tidaklah menolak membayar zakat, melainkan ia adalah orang yang fakir. Kemudian dicukupkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Adapun Khalid ibnul Walid, sungguh kamu menganiaya Khalid, karena ia telah menahan baju-baju besi dan peralatan-peralatan perangnya di jalan Allah. Sedangkan, Abbas bin Abdul Muthalib, maka ia adalah paman Rasulullah. Ia wajib berzakat dua kali lipat.

Bab 52: Menahan Diri dari Meminta-minta

730. Abu Said al-Khudri r.a. mengatakan bahwa orang-orang Anshar meminta kepada Rasulullah, lalu beliau memberi kepada mereka. Kemudian mereka meminta kepada beliau lagi, lalu beliau memberi kepada mereka. Sehingga, habislah apa yang ada di sisi beliau. Lalu, beliau bersabda kepada mereka ketika sudah habis segala sesuatu yang beliau infakkan dengan kedua tangan beliau 7183, Di tempatku tidak ada harta, aku tidak menyimpannya darimu. Sesungguhnya barangsiapa yang menjaga diri, maka Allah menjaganya. Barangsiapa yang memohon kecukupan kepada Allah, maka Allah akan mencukupkannya. Barangsiapa yang menyabarkan diri, maka Allah akan memberinya kesabaran. Tidaklah seseorang dikaruniai pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran. 731. Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, Demi Zat yang diriku berada dalam genggaman-Nya, sungguh seseorang mengarnbil talinya, kemudian pergi [saya kira beliau bersabda] ke gunung 2132, lalu mengambil kayu bakar seikat 39 di atas punggungnya. Setelah itu menjualnya, lalu memakan hasilnya dan bersedekah. Perbuatan itu adalah lebih baik baginya daripada ia datang kepada seseorang lalu 366 meminta kepadanya, yang boleh jadi dia diberi atau ditolaknya. 732. Zubair bin Awwam r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, Apabila kamu menyiapkan seutas tali dalam satu riwayat: beberapa utas tali 39, lalu pergi mencari kayu bakar, kemudian dibawanya seikat kayu di punggungnya lalu dijualnya, dan dengan itu Allah menjaga wajahnya harga dirinya, maka hal itu lebih baik baginya daripada ia meminta-minta kepada orang banyak diberi ditolak. 733. Hakim bin Hizam r.a. berkata, Saya pernah meminta kepada Rasulullah lalu beliau memberiku. Kemudian saya meminta lagi kepada beliau, lalu beliau memberiku. Setelah itu saya meminta lagi kepada beliau, lalu beliau memberiku. Kemudian beliau bersabda, Hai Hakim, sesungguhnya harta ini hijau indah dan menarik dan manis. Barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa dermawan dalam satu riwayat dengan jiwa yang bersih 7176, maka ia diberkahi. Barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang rakus, maka ia tidak diberkahi. Ia seperti orang makan tetapi tidak pernah kenyang. Tangan yang di atas pemberi lebih baik daripada tangan yang di bawah peminta. Saya berkata, Wahai Rasulullah, demi Zat yang mengutus engkau dengan haq benar, saya tidak akan mengambil sedikit pun dari orang lain setelah engkau hingga aku meninggal dunia. Abu Bakar pernah memanggil Hakim untuk diberi suatu pemberian. Namun, ia menolak untuk menerima pemberian itu. Kemudian Umar memanggilnya untuk diberinya. Namun, ia enggan untuk menerimanya barang sedikit pun. Lalu, Umar berkata, Sesungguhnya saya mempersaksikan kepada kalian wahai kaum muslimin atas Hakim, bahwa saya menawarkan haknya yang merupakan pembagian dari Allah untuknya dari fai rampasan perang tanpa terjadi kontak senjata ini. Namun, ia enggan mengambilnya. Hakim tidak mengambilnya sesuatu dari seseorang setelah Rasulullah sampai ia meninggal dunia mudah-mudahan Allah merahmatinya. Bab 53: Orang yang Dikaruniai Allah Sesuatu Bukan karena Ia Meminta-minta dan Bukan karena Jiwa yang Tamak, dan Firman Allah, Pada harta mereka terdapat hak bagi orang miskin yang meminta-minta dan orang yang tidak meminta-minta. Saya berkata, Dalam bab ini Imam Bukhari meriwayatkan dengan isnadnya bagian dari hadits Umar ibnul-Khaththab yang akan disebutkan pada 93 AL-AHKAM 17-BAB.

Bab 54: Orang yang Meminta kepada Orang-Orang Lain karena Ingin Memperbanyak Harta Secara Berlebihan