2. Posttest
Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.2 TPS Xi
F Zn
Zi Z
tabel
FZi SZi
FZi – SZi
28 1
1 -2.99
0.4986 0.0014
0.027 0.0256
32 1
2 -2.77
0.4972 0.0028
0.054 0.0513
48 1
3 -1.87
0.4693 0.0307
0.081 0.0504
56 1
4 -1.43
0.4236 0.0764
0.108 0.0317
68 1
5 -0.75
0.2734 0.2266
0.135 0.0915
72 5
10 -0.53
0.2019 0.2981
0.270 0.0278
76 3
13 -0.31
0.1217 0.3783
0.351 0.0269
80 5
18 -0.08
0.0319 0.4681
0.486 0.0184
84 3
21 0.14
0.0557 0.5557
0.568 0.0119
92 2
23 0.59
0.2224 0.7224
0.622 0.1008
96 10
33 0.81
0.2910 0.7910
0.892 0.1009
100 4
37 1.03
0.3485 0.8485
1.000 0.1515
_
X = 81.51 SD = 17.90
Lo = 0.1008 L
tabel
= 1456
. 082
. 6
886 .
37 886
.
LoL
tabel
= 0.10080.1456
Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal
LAMPIRAN 9 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas di sini adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya variansi- variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians.
Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus:
2 2
2 1
S S
F
hitung
Langkah-langkah penghitungan uji Fisher sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis
Ho : Variansi populasi homogen Ha : Variansi populasi tidak homogen
2. Jumlah sampel N = 70 3. Derajat kebebasan
Penyebut : dk
2
= N – 1 = 37 – 1 = 36 Pembilang : dk
1
= N – 1 = 35 – 1 = 34 4. Menetukan F
tabel
Untuk dk penyebut 34 dan dk pembilang 36 pada taraf sig nifikan α = 0,05 dari daftar tabel
distribusi F tidak didapat. Bila demikian diambil nilai kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini menyebabkan daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka cara
yang lebih tepat ialah dilakukan interpolasi: 30
36 40
6 4
Dari tabel F diperoleh nilai F
0,05,dk = 30;36
adalah 1,79 dan F
0,05,dk = 40;36
adalah 1,69 Lihat tabel frekuensi F, maka:
6x 1,79 + 4 x 1.69 F
tabel
= 4 + 6
= 1.75
A. Hasil Homogenitas Pretest
Tabel Uji Homogenitas Pretest
GI TPS
N 35
37 49.71
50.70 SD
13.03 9.94
SD
2
169.78 98.8
8 .
98 78
. 169
2 2
2 1
S S
F
hitung
= 1.718=1.72 Karena F
hitung
F
tabel
; 1.721.75; maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua sampel
memiliki variansi populasi yang homogen. B.
Hasil Homogenitas Posttest Tabel Uji Homogenitas
Posttest GI
TPS N
35 37
X 64.86
81.51 SD
18.58 17.90
SD
2
345.21 320.41
41 .
320 21
. 345
2 2
2 1
S S
F
hitung
= 1.077 Karena F
hitung
F
tabel
; 1.0771.75; maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua
sampel memiliki variansi populasi yang homogen.
LAMPIRAN 10
Nilai normal gain N-Gain kelas 8.1 Group Investigation
Uji normal gain dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru, dengan rumus:
N gain =
Sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut: a. g-tinggi
: nilai G ≥ 0,70
b. g-sedang : nilai G0,30
≥ G 0,70 c. g-rendah
: nilai G 0,30 Nilai Normal Gain hasil pretest dan posttest pada kelas 8.1 dan 8.2 disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel Nilai N-Gain Kelas 8.1 Group Investigation Subjek
Nilai N-Gain Kategori Subjek
Nilai N-Gain Kategori
Pretest Postest Pretest Postest
A 44
52 0.1429
Rendah S
64 92
0.7778 Tinggi
B 64
84 0.5556
Sedang T
40 60
0.3333 Sedang
C 24
36 0.1579
Rendah U
60 92
0.8000 Tinggi
D 56
68 0.2727
Rendah V
40 64
0.4000 Sedang
E 40
20 -0.3333
Rendah W
28 72
0.6111 Sedang
F 68
68 0.0000
Rendah X
48 52
0.0769 Rendah
G 76
92 0.6667
Sedang Y
48 68
0.3846 Sedang
H 28
36 0.1111
Rendah Z
40 40
0.0000 Rendah
I 52
84 0.6667
Sedang Aa
60 92
0.8000 Tinggi
J 40
80 0.6667
Sedang Bb
60 60
0.0000 Rendah
K 44
44 0.0000
Rendah Cc
52 44
-0.1667 Rendah
L 64
68 0.1111
Rendah Dd
52 48
-0.0833 Rendah
M 60
60 0.0000
Rendah Ee
60 80
0.5000 Sedang
N 72
84 0.4286
Sedang Ff
48 58
0.1923 Rendah
O 44
72 0.5000
Sedang Gg
52 48
-0.0833 Rendah
P 52
84 0.6667
Sedang Hh
36 64
0.4375 Sedang
Q 52
84 0.6667
Sedang Ii
24 52
0.3684 Sedang
R 48
68 0.3846
Sedang