Metode Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

b. Wawancara

Setelah proses studi observasi selesai, maka langkah selanjutnya adalah kegiatan wawancara. Menurut Sugiyono “metode wawancara adalah metode yang dilakukan melalui dialog secara langsung antara pewawancara dengan terwawancara untuk memperoleh data atau informasi yang dibutuhkan”. 10 Pandangan lainnya yang sangat mendukung ialah pendapat dari M. Naz ir “yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antarasi penanya atau pewawancara dengan responden dengan situasi dan fenomena yang terjadi, menggunakan alat yang dinamakan interview guide panduan wawancara”. 11 Hal ini menandakan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang narasumber dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dalam hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Keuntungan melakukan wawancara adalah kita dapat melakukannya pada setiap individu tanpa dibatasi oleh faktor usia atau kemampuan baca yang sesuai dengan tujuan penelitian, wawancara juga dapat dilakukan langsung dengan orang yang kita duga mengetahui permasalahan yang sedang diteliti dan dengan wawancara kita dapat memperbaiki hasil yang diperoleh melalui pengamatan atau penyebaran kuisioner yang tidak dimengerti responden. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui interaksi sosial anak jalanan di Rumah Singgah Master. Wawancara ini dilakukan kepada pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri Depok untuk mengetahui profil Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri serta pengelolan dan perhatian 10 Sugiyono,op.cit.,h.231 11 M. Nazir, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia,1985,h. 194 terhadap hubungan sosial anak-anak jalanan dirumah Singgah ini, Dua orang guru atau tutor rumah singgah, sepuluh orang anak jalanan dan dua orang masyarakat yang berada disekitar rumah singgah.

c. Dokumentasi

Langkah terakhir yang dilakukan peneliti adalah akan melakukan pengumpulan data dengan metode dokumentasi mengenai interaksi sosial anak jalanan di Rumah Singgah Master. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, dokumentasi adalah “pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan seperti: gambar, kutipan, guntingan kor an dan bahasa referensi lain”. 12 Pedoman wawancara yang digunakan untuk mengingatkan interview mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek apakah aspek-aspek tersebut telah dibahas atau belum. Dengan pedoman demikian interviewer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkrit.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Wawancara dan observasi dilaksanakan terhadap beberapa pihak Kepala Yayasan Bina Insan Mandiri, Kepala Rumah Singgah, Tutor, Anak-anak Jalanan dan masyrakat Sekitar Rumah Singgah tersebut. Kisi-kisi wawancara yang akan dilakukan disusun dan dikembangkan sebagaimana dituliskan didalam tabel dibawah ini: 12 Tim Penyusun Dendy Sugono,dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Pusat Bahasa,2008,h.361 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Kepala Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri No Indikator No. Item Jumlah Item 1 Mengelola Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri 2, 3, 4, 5, 6 5 2 Pemaparan Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri 1, 10, 11, 12 4 3 Mitra Kerja Sama Rumah Singgah Master Yayasan Bina Insan Mandiri 7, 8, 9 3 4 Aturan yang berlaku di Rumah Singgah Master 13,14 2 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Tutor Di Rumah Singgah Yayasan Bina Insan Mandiri Depok No Indikator Nomor Item Jumlah Item 1 Aturan Yang Berlaku Di Rumah Singgah 4,8 2 2 Bentuk Interaksi Sosial Anak Jalanan 1,3,5,7 4