Metode Pengembangan Aplikasi Multimedia

c. Untuk secara teliti mengevaluasi hardware, software, dan authoring tools yang dibutuhkan lalu memilih secara tepat. d. Pertimbangkan secara tepat delivery platform yang dibutuhkan oleh aplikasi. Jika aplikasi multimedia interaktif berjalan pada sebuah jaringan WAN, LAN maka kita membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam mendesain dan membangun aplikasi dibandingkan jika kita menggunakan aplikasi yang dengan tipe CD-ROM. 2. Pertimbangan Desain Tujuan dari langkah ini adalah untuk menggambarkan secara jelas panduan tentang detail desain. Langkah ini mencakup: a. Metafora Desain Memilih sebuah model nyata untuk digunakan sebagai solusi kunci dari desain interface bagi sistem, contohnya film, buku, game, dll. b. Format dan tipe informasi, yaitu untuk mendefinisikan tipe informasi yang dibutuhkan untuk diintegrasikan ke dalam sistem tersebut, seperti teks, grafik, suara, video, dan animasi. c. Struktur navigasi, yaitu untuk menyatakan suatu strategi navigasi yang jelas, termasuk fitur dan struktur link yang akan menghindari masalah-masalah yang berkaitan dengan sistem hypermedia, termasuk „disorientasi‟. d. Perancangan flowchart. e. Perancangan STD State Transition Diagram. f. Perancangan Storyboard. g. Kontrol sistem, yaitu untuk tipe dan fitur kontrol serta tool yang dibutuhkan aplikasi tersebut. 3. Implementasi Implementation Setelah desain dari fitur-fitur yang digunakan selesai, tahap implementasi dari aplikasi dimulai dengan menggunakan multimedia authoring tools. Tahap implementasi terdiri dari: a. Membuat prototype sistem. b. Melakukan tes beta terhadap prototype untuk kemungkinan masalah-masalah perancangan dan kontrol. 4. Evaluasi Evaluation Pada tahap ini sistem dievaluasi dengan membagikan kuesioner kepada user untuk mendapatkan hasil dari sistem yang dibuat.

2.15 Perangkat Lunak Pengembangan Aplikasi

Dalam pengembangan aplikasi ini, perangkat lunak yang digunakan antara lain:

2.15.1 3D Studio Max

3D Studio Max adalah software visualisasi modelling dan animasi tiga dimensi yang popular dan serbaguna. Hasil yang dibuat di 3D Studio Max sering digunakan di pertelevisian, media cetak, games, web dan lain-lain Hendratman, 2007. 3D Studio Max biasa digunakan pada pembuatan: 1. Visualisasi Arsitektur 2. Visualisasi Otomatif 3. Visual FX 4. Visualisasi Produk 5. Visualisasi Ruangan 6. Logo Opening tune 7. Visualisasi Fashion 8. Visualisasi Interior 9. Visualisasi Organik 10. Desain Furniture 11. Visualisasi Wajah Visualisasi Wajah Manusia 3D Studio Max Merupakan program standar modeling 3D berbasis Windows, dibuat oleh Yost Group yang merupakan sub dari Autodesk, perusahaan pembuat program AutoCad yang terkenal. Program 3D Studio Max ini merupakan hasil pengembangan dari program 3D Studio yang berbasis DOS. Program 3D Studio dengan basis Windows lebih mudah digunakan daripada 3D Studio berbasis DOS. Selain itu fasilitasnya lebih disempurnakan. Pada program 3D Studio Max tersedia plug in yang terpisah dan dapat digabungkan dengan program ini Suyanto, 2005. Lingkungan kerja pada 3D Studio Max terdiri atas menu bar, main toolbar, viewports, command panel, navigation control, animation control dan status bar www.cadtutor.nettutorials3ds-maxthe-interface.php. Gambar 2.23 Tampilan Kerja 3D Studio Max Printscreen 3D Studio Max a. Menu Bar, terdiri dari 14 menu utama yaitu, file, edit, tools, group, view, create, modifier, animation, graph editor, rendering, costumize, key 3D, maxscript dan menu help. b. Main Toolbar, merupakan area toolbar yang berisikan ikon-ikon toolbar yang sering digunakan. c. Viewports, merupakan area tampilan dalam 3D Studio Max yang memungkinkan pengguna untuk melihat serta mengamati objek 3 Dimensi yang telah dihasilkan dari berbagai sudut pandang.