Pergerakan Bumi dan Bulan

Bulan bergerak mengelilingi bumi, bumi bersama bulan mengelilingi matahari. Gerakan bumi dan bulan tersebut dapat menyebabkan terjadinya gerhana. Gerhana diartikan sebagai peristiwa tertutupnya suatu benda langit oleh benda langit lainnya. Setiap benda di angkasa yang disinari matahari akan memiliki bayangan. Begitu pula dengan bumi dan bulan. Daerah bayangan bumi dan bulan yang gelap dinamakan umbra. Sementara itu, daerah bayangan yang samar dinamakan penumbra. Bayangan bumi dapat jatuh mengenai bulan, sebaliknya bayangan bulan juga dapat mengenai bumi Suhartanti, Zulaikha Suryani, 2008. Gerakan bumi dan bulan juga mempengaruhi penampakan permukaan bumi. Sebagai contohnya adalah pasang naik dan pasang surut air laut. Peristiwa ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan dan matahari. Saat bulan purnama, bumi, bulan dan matahari berada pada 1 garis lurus. Begitu pula saat bulan baru, posisi ini menyebabkan terjadinya pasang purnama. Pasang purnama adalah terjadinya pasang naik dan pasang surut tertinggi. Pada saat bulan paruh, posisi bulan, bumi dan matahari dapat membentuk sudut siku-siku. Hal ini mengakibatkan terjadinya pasang perbani. Pasang perbani merupakan pasang naik dan pasang surut terendah Suhartanti, Zulaikha Suryani, 2008.

2.5 Deteksi Tumbukan

Collision Detection Collision detection adalah landasan dasar terhadap berbagai jenis aplikasi, termasuk diantaranya permainan komputer, simulasi fisikal seperti animasi komputer, robotik, virtual prototyping, dan simulasi engineering. Pada permainan komputer Collision detection memastikan bahwa ilusi akan dunia yang sebenarnya tetap terjaga dengan mencegah karakter pemain berjalan menembus tembok atau terjatuh dari lantai. Pada animasi komputer, collision detection digunakan sebagai contoh untuk menggambarkan simulasi fisikal dari pakaian, memastikan bahwa kondisi pakaian sesuai dengan kondisi di kehidupan nyata di mana pakaian tidak jatuh dari tubuh karakter saat karakter bergerak. Collision detection digunakan pada perencanaan jalur pada aplikasi robotik, membantu robot bergerak menghindari rintangan dan pada virtual prototyping memungkinkan penyempurnaan prototype tanpa harus memproduksinya dalam bentuk fisik Ericson, 2005. Urutan proses dari simulasi collision detection adalah sebagai berikut Kim, 2005: 1. Membaca setiap input eksternal. 2. Melakukan perhitungan simulasi dan memperbarui grafik objek dan scene. 3. Memeriksa jika terjadi tumbukan dan menghasilkan respon. 4. Memperbarui letak dan orientasi kamera 5. Menggambar ulang scene 6. Kembali ke proses awal Gambar 2.3 Deteksi Tumbukan Terdapat beberapa teknik untuk mendeteksi tumbukan, di antaranya adalah dengan menggunakan collision modifier yaitu menambahkan fungsi tumbukan pada setiap objek serta dengan menggunakan modelsunderray yaitu suatu fungsi yang akan mendeteksi keberadaan objek lain di sekitar avatar dan menyimpannya dalam suatu list yang kemudian akan diproses jika terjadi tumbukan. Penggunaan collision modifier hanya efektif jika digunakan pada aplikasi yang sederhana saja, karena pada aplikasi yang rumit dengan banyak objek, penggunaan teknik ini akan sangat membebani sistem. Untuk penggunaan pada aplikasi dengan banyak objek maka digunakan modelsunderray dimana hanya dibutuhkan sedikit fungsi dalam menangani pendeteksian tumbukan deansdirectortutorials.com.

2.6 ModelsUnderRay

Merupakan perintah 3 dimensi dalam pemrograman lingo yang mengembalikan daftar dari model yang ditemukan dalam sinar yang dipancarkan dari posisi yang ditentukan oleh locationVector dan mengarah sesuai dengan directionVector, yang kedua vector tersebut ditentukan dalam koordinat yang relatif. Tambahan parameter maxNumberOfModels memberikan batasan dari daftar objek yang dikembalikan. Selain itu tambahan parameter levelOfDetail dapat menentukan tingkat kedetailan dari informasi yang dikembalikan. Di dalam daftar objek yang dikembalikan, model pertama dalam daftar merupakan objek yang terdekat dengan posisi locationVector dan model terakhir dalam daftar merupakan objek terjauh dari posisi tersebut. Hanya 1 perpotongan perpotongan terdekat yang dikembalikan dari tiap model. ModelsUnderRay mengembalikan daftar kosong jika tidak ada objek yang terdeteksi oleh berkas sinar.

2.7 2 Ray Wall Collision

2 Ray Wall Collision merupakan teknik deteksi tumbukan pada lingkungan 3 dimensi yang memanfaatkan teknik modelsunderray untuk menghasilkan 2 berkas sinar yang dipancarkan dalam sumbu x dan y guna mendeteksi keberadaan objek lain dalam lingkungan tersebut. 2 Ray Wall Collision digunakan untuk mendeteksi tumbukan dalam bidang horizontal, 2 berkas sinar tersebut dipancarkan dari posisi avatar dalam hal ini kamera, yaitu pada sebelah kanan serta kiri avatar. Penggunaan 2 berkas sinar tersebut diposisikan diagonal hingga menyerupai huruf ā€œVā€ serta arah penyinarannya berubah sesuai dengan pergerakan avatar, hal ini