masalah. Dalam pengumpulan data yang sangat dibutuhkan Jamiluddin Ritonga,” untuk mendapatkan hasil penelitian yang
akurat, pengumpulan data juga harus mengikuti prosedur yang dituntut oleh setiap metode penelitian yang sangat relevan”.
8
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik merupakan alat bantu atau cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi data. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian kualitatif ini adalah observasi atau pengamatan, langkah ini
digunakan demi melengkapi data dengan cara terjun langsung ke rumah singgah master dan mengamati kegiatan interaksi sosial
anak-anak jalanan tersebut. Menurut Husaini dan Purnomo “observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala- gejala yang diteliti”.
9
Maksud dari observasi ini adalah mencari data yang valid yang hendak diteliti di lokasi penelitian yang melihat bagaimana
bentuk interaksi sosial anak-anak jalanan di rumah singgah tersebut.
Pengumpulan data dengan menggunakan observasi ini merupakan langkah awal dari dua teknik pengumpulan data
selanjutnya dalam penelitian ini. Hubungan antara ketiganya diperlukan dalam proses pemeriksaan atau pengecekan keabsahan
data. Karena kevalidan data dan keajegan data yang didapatkan dari lapangan sangat ditentukan oleh ketiga teknik pengumpulan
data ini.
8
Jamiludin Ritonga, Riset Kehumasan, Jakarta: PT. Gramedia Grasindo,2004,h.39.
9
Husaini Usman dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000,h.54
b. Wawancara
Setelah proses studi observasi selesai, maka langkah selanjutnya adalah kegiatan wawancara. Menurut Sugiyono
“metode wawancara adalah metode yang dilakukan melalui dialog secara langsung antara pewawancara dengan terwawancara untuk
memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan”.
10
Pandangan lainnya yang sangat mendukung ialah pendapat dari M. Naz
ir “yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya
jawab, sambil bertatap muka antarasi penanya atau pewawancara dengan responden dengan situasi dan fenomena yang terjadi,
menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara”.
11
Hal ini menandakan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang narasumber
dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dalam hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Keuntungan
melakukan wawancara adalah kita dapat melakukannya pada setiap individu tanpa dibatasi oleh faktor usia atau kemampuan baca yang
sesuai dengan tujuan penelitian, wawancara juga dapat dilakukan langsung dengan orang yang kita duga mengetahui permasalahan
yang sedang diteliti dan dengan wawancara kita dapat memperbaiki hasil yang diperoleh melalui pengamatan atau
penyebaran kuisioner yang tidak dimengerti responden. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui
interaksi sosial anak jalanan di Rumah Singgah Master. Wawancara ini dilakukan kepada pendiri Yayasan Bina Insan
Mandiri Depok untuk mengetahui profil Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri serta pengelolan dan perhatian
10
Sugiyono,op.cit.,h.231
11
M. Nazir, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia,1985,h. 194