2 Pihak lembaga akan merespon dinamika tutor atau warga belajar Sekolah Master
Indonesia berkoordinasi langsung dengan pihak
terkait untuk
memantau dan
menindaklanjuti demi stabilitas Sekolah Master Indonesia.
14. Para tutor dan koordinator yang kedatangan tamu khusus dari wartawan, media cetak maupun
elektronik dengan keperluan meliput kegiatan Sekolah Master Indonesia dapat terlebih dahulu
berkoordinasi dengan pihak Yayasan.
b. Keadaan Siswa
Hingga saat ini Yayasan Bina Insan Mandiri memiliki sekitar 3000 tiga ribu peserta didik. Sekitar 300 tiga ratus
diantaranya anak jalanan yang berada di kota Depok dan sekitarnya, 35 orang ABK Anak Berkebutuhan Khusus dan
sisanya adalah golongan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.
5
Sedangkan jumlah anak yang tinggal di rumah singgah Master jumlahnya tidak menentu, dikarenakan banyaknya
anak yang kelauar masuk rumah singgah. Adapun data anak jalanan binaan Yayasan Bina Insan Mandiri dapat dilihat
dilampiran.
6
4. Kurikulum Pembelajaran
Untuk melaksanakan pembelajaran, Yayasan Bina Insan Mandiri menggunakan kurikulum yang dikeluarkan oleh pemerintah yaitu
KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai salah satuan acuan dalam melaksanakan pembelajaran. Akan tetapi, Para peserta
5
Hasil Wawancara Dengan Nurrohim, Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 27 November 2014
6
Dokumen lengkap tentang data Anjal PKSA Yayasan Bina Insan Mandiri Depok.
didik disini bukan hanya anak jalanan, tetapi juga anak-anak yang belum bisa mengakses pendidikan, rata-rata mereka adalah golongan
masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Penggunanaan kurikukulum disini disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat marginal yang kesulitan mengenyam pendidikan. Sehingga Yayasan Bina Insan Mandiri harus terus mengembangkan kurikulum
dengan mengkombinasikan dengan hal-hal yang dibutuhkan anak oleh anak-anak yang didik di sana. Jadi kurikulum yang digunakan oleh
Yayasan Bina Insan Mandiri adalah kurikulum berbasis kebutuhan. Berkaitan dengan penggunaan kurikulum tersebut Nurrohim
mengungkapkan.“Kita memakai kurikulum perpaduan. Kurikulum Sekolah Dasar Islam Terpadu SDIT, kurikulum Pondok Pesantren,
kurikulum kementrian sosial, International Labour Organitation ILO, dirangkum semua. Jadi bagaimana baiknya saja kita ambil. Dari
kementrian agama, kementrian sosial, kementrian pendidikan dan budaya, kita ambil kisi-kisinya
”.
7
Kurikulum tersebut disusun berdasarkan kemampuan anak-anak jalanan yang dibina di Yayasan Bina Insan Mandiri. Pada umumnya
mereka sekolah sambil bekerja, sehingga waktu belajar yang ada di Yayasan Bina Insan Mandiri ini sangat disesuaikan dengan kebutuhan
para anak jalanan dan anak yang kuarang mampu. Proses kegiatan belajar mengajar bersifat fleksibel, anak-anak yang
belajar pun tidak diwajibkan untuk memakai seragam. Adapun jadwal belajar dari jenjang PAUD hingga SMA adalah
sebagai berikut:
7
Hasil Wawancara dengan Nurrohim, Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 24 November 2014.