Struktur Pengurus Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan

temen-temen yang lain ”. 14 Oleh karena itu rumah singgah memiliki salah satu fungsi sebagai tempat penjangkauan pertama kali dan pertemuan pekerja sosial dengan anak jalanan untuk menciptakan persahabatan, kekeluargaan, dan mencari jalan keluar dari kesulitan mereka. Pada dasarnya keberadaan anak-anak jalanan disini berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu sehingga mereka pergi dari rumah orangtuanya dan memilih tinggal di Rumah Singgah Master Depok. Faktor ekonomi ini yang kemudian berkembang menjadi keterbatasan mereka untuk bisa menikmati dunia pendidikan pada usia semestinya. Di Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri inilah yang merupakan satu lembaga sosial yang berada di wilayah Depok yang peduli terhadap nasib anak-anak jalanan, fakir, miskin dan dhuafa dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan hidup anak jalanan. Anak-anak jalanan yang pergi dari rumah orangtuanya masing-masing memilih tinggal di Rumah Singgah Master ini. Seperti yang dikatakan oleh pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri bahwa “ Penyebab dari keberadaan orang-orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS ini adalah kurangnya pemerataan pembangunan pada setiap wilayah, lapangan kerja yang sulit diakses oleh orang-orang PMKS, kemudian masyarakat PMKS ini tidak mampu mengakses dunia pendidikan, ketika memang pemerintah memiliki program wajib belajar selama 9 tahun itu diberikan pula kepada orang-orang PMKS sehingga setelah mereka mampu mengakses pendidikan mereka pun mampu memiliki skill dan kualitas pendidikan yang baik dari hasil belajarnya sehari- hari”. 15 Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri ini tidak hanya diperuntukan untuk anak-anak jalanan, tapi diperuntukan juga untuk kaum dhuafa dan orang-orang yang memiliki masalah kesejahteraan sosial. Seperti yang dikatakan oleh Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri ” Karena rumah Singgah Master ini melayani masyarakat yang yang tidak terlayani, 14 Hasil Wawancara Dengan Fahrul, Anak Jalanan Yang Tinggal Di Rumah Singgah, Depok, 10 November 2014 15 Hasil Wawancara Dengan Nurrohim, Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 27 November 2014 mengayomi yang tidak terayomi dan mendidik untuk yang tidak terdidik”. 16 Hal ini sependapat dengan salah satu koordinator pendidikan bahwa Rumah Singgah Master ini terbuka untuk siapapun, tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak jalanan tetapi juga diperuntukan untuk kaum dhuafa atau orang-orang yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menikmati dunia pendidikan. Karena selain sekolah anak-anak juga diberikan berbagai keterampilan dan kemampuan untuk mengembangkan skill masinh-masing seperti dalam bidang teater, bengkel, dan lain-lain yang sesuai dengan keinginan dari anak-anak. Untuk anak-anak yang berprestasi yang ingin melanjutkan ke dunia perkuliahan maka disini juga ada program orang tua asuh. 17 . Banyak cara yang dilakukan untuk pengembangan di berbagai aspek tidak hanya ditekankan pada pendidikan formal namun pengembangan dilakukan dalam bidang keterampilan, kreativitas maupun keinginan dari anak-anak jalanan itu sendiri untuk melatih potensi yang dimiliki sesuai dengan hobinya masing- masing. Seperti yang dikatakan oleh Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri bahwa: Upaya atau tindakan nyata yang saya lakukan di Master ini dengan harapan bisa menjadi percontohan untuk masyarakat lainnya yang peduli terhadap anak-anak jalanan dalam melakukan sebuah gerakan nyata dalam merubah cara pandang masyarakat terhadap anak-anak jalanan, anak jalanan yang dalam cara pandang masyarakat identik dengan sikap dan perilaku mereka yang terkesan brutal dan mengganggu kenyamanan masyarakat, dekat dengan narkoba, mabuk-mabukan atau berjudi dan lain-lain, maka Nurrohim merubah perilaku-perilaku negatif yang demikian dengan sebuah pendekatan personal kepada anak-anak 16 Hasil Wawancara Dengan Nurrohim, Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 27 November 2014 17 Hasil Wawancara Dengan Nana Sutarna, Tutor Di Rumah Singgah Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 24 November 2014 untuk mau belajar dan menempuh pendidikan di Rumah Singgah Master. 18 Dalam kehidupan sehari-hari manusia hidup saling berinteraksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Hal tersebut terjadi dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui hubungan itu individu ingin menyampaikan maksud, tujuan dan keinginannya masing-masing. Sedangkan untuk mencapai keinginan tersebut harus diwujudkan dengan tindakan melalui hubungan timbal balik diantara yang satu dengan yang lainnya. Kegiatan interaksi sosial yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pada tiga bentuk Interaksi anak-anak jalanan diantaranya :

1. Interaksi Sosial Anak Jalanan Terhadap Sesama Teman-teman Di

Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri Anak jalanan sesungguhnya mereka adalah anak-anak yang tersisih, marginal, dan teraliensi dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak bersahabat. Interaksi sosial yang terjadi pada anak-anak jalanan di Rumah Singgah Master ini terjadi sangat baik,mereka saling menghormati satu sama lain terhadap teman-teman yang berada di lingkungan Rumah Singgah ataupun teman-teman yang berada diluar Rumah Singgah Master. Tak hanya saling menghargai anak-anak di Rumah Singgah ini pun melakukan kerja sama yang baik diantara anak-anak dengan anak-anak maupun anak-anak terhadap tutor-tutor yang berada disini. Kerja sama merupakan interaksi sosial yang paling penting. Pada dasarnya, setiap manusia melakukan interaksi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kerja sama timbul karena orientasi 18 Hasil Wawancara Dengan Nurrochim. Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 27 November 2014