7. Fast Food, yaitu eat in makan di restoran dan take out dibungkus untuk dimakan di luar restoran, menu agak terbatas dan segera disiapkan. Pada jenis
ini, ruangan diberi dekorasi dengan warna-warna utama dan terang, harga tidak mahal, serta mengutamakan banyak pelanggan.
8. Gourmet, yaitu restoran yang berkelas, memerlukan suasana restoran yang sangat nyaman dengan dekorasi artistik. Jenis ini ditujukan pada mereka yang
menuntut standar penyajian yang tinggi dan bergengsi. 9. Snack Bar, yaitu suatu ruangan yang biasanya lebih kecil namun cukup untuk
melayani orang-orang yang ingin makanan keciljajanan. 10. Specialty Restaurant, yaitu jenis restoran yang terletak jauh dari keramaian,
tetapi menyajikan makanan khas yang menarik dan bermutu. Ditujukan kepada turis atau keluarga dalam suasana khas yang lain daripada yang lain.
2.7. Analisis Korelasi Kanonikal
Menurut Santoso 2010, Analisis korelasi kanonikal dilakukan untuk mengetahui hubungan antara set variabel dependen gugus peubah terikat dengan
set variabel independen gugus peubah bebas. Selain itu gugus peubah bebas dengan gugus peubah terikat ini dapat diketahui secara serempak. Menurut
Kuncoro 2003, Analisis korelasi kanonikal adalah suatu analisis yang digunakan untuk menentukan tingkat hubungan antara dua kelompok variabel yang masing-
masing terdiri dari beberapa variabel. Metode ini cocok digunakan apabila ada dua atau lebih kriteria variabel terikat dan banyak digunakan variabel bebas.
Analisis kanonikal merupakan lanjutan dari regresi berganda yang berfokus pada hubungan antara dua kelompok variabel berskala interval. Alat analisis ini juga
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi hubungan diantara dua gugus peubah. Analisis korelasi kanonik dibantu dengan menggunakan software
STATISTICA versi 8. Dalam penelitian ini yang menjadi gugus peubah dependen Y adalah proses keputusan pembelian dan yang menjadi gugus independen X
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Prinsip metode ini membentuk suatu kombinasi linear dari setiap gugus
peubah dependen dan independen sedemikian sehingga korelasi diantara kedua gugus peubah tersebut menjadi maksimum. Nilai korelasi kanonikal didapat dari
operasi aritmatika matriks korelasi kedua himpunan variabel variabel kanonikal. Intrepretasi koefisien variat kanonikal dapat dilihat pada bobot kanonikal
canonical weights dan beban kanonikal canonical loadings. Bobot kanonikal merupakan koefisien kanonik yang telah dibakukan, dapat diinterpretasikan
sebagai besarnya kontribusi variabel yang bersangkutan terhadap variabel kanonikal. Semakin besarnya nilai koefisien ini menyatakan semakin besar
kontribusi variabel yang bersangkutan terhadap variabel kanonikal. Muatan kanonikal dapat dihitung dari korelasi antara variabel asal dengan masing-masing
variabel kanoniknya. Semakin besar nilai loading atau muatan mencerminkan semakin dekat hubungan funsi kanonik yang bersangkutan dengan variabel asal.
Canonical loadings variabel independen diperoleh dengan rumus sebagai berikut: R
XW
= R
XX
A
Z
.................................................................6 Sedangkan canonical loadings variabel dependen diperoleh dengan rumus
sebagai berikut: R
YV
= R
YY
B
Z
....................................................................7 Untuk menentukan fungsi kanonik yang dianggap cukup dalam
menerangkan struktur hubungan Y dan X dilihat dari koefisien R-square. Nilai ini didapat dengan mengkuadratkan korelasi kanonik atau dinotasikan sebagai
berikut: ...........................................................................8
2.8. Penelitian Terdahulu