62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan pengujian statistik yang dilakukan menerangkan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar Biologi
siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation dan tipe Think Pair Share, dengan kesimpulan hasil
belajar Biologi yang menggunakan metode kooperatif tipe Think Pair Share lebih baik dibandingkan tipe Group Investigation.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang.
1. Guru bidang studi khususnya Biologi diharapkan dapat menerapkan pembelajaran Biologi menggunakan metode Cooperative Learning tipe
Group Investigation dan Think Pair Share. 2. Guru Biologi hendaknya berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas
pembelajarannya, khususnya dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe Group Investigation dan Think Pair Share dalam proses
belajar mengajar agar siswa senang mengikuti pelajaran yang disampaikannya.
3. Mengingat hasil penelitian ini masih sangat sederhana, maka apa yang didapat dari hasil penelitian ini bukan merupakan hasil akhir, adanya
keterbatasan dalam penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk diadakannya penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variabel dan pada konsep
materi yang lain. Bagi peneliti lain, penelitian ini bisa dijadikan penelitian lanjutan yaitu untuk mengetahui hubungan metode Cooperative Learning
tipe Group Investigation dan Think Pair Share terhadap nilai pendidikan sains.
63
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Iin. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model TPS Think- Pair-Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII
D Smp Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 20082009. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
tersedia dalam:
http:idb4.wikispaces.comfileviewss4006.pdf [28-12-2009] Anonim. Think Pair Share. “ Think Sheet”. Think Pair Share. Tersedia di :
http:www.ilstu.eduhelfishewebsitedocthinkpairshare.doc
.
Apriyani, Dwi. Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa Dengan Menggunakan Pendekatan Interaktif Pada Konsep System Pernapasan Pada Manusia.
Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tersedia dalam : http:idb4.wikispaces.comfileviewss4006.pdf [29-12-2009]
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : rineka cipta
Ariyant i, Heny. “ Peningkat an Hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Sist em Peredaran Darah Dengan M odel pembelajaran Tipe TPS pada Sisw a Kelas
VIII C SM P M uhammadiyah 7 Surakart a Tahun Ajaran 2007 2008 “ Universit as M uham madiyah Sem arang 2008.
Azizah, Bahriyatul. 2006. Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus Sebagai
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas II MAN Suruh. Skripsi Universitas Semarang
Azlina, Nik Binti Nik Mahmood Nik Ahmad. “ Collaborative Teaching Environment System Using Think Pair Share Technique “ Dissertation
Faculty Of Computer Science and Information Technology University Of Malaya Kuala Lumpur 2008
Badan Standar Masional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Bounds, Matthew Q. and Mc.Donald. The Group Investigation Teaching Model Burhanuddin dan Sujoto. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Geografi Melalui
Model Pembelajaran Group Investigation Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah
II Mojosari
Mojokerto. Tersedia
dalam: http:ptkguru.wordpress.com20080519penelitiantindakan-kelas-ptk-
upaya-meningkatkan-minat-belajar-geografi-melalui-model-pembelajaran- group-investigation-kelas-XI-IPS-SMA-muhammadiyah-II-Mojosari-
mojokertofeedhtm [29-12-2009]
Dzamarah, Sayiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka cipta.
Efi. 2007. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pendekatan Cooperative Learning Teknik Jigsaw Dengan Teknik STAD.
Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Evi Suryaw at i dan M ariani N.L, Rosm aini S,. “ Penerapan Pendekat an St rukt ural Think Pair Share TPS Unt uk M eningkat kan Hasil Belajar Sisw a dan
Akt ivit as Sisw a Kelas I.7 SLTPN 20 Pekanbaru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hew an TA. 2002 2003 “
Jurnal Biogenesis Vol. 11:9- 14, 2004. Program St udi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. ISSN :
1829-5460
Hake, Richard
R., “Analyzing
ChangeGain Scores”,
diakses dari
http:List.Asu.EduEgibinWa?A2=Ind9903L=Aera_DP=R6855,Amer ican Educational Research Association’s Division, Measurement And
Research Methodology, 1999, p.1, 2 July 2009
Handayani, Penti. 2010. “ Pembelajaran Biologi dengan group investigation dan cooperative integrated reading ditinjau dari minat dan kedisiplinan belajar
siswa“. Terdapat di http:pasca.uns.ac.id?p=672 di akses 27 juli 2010 pukul 10 :35
Handayani, Vera Apnia.2009.” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share TPS
Pada Konsep Hidrokarbon “ skripsi UIN Syahid Jakarta. Hasanah, Yuli Purwanti. Efektifitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad
Dan Jigsaw Dalam Materi Pokok Klasifikasi Makhluk Hidup Di Mts NU Ungaran.
skripsi universitas
semarang. Tersedia
dalam: http:digilibunnes.ac.idgsdcollecskripsi [30-12-2009]
Herdian. Teori-teori Belajar Piaget, Bruner, Vygotsky. Tersedia di: http:herdy07.wordpress.com20100527teori-teori-belajar-piaget-
bruner-vygotsky Isjoni, Cooperative Learning : Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Bandung:
Alfabeta, 2010 Jhonson, Roger T. dan David W. Jhonson, Coopertive Learning. Diakses 21
Januari 2008 dari http:www.co-operation.orgpagescl.html
Kiranawati. Metode Investigasi Kelompok Group Investigation tersedia dalam : http:gurupkn.wordpress.com20071113metode-investigasi-kelompok-
group-investigationfeedhtm [29-12-2009] Kisworo, Banu. 2010. “ Pembelajaran Kimia Melalui Metode Jigsaw Dan Group
Investigation GI ditinjau dari kemampuan awal dan kreativitas siswa “.studi kasus pembelajaran kimia siswa X semester II materi larutan
elektrolit dan non elektrolit SMA N 5 Magelang tesis Universitas sebelas maret prodi pendidikan sains. Terdapat di http:pasca.uns.ac.id?p=871 di
akses 27 juli 2010 pukul 10:12
Lie, Anita. Cooperative Learning : Memperaktikan Cooperative Learning Di Ruang Kelas. Jakarta:grasindo
Masluhatun Ni’mah, Evi. 2007. Efektivitas Model Pembelajaran Think-Pair-Share Dalam Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 3
Semarang. skripsi universitas negeri semarang tersedia dalam: http:digilibunnes.ac.idgsdcollectskripsi [01-01-2010]
Meltzer, David E., Addendum to: The Relationship between Mathematic Preparation dan Conceptual Learning Gains in Physic: a Possible-hidden
Variable” in
Diagnostic Pretest
Scores”, dari
http:physic.iastate.eduperdocsAddendum_on_normalized_gain.pdf Mun Fie TSOI ,Ngoh Khang GOH dan Lian Sai CHIA
. “
Using group investigation for chemistry in teacher education ”. Science and
Technology Education Academic Group National Institute of Education Nanyang Technological University Republic of Singapore
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian.jakarta : Ghalia Indonesia Oshman. Konsep Dasar Metode dan Teknik Pembelajaran. Tersedia di:
http:oshman.wordpress.com20100121konsep-dasar-metode-dan- teknik-pembelajaran. h.1 diakses pada: 11-30-2010
Priyani, Niken Eka. “ Pembelajaran Kimia Model TPS dan NHT ditinjau Dari Kemampuan Awal dan Aktivitas Belajar “ Program Pasca Sarjana
Universitas Sebelas Maret 2010. Rosari, Venansia Avelia. “Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Metode GI
Group Investigation Dan Metode TAI Teams Assisted Individualization Yang Dilengkapi LKS Terhadap Prestasi Belajar Kimia
Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi Pada Siswa Kelas XI IPA Semester I
SMA N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 20082009 ” Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Sadiati,Desi. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Investigasi Kelompok Pada Pokok Bahasan
Gaya Dan Penerapan Kelas Vii Smp N 2 Bukateja Tahun Ajaran 20052006. skripsi universitas negeri semarang tersedia dalam:
http:digilibunnes.ac.idgsdcollecskripsi [30-12-2009]
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Pranada Media Group.ed.1 cet.6:294
Slavin,Robert E.2010.Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik. Bandung : Nusa Media. Diterjemahkan oleh: Narulita Yusron.
Sudjana, M et ode St at istik, Bandung: Tarsit o, 2001
Sudrajat dan M subana. 2001. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung:Pusaka Setia.
Sulanam. Belajar. Tersedia di: ht tp: sulanam.sunan-ampel.ac.id. h.1 diakses pada: 11-30-2010
.
Sulistyowati,endah. Cooperative
Learning. Tersedia
dalam: http:endahsulistyowati.wordpress.com20090601cooperativelearningfe
edhtm [29-12-2009] Surianto.
Teori Pembelajaran
Konstruktivisme. Terdapat
di :
http:surianto200477.wordpress.com20090917teori-pembelajaran- konstruktivisme2007. diakses tanggal 15-10-10
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja rosdakarya.
Triarso, Agus. Fakt or-fakt or Dalam Proses Belajar. Tersedia di: ht t p: w aroeng- edukasi.blogspot .com 2008 12 fakt or-fakt or-dalam-proses-belajar.ht ml
Usman. “ Penerapan Perangkat Pembelajaran Melalui Model think Pair Share Dalam Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Statik Pada SLTP Negeri
4 SIGLI “ Jurnal FKIP Universitas Jabal Ghafur. Widyaiswara, Sugiyanta. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Think-
Pair-Share Tps Pada Pokok Bahasan Zat Dan Wujudnya Di SMPN 1 Kalasan. Tersedia dalam: http:lpmpjogja.diknas.go.id [19-12-2009]
Yusuf. Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Biologi Melalui Pengajaran Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Madrasah Aliyah
Ponpes Nurul Haramain Lombok Barat NTB, skripsi Universitas Negeri Semarang.
Tersedia dalam:
http:www.damandiri.or.idfileyusufunsbab2.pdf [28-12-2009] Yusuf. Y dan Mariani Natalina. 2005. Upaya peningtan hasil belajar biologi
melalui pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktur kelas 17 SLTP negeri 20 pekanbaru. Prodi Biologi FKIP Universitas Riau: jurnal
biogenesis vol.2.1.
Hal 8-12
tersedia dalam
: http:biologifkip.unri.ac.idkarya_tulisyustiniupayapeningkatan08-12pdf
[29-12-2009]
68
LAMPIRAN 1
Tabel Kisi-Kisi Pre test dan Post test
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA No
Sub konsep Indikator
No Butir Soal Jumlah
C1 C2
C3 C4
C5 C6
1 Sistem pencernaan
pada manusia Mendefinisikan
pencernaan makanan 1
- -
- -
-
1
Menyatakan organ yang tergolong kedalam
organ pencernaan 2
- -
- -
- 1
Menyebutkan urutan saluran pencernaan
yang benar 3,7
- -
- -
-
2
2 Mulut
Menyebutkan rasa yang terdapat pada indera
pengecapan 4
- -
- -
-
1
Menerangkan proses pencernaan dalam
mulut 8
5 -
- -
- 2
3 Kerongkongan
Menjelaskan proses pencernaan pada
- -
6 -
- -
1
69
kerongkongan 4
Lambung Menjelaskan alur
perjalanan makanan. -
10 -
- -
- 1
Menyebutkan bagian- bagian lambung
9 -
- -
- -
1
5 Usus
Menjelaskan proses pencernaan di dalam
usus 11,12,14
15 -
- -
- 4
Menyebutkan bagian- bagian usus halus
13 -
- -
- -
1
7 Gizi dan kalori
Menjelaskan zat makanan yang berguna
bagi tubuh -
16,17,18,19,25, -
- -
- 5
Menjelaskan makanan yang mengandung
protein 20,
- -
- -
- 1
Menjelaskan fungsi protein,lemak,bagi
tubuh. 24,26,
- -
- -
-
2
70
Mengidentifikasi dan memperkirakan
gangguan kekurangan gizi atau vitamin dan
solusinya 34,21,
32,33,35, 37,22,23
- -
- 8
Mengidentifikasi fungsi enzim pada system
pencernaan dan tempat produksinya
27,28,29, 30,31
- -
- -
5
8 Penyakit
dan kelainan
system pencernaan
Menjelaskan gangguan atau penyakit pada
organ pencernaan 38,39,36
40 -
- -
- 4
Jumlah 22
14 4
- -
- 40
Keterangan : 1 Klasifikasi Bloom: C1 Pengetahuan, C2 Pemahaman, dan C3 Aplikasi, C4 Analisis, C5 Sintesis, C6 Evaluasi
2 Soal tidak valid, Soal tidak valid yang diperbaiki kualitas pengecohnya
71
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN TES
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA No
Soal Indikator Soal
Jenjang Butir Soal
Kunci Jawaban 1
Mendefinisikan pencernaan
makanan C1
Apakah pengertian dari pencernaan makanan ? a. penghancuran makanan secara mekanik
b. penyerapan makanan oleh jonjot-jonjot usus c. penghancuran makanan dengan bantuan enzim
d. pemecahan makanan hingga dapat diserap usus C
2 Menyatakan yang termasuk ke
dalam organ pencernaan. C1
Manakah berikut ini yang merupakan organ pencernaan? a.
Ginjal b.
Usus halus c.
Hati d.
Jantung B
3 Menyebutkan urutan saluran
pencernaan manusia
yang benar.
C1 Manakah urutan saluran pencernaan manusia yang benar?
a. Mulut, kerongkonngan, usus halus, usus besar dan lambung b. Mulut,kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar
c. Mulut, lambung, kerongkongan, usus halus, usus besar d. Mulut, kerongkongan, lambung, usus besar dan usus halus
B
4 Menyebutkan
rasa yang
terdapat pada indera pengecap manusia
C1 Rasa apa sajakah yang terdapat pada Indera pengecap manusia?
a. Manis, pahit, pedas dan asin b. Manis, pahit, asin, dan asam
c. Manis, pedas, asin, dan asam d. Manis, asam, pedas, dan pahit
B
5 Menerangkan
proses pencernaan
mekanik dan
kimiawi C2
Dimanakah Pencernaan makanan yang bersifat mekanis dan kimiawi terjadi ? a. Duodenum
b. Kerongkongan c. Mulut
d. Usus C
6 Menghubungkan
peristiwa gerakan peristaltik
C2 Prinsip kerja kerongkongan sama seperti selang yang tersumbat oleh batu, kemudian selang
itu diberi air sehingga batu tersebut sedikit demi sedikit terdorong keluar karena adanya tekanan air.
Dari penyataan diatas peristiwa apakah yang terjadi pada kerongkongan disaat menelan makanan?
a. Proses kimiawi b. Gerakan peristaltik
B
72
c. Proses mekanik d. Berkontraksinya otot kerongkongan
7 Menyebutkan urutan saluran
pencernan dari dalam ke luar tubuh
C1 Bagaimanakah urutan saluran pencernaan dari dalam ke luar secara urut?
a. usus halus–lambung–usus besar–kerongkongan b. kerongkongan–mulut–pankreas–usus 12 jari
c. usus 12 jari–lambung–kerongkongan–mulut d. anus–usus besar–lambung–usushalus
C
8 Menyebutkan akibat apabila
makanan tidak dikunyah secara sempurna
C1 Apakah yang terjadi apabila kamu mengunyah makanan tidak sempurna ?
a. makanan akan makin cepat dicerna b. makanan dapat ditelan dengan cepat
c. pencernaan menjadi kurang sempurna d. makanan akan terasa lezat
C
9 Menyebutkan
bagian-bagian lambung manusia
C1 Terdiri dari bagian apakah lambung manusia?
a. Kardiak, fundus dan pylorus b. Pylorus, vili, dan fundus
c. Kardiak, fundus dan apendiks d. Ephitelium, pylorus dan kardiak
A
10 Menjelaskan alur perjalanan
makanan. C2
Kemanakah alur jalanannya makanan setelah masuk dari lambung? a. ileum
b. duodenum c. jejenum
d. hepar B
11 Menyebutkan
proses penyerapan makanan
C1 Dimanakah proses penyerapan makanan terjadi?
a. Lambung b. Ileum
c. Kolon d. Duodenum
B
12 Menyebutkan
saluran pencernaan yang menghasilkan
enzim lipase C1
Saluran pencernaan apakah yang mengeluarkan enzim lipase ? a. usus halus
b. kerongkongan c. usus besar
d. anus A
13 Menyebutkan bagian dari usus
halus C1
Mankah berikut ini yang merupakan bagian dari usus halus? a. Jejenum, ileum dan usus buntu
b. Duodenum, ileum dan jejenum c. Ileum, intestinum dan duodenum
d. Usus 12 jari, usus buntu dan jejenum B
73
14 Menunjukkan tempat terjadinya
proses pembusukan makanan C1
Dimanakah terjadinya proses pembusukan zat-zat makanan? a. Usus besar
b. Usus 12 jari c. Usus halus
d. Lambung A
15 Menjelaskan proses pencernaan
yang terjadi di dalam usus besar C2
Manakah berikut ini yang merupakan proses pencernaan yang terjadi di dalam usus besar? a. Membunuh kuman-kuman yang masuk dengan makanan
b. Penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan c. Pencernaan karbohidrat dan lemak
d. Pelarutan vitamin yang larut dalam air B
16 Menjelaskan zat makanan yang
tidak perlu dicerna oleh tubuh C2
Apakah Zat makanan yang tidak perlu dicerna terlebih dahulu oleh tubuh ? a. Vitamin dan mineral
b. Karbohidrat dan vitamin c. Mineral dan protein
d. Lemak dan protein A
17 Menjelaskan penyerapan asam
amino, glukosa, mineral dan vitamin yang diserap oleh
tubuh. C2
Melalui apakah Glukosa, asam amino, mineral dan vitamin diserap ? a. Pembuluh limfa
b. Pembuluh getah bening c. Pembuluh saraf
d. Pembuluh darah B
18 Menjelaskan zat yang banyak
dikonsumsi oleh anak-anak saat masa pertumbuhan
C2 Pada masa pertumbuhan, zat apakah yang harus banyak dikonsumsi oleh anak-anak ?
a. protein b. lemak
c. vitamin d. mineral
A
19
Menjelaskan bahan makanan yang menghasilkan gula
C2 Bahan makanan apakah yang akan menghasilkan gula pada pencernaan selanjutnya ?
a. garam dapur b. protein
c. vitamin d. pati
D
20 Memilih bahan makanan yang
mengandung protein C1
Bahan makanan apakah yang semuanya mengandung protein ? a. telur, bayam, ketela pohon, kol
b. ikan, hati ayam, kacang panjang,tempe c. pisang, bayam, kol, agar-agar
d. ketan hitam, mentimun, kacang polong, kedelai B
74
21 Menyebutkan penyakit yang
berhubungan dengan
pola makan
C1 Penyakit apakah yang berhubungan dengan pola makan?
a. migren b. masuk angin
c. amandel d. asam urat
D
22 Menerapkan langkah yang tepat
untuk mengatasi asam urat C3
Bagaimanakah langkah yang paling tepat untuk mengatasi asam urat ? a. tidak makan makanan yang mengandung purin sama sekali
b. tidak mempermasalahkan jenis makanan yang dikonsumsi c. mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi tetapi bukan berarti
tidak memakannya sama sekali d. mengurangi makanan yang mengandung hidrat arang
C
23 Menghubungkan sikap yang
baik terhadap pola makan C3
Anton setiap hari makan 4 kali sehari, dan ia gemar sekali mengkonsumsi goreng-gorengan, jajanan warung dan . Malam harinya Anton suka mengkonsumsi makanan ringan seperti
kerupuk, dan kue kering. Kini berat badannya naik melebihi batas ideal dan ia pun sering mengeluh sesak pada dadanya.
Bagaimanakah sikap yang menurutmu paling bijak terkait dengan pola makan diatas?
a. hanya makan sayur saja b. makan makanan yang berlemak tanpa terkendali
c. sama sekali tidak makan semua makanan yang mengandung kolesterol d. menjaga pola makan yang seimbang
D
24 Menyebutkan fungsi protein
bagi tubuh C1
Apakah fungsi protein? a. Penawar racun
b. Menyusun enzim, hormon dan pigmen c. Mengatur suhu tubuh
d. Mengedarkan darah ke seluruh tubuh B
25 Menyebutkan
zat makanan
yang berfungsi
sebagai penghasil energi
C2 Apakah Tiga macam zat makanan yang berfungsi sebagai penghasil energi bagi tubuh?
a. karbohidrat, protein dan vitamin b. karbohidrat, lemak dan mineral
c. karbohidrat, vitamin dan lemak d. protein, karbohidrat dan lemak
D
26 Menyatakan fungsi lemak bagi
tubuh C1
Apakah fungsi lemak bagi tubuh? a. Membantu mencerna makanan
b. Cadangan makanan c. Menghisap sari-sari makanan
d. Pelarut vitamin A, D, E dan K B
27
Menyebutkan tempat enzim ptialin diproduksi
C1 Dimanakah enzim ptialin di produksi?
a. Lambung b. Usus besar
C
75
c. Air liur d. Usus halus
28 Menyebutkan enzim yang dapat
mengubah lemak
menjadi gliserol
C1 Enzim apakah yang mengubah lemak menjadi gliserol ?
a. penin b. renin
c. amilase d. lipase
D
29 Menyebutkan
enzim yang
bertugas mencerna makanan C1
Enzim apakah yang bertugas mencerna protein? a. amilase
b. lipase c. pepsin
d. maltase C
30 Menjelaskan
enzim yang
dihasilkan oleh pankreas C2
Enzim apakah yang dihasilkan oleh pankreas? a. amilase
b. pepsin c. empedu
d. bilirubin A
31 Menjelaskan
fungsi enzim
enterokinase C2
Apakah fungsi enzim enterokinase? a. Mengubah Tripsinogen menjadi peptin
b. Mengubah Pepton menjadi asam amino c. Mengubah Tripsinogen menjadi tripsin
d. Mengubah Maltosa menjadi glukosa C
32 Menjelaskan
akibat dari
kekurangan viamin B C2
Apakah akibatnya jika Kekurangan vitamin B ? a. Gangguan saraf
b. Kulit kasar c. Gangguan tulang
d. Sariawan A
33 Menjelaskan
penyebab sel
darah rusak C2
Apakah yang menyebabkan sel darah mudah rusak ? a. kurangnya zat besi
b. kurangnya vitamin E c. kelebihan fosfor
d. kelebihan iodium B
34 Menunjukkan
akibat dari
kekurangan karbohidrat C1
Apakah akibat dari kekurangan karbohidrat? a. diare
b. sembelit c. busung lapar
d. tukak lambung C
76
35 Meramalkan
akibat dari
defisiensi vitamin A. C2
Apakah akibatnya jika terjadi Defisiensi vitamin A ? a. buta warna
b. rabun senja c. anemia
d. mandul B
36 Menyebutkan penyakit yang
menyerang kelenjar lidah C1
Apakah nama lain dari penyakit yang menyerang kelenjar lidah? a. Apendisitis
b. Konstipasi c. Paratitis
d. Sariawan C
37 Menghubungkan
peristiwa dengan kelainan zat makanan
C3 Andi terluka ketika ia terjatuh dari sepedanya. Luka yang dialami andi cukup parah, selain
memar luka darah ditangannya terus keluar dan sukar membeku, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit.
Dari peristiwa di atas, apakah yang menyebabkan darah sukar membeku?
a. Kelebihan Vitamin B b. Kekurangan Vitamin C
c. Kekurangan Vitamin K d. Kelebihan Vitamin E
C
38 Menyebutkan istilah lain dari
penyakit parotitis C1
Apakah istilah lain dari Parotitis? a. Radang dinding lambung
b. Sembelit c. Gondong
d. Radang tenggorokan C
39 Menyebutkan peradangan yang
terjadi pada usus buntu dan disebabkan oleh bakteri
C1 Apakah peradangan yang menyerang usus buntu dan diakibatkan oleh bakteri?
a. Apendisitis b. Ulkus
c. Kolik d. Kontipasi
A
40 Menjelaskan
penyebab terjadinya
radang dinding
lambung C2
Apakah yang menyebabkan terjadinya radang dinding lambung? a. Penyerapan air yang berlebihan
b. Tingginya produksi HCl c. Kurangnya asupan makanan
d. Kurangnya vitamin K B
LAMPIRAN 3 REKAPITULASI ANALISIS BUTIR
SOAL Reabilitas Soal: 0,71 tinggi
No Soal
Tingkat Kesukaran Daya Beda
Validitas Keterangan
Indeks Kategori
Indeks Kategori Indeks Kategori
1 72.50
Mudah 36.36
Cukup 0.389
Valid Digunakan
2 95.00
Sangat mudah 0.00
Buruk 0.051
Tidak valid Tidak digunakan 3
92.50 Sangat mudah
9.09 Buruk
0.323 Valid
Digunakan 4
95.00 Sangat mudah
0.00 Buruk -0.049 Tidak valid Tidak digunakan
5 95.00
Sangat mudah 18.18
Buruk 0.854
Valid Digunakan
6 85.00
Mudah 36.36
Cukup 0.416 Valid
Digunakan 7
90.00 Sangat mudah
18.18 Buruk
0.385 Valid
Digunakan 8
92.50 Sangat mudah
27.27 Cukup 0.759
Valid Digunakan
9 82.50
Mudah 36.36
Cukup 0.269 Tidak valid Digunakan
10 70.00
Sedang 36.36
Cukup 0.063 Tidak valid Digunakan direvisi
11 95.00
Sangat mudah 18.18
Buruk 0.854
Valid Digunakan
12 90.00
Sangat mudah 27.27
Cukup 0.658 Valid
Digunakan 13
85.00 Mudah
45.45 Baik
0.646 Valid
Digunakan 14
87.50 Sangat mudah
0.00 Buruk
0.209 Tidak valid Digunakan direvisi
15 82.50
Mudah -27.27
Buruk -0.163 Tidak valid Tidak digunakan 16
90.00 Sangat mudah 27.27
Cukup 0.385 Valid
Digunakan 17
82.50 Mudah
18.18 Buruk
0.240 Tidak valid Tidak digunakan
18 90.00
Sangat mudah 18.18 Buruk
0.093 Tidak valid Tidak digunakan
19 90.00
Sangat mudah 36.36 Cukup 0.695
Valid Digunakan
20 75.00
Mudah 36.36
Cukup 0.433 Valid
Digunakan 21
80.00 Mudah
36.36 Cukup 0.536
Valid Digunakan
22 67.50
Sedang 36.36
Cukup 0.068 Tidak valid Tidak digunakan
23 80.00
Mudah 18.18
Buruk 0.304
Tidak valid Tidak digunakan 24
92.50 Sangat mudah
0.00 Buruk -0.050 Tidak valid Digunakan direvisi
25 80.00
Mudah 9.09
Buruk 0.126
Tidak valid Tidak digunakan 26
80.00 Mudah
27.27 Cukup 0.221
Tidak valid Tidak digunakan 27
75.00 Mudah
36.36 Cukup 0.458
Valid Digunakan
28 75.00
Mudah 27.27
Cukup 0.395 Valid
Digunakan 29
67.50 Sedang
36.36 Cukup 0.407
Valid Digunakan
30 87.50
Sangat mudah 9.09
Buruk 0.275
Tidak valid Tidak digunakan 31
82.50 Mudah
9.09 Buruk
0.226 Tidak valid Tidak digunakan
32 92.50
Sangat mudah 9.09
Buruk 0.303
Tidak valid Tidak digunakan 33
80.00 Mudah
9.09 Buruk
0.003 Tidak valid Tidak digunakan
34 82.50
Mudah 45.45
Baik 0.513
Valid Digunakan
35 80.00
Mudah 0.00
Buruk 0.221
Tidak valid Tidak digunakan 36
90.00 Sangat mudah
27.27 Cukup 0.622
Valid Digunakan
37 75.00
Mudah 54.55
Baik 0.571
Valid Digunakan
38 85.00
Mudah 9.09
Buruk -0.044 Tidak valid Tidak digunakan 39
75.00 Mudah
18.18 Buruk
0.369 Valid
Digunakan 40
87.50 Sangat mudah
27.27 Cukup 0.325
Valid Digunakan
LAMPIRAN 4 SOAL
Pretest dan Posttest MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
NAMA :
KELAS :
Perhatikan petunjuk dibawah ini : 1.
Berilah tanda silang x huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling benar 2.
Mulailah dengan menjawab pertanyaan yang mudah menurut kalian 3.
Jangan mencontek atau memberikan contekan pada teman kalian 4.
Mulialah dengan membaca Bismillahirrahmaanirrahiim Selamat mengerjakan
1. Apakah pengertian dari pencernaan makanan ?
a. penghancuran makanan
secara mekanik
b. penyerapan makanan oleh jonjot- jonjot usus
c. penghancuran makanan
dengan bantuan enzim
d. pemecahan makanan hingga dapat diserap usus
2. Manakah urutan saluran pencernaan manusia yang benar ?
a. Mulut, kerongkonngan, usus halus, usus besar dan lambung
b. Mulut,kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar
c. Mulut, lambung, kerongkongan, usus halus, usus besar
d. Mulut, kerongkongan, lambung, usus besar dan usus halus
3. Dimanakah Pencernaan makanan yang bersifat mekanis dan kimiawi terjadi ?
a. Duodenum b. Kerongkongan
c. Mulut d. Usus
4. Prinsip kerja kerongkongan sama seperti selang
yang tersumbat
oleh batu,
kemudian selang itu diberi air sehingga batu
tersebut sedikit
demi sedikit terdorong keluar karena adanya tekanan
air. Dari penyataan diatas peristiwa apakah
yang terjadi pada kerongkongan disaat menelan makanan?
a. Proses kimiawi b. Gerakan peristaltik
c. Proses mekanik d. berkontraksinya otot kerongkongan
5. Bagaimanakah urutan saluran pencernaan dari dalam ke luar secara urut ?
a. usus halus–lambung–usus
besar– kerongkongan
b. kerongkongan–mulut–pankreas–usus 12 jari
c. usus 12 jari–lambung–kerongkongan– mulut
d. anus–usus besar–lambung–usushalus 6. Apakah yang terjadi apabila kamu
mengunyah makanan tidak sempurna ?
a. makanan akan makin cepat dicerna b. makanan dapat ditelan dengan cepat
c. pencernaan menjadi kurang sempurna d. makanan akan terasa lezat
7. Makanan yang sudah dicerna oleh lambung akan diteruskan menuju?
a. ileum b. duodenum
c. jejenum d. hepar
8. Dimanakah proses penyerapan makanan terjadi ?
a. Lambung b. Ileum
c. Kolon
d. Duodenum 9. Saluran
pencernaan apakah
yang mengeluarkan enzim lipase ?
a. usus halus b. kerongkongan
c. usus besar d. anus
10. Manakah berikut ini yang merupakan bagian dari usus halus ?
a. Jejenum, ileum dan usus buntu b. Duodenum, ileum dan jejenum
c. Ileum, intestinum dan duodenum d. Usus 12 jari, usus buntu dan jejenum
11. Dimanakah terjadinya
proses pembusukan zat-zat makanan ?
a. Usus besar b. Usus 12 jari
c. Usus halus d. Lambung
12. Manakah berikut ini yang merupakan proses pencernaan yang terjadi di dalam
usus besar ? a. Membunuh
kuman-kuman yang
masuk dengan makanan b. Penyerapan air dan pembusukan sisa-
sisa makanan c. Pencernaan karbohidrat dan lemak
d. Pelarutan vitamin yang larut dalam air 13. Apakah Zat makanan yang tidak perlu
dicerna terlebih dahulu oleh tubuh ? a. Vitamin dan mineral
b. Karbohidrat dan vitamin c. Mineral dan protein
d. Lemak dan protein
14. Bahan makanan apakah yang akan menghasilkan gula pada pencernaan
selanjutnya ? a. garam dapur
b. protein c. vitamin
d. pati
15. Bahan makanan apakah yang semuanya mengandung protein ?
a. telur, bayam, ketela pohon, kol b. ikan, hati ayam, kacang panjang,tempe
c. pisang, bayam, kol, agar-agar d. ketan
hitam, mentimun,
kacang polong, kedelai
16. Penyakit apakah yang berhubungan
dengan pola makan ? a. migren
b. masuk angin c. amandel
d. asam urat 17. Apakah fungsi protein bagi tubuh?
a. Penawar racun b. Menyusun enzim, hormon dan pigmen
c. Mengatur suhu tubuh d. Mengedarkan darah ke seluruh tubuh
18. Dimanakah enzim ptialin di produksi ? a. Lambung
b. Usus besar c. Air liur
d. Usus halus
19. Enzim apakah yang mengubah lemak menjadi gliserol ?
a. penin b. renin
c. amilase d. lipase
20. Enzim apakah yang bertugas mencerna protein ?
a. amilase b. lipase
c. pepsin d. maltase
21. Apakah akibat
dari kekurangan
karbohidrat ? a. diare
b. sembelit c. busung lapar
d. tukak lambung
22. Apakah nama lain dari penyakit yang menyerang kelenjar lidah ?
a. Apendisitis b. Konstipasi
c. Paratitis d. Sariawan
23. Andi terluka ketika ia terjatuh dari sepedanya. Luka yang dialami andi cukup
parah, selain
memar luka
darah ditangannya terus keluar dan sukar
membeku, sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit.
Dari peristiwa di atas, apakah yang menyebabkan darah sukar membeku ?
a. Kelebihan Vitamin B b. Kekurangan Vitamin C
c. Kekurangan Vitamin K d. Kelebihan Vitamin E
24. Apakah peradangan yang menyerang usus buntu dan diakibatkan oleh bakteri ?
a. Apendisitis b. Ulkus
c. Kolik d. Kontipasi
25. Apakah yang menyebabkan terjadinya radang dinding lambung ?
a. Penyerapan air yang berlebihan b. Tingginya produksi HCl
c. Kurangnya asupan makanan d. Kurangnya vitamin K
26. Apakah yang menyebabkan terjadinya radang dinding lambung ?
a. Penyerapan air yang berlebihan b. Tingginya produksi HCl
c. Kurangnya asupan makanan d. Kurangnya vitamin K
LAMPIRAN 5 LEMBAR OBSERVASI
Kuasi Eksperimen Metode Group Investigation
No Pernyataan
Penilaian Ya
Tidak
1.
Guru mampu mengkondisikan siswa dan kelas sebelum KBM
2.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3.
Pada Fase seleksi topik apakah guru bersama siswa memilih topik pembelajaran
4.
Pada Fase perencanaan kooperatif apakah guru membimbing siswa dalam merencanakan prosedur pembelajaran
5.
Pada Fase penerapan apakah guru memberikan tugas kepada siswa melalui LKK dan memberikan bimbingan kepada kelompok
6.
Pada Fase analisis dan sintesis apakah siswa melakukan investigasi dan analisis tugas atau LKK yang diberikan oleh guru.
7.
Pada Fase persentasi kelompok apakah siswa mempersentasikan hasil investigasinya masing-masing.
8.
Akhir Fase Evalusai apakah guru mengevaluasi kontribusi dari masing- masing siswa secara keseluruhan
Observer
………………...
LEMBAR OBSERVASI Kuasi Eksperimen Metode
Think-Pair-Share TPS
No Pernyataan
Penilaian Ya
Tidak
1.
Guru mampu mengkondisikan siswa dan kelas sebelum KBM
2.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3.
Pada Fase thinking 1 guru memberikan pengetahuan awal kepada siswa tentang materi yang akan didiskusikan dan memberikan permasalahan
4.
Pada Fase thinking 2 guru menyajikan informasi tentang materi
5.
Pada Fase pairing guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dalam tatanan kooperatif dan membimbing mereka agar bekerja sama
dalam menganalisis permasalahan
6.
Pada Fase sharing guru meminta siswa menganalisis permasalahan dan merencanakan untuk persentasi.
7.
Pada Fase sharing guru meminta siswa untuk mempersentasikan hasil dari diskusi dan mengevaluasi hasik diskusi yang sudah di hasilkan.
Observer
………………...
LAMPIRAN 6 HASIL
Pretest KELAS 8.1 MATERI SISTEM PENCERNAAN METODE
GROUP INVESTIGATION GI
44 64
24 56
40 68
76 28
52 40
44 64
60 72
44 52
52 48
64 40
60 40
28 48
48 40
60 60
52 52
60 48
52 36
24 Berdasarkan data skor hasil pretest siswa diatas, maka dapat dibuat tabel skor hasil pretest
sebagai berikut:
Tabel Skor Hasil Pretest Kelas 8.1
X F
X
2
FX FX
2
24 2
576 48
1152 28
2 784
56 1568
36 1
1296 36
1296 40
5 1600
200 8000
44 3
1936 132
5808 48
4 2304
192 9216
52 6
2704 312
16224 56
1 3136
56 3136
60 5
3600 300
18000 64
3 4096
192 12288
68 1
4624 68
4624 72
1 5184
72 5184
76 1
5776 76
5776
668 35
37616 1740
92272
Langkah-langkah selanjutnya yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : 1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar =
84, dan data terkecil = 24, dengan menggunakan rumus: R = nilai terbesar – nilai terkecil
= 76 – 24 = 52
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K = 1 + 3.3 log N
= 1 + 3.3 log 35 = 1 + 3.3 1,54
= 1 + 5,08 = 6,08
≈ 6 3. Menentukan panjang kelas interval i, yaitu dengan menggunakan rumus:
9 6
. 8
6 52
tan
K
kelas banyak
R g
ren i
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas 8.1GI
Interval Kelas
Titik Tengah
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi Absolut
Relatif
24 – 33 28.5
23.5 33.5
4 11.4
34 – 43 38.5
33.5 43.5
6 17.1
44 – 53 48.5
43.5 53.5
13 37.2
54 – 63 58.5
53.5 63.5
6 17.1
64 – 73 68.5
63.5 73.5
5 14.3
74 – 83 78.5
73.5 83.5
1 2.9
4. Menentukan mean rata-rata, yaitu dengan menggunakan rumus: 71
. 49
35 1740
1
f fX
M 5. Menentukan median nilai tengah, yaitu dengan menggunakan rumus:
Posisi Median 18
2 1
35 2
1
N Median = 52 di posisi 18
6. Menentukan modus, nilai yang paling sering muncul, yaitu: Mo = 52 7. Standar deviasi :
S =
Dari rumus diatas dapat diketahui standar deviasinya adalah 13.03
HASIL Postest KELAS 8.1 MATERI SISTEM PENCERNAAN
METODE GROUP INVESTIGATION GI
52 84
36 68
20 68
80 92
36 84
80 44
68 58
60 84
72 84
84 68
48 92
60 92
64 72
52 64
68 40
92 60
44 48
52
Berdasarkan data skor hasil pretest siswa diatas, maka dapat dibuat tabel skor hasil pretest sebagai berikut:
Tabel Skor Hasil Postest Kelas 8.1
X F
X
2
FX FX
2
20 1
400 20
400 36
2 1296
72 2592
40 1
1600 40
1600 44
2 1936
88 3872
48 2
2304 96
4608 52
3 2704
156 8112
58 1
3364 58
3364 60
3 3600
180 10800
64 2
4096 128
8192 68
5 4624
340 23120
72 2
5184 144
10368 80
2 6400
160 12800
84 5
7056 420
35280 92
4 8464
368 33856
818 35
53028 2270
158964
Langkah-langkah selanjutnya yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : 1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar =
92, dan data terkecil = 20, dengan menggunakan rumus: R = nilai terbesar – nilai terkecil
= 92 – 20 = 72
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K = 1 + 3.3 log N
= 1 + 3.3 log 35 = 1 + 3.3 1,54
= 1 + 5,08 = 6,08
≈ 6 3. Menentukan panjang kelas interval i, yaitu dengan menggunakan rumus:
12 6
72 tan
K
kelas banyak
R g
ren i
Tabel Distribusi Frekuensi Postest Kelas 8.1
Interval Kelas
Titik Tengah
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi Absolut
Relatif
20 – 32 26
19,5 32,5
1 2,9
33 – 45 39
32,5 45,5
5 14,3
46 – 58 52
45,5 58,5
6 17,1
59 – 71 65
58,5 71,5
10 28,6
72 – 84 78
71,5 84,5
9 25,7
85 – 97 91
84,5 97,5
4 11,4
4. Menentukan mean rata-rata, yaitu dengan menggunakan rumus: 85
, 64
35 2270
1
f fX
M 5. Menentukan median nilai tengah, yaitu dengan menggunakan rumus:
Posisi Median 18
2 1
35 2
1
N Median = 68 di posisi 18
6. Menentukan modus, nilai yang paling sering muncul, yaitu: Mo = 68 7. Standar deviasi :
S =
Dari rumus diatas dapat diketahui standar deviasinya adalah 18,58
LAMPIRAN 7 HASIL
Pretest KELAS 8.2 MATERI SISTEM PENCERNAAN METODE
Think – Pair – Share TPS 52
56 52
48 32
52 44
40 48
68 76
48 68
64 56
44 64
56 36
56 44
52 40
52 48
48 56
36 36
52 44
64 40
44 52
56 52
Berdasarkan data skor hasil pretest siswa diatas, maka dapat dibuat tabel skor hasil pretest sebagai berikut:
Tabel Skor Hasil Pretest Kelas 8.2
X F
X
2
FX FX
2
32 1
1024 32
1024 36
3 1296
108 3888
40 3
1600 120
4800 44
5 1936
220 9680
48 5
2304 240
11520 52
8 2704
416 21632
56 6
3136 336
18816 64
3 4096
192 12288
68 2
4624 136
9248 76
1 5776
76 5776
516 37
28496 1876
98672
Langkah-langkah selanjutnya yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : 8. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar =
76, dan data terkecil = 32, dengan menggunakan rumus: R = nilai terbesar – nilai terkecil
= 76 – 32 = 44
9. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K = 1 + 3.3 log N
= 1 + 3.3 log 37 = 1 + 3.3 1,57
= 1 + 5,18 = 6,18
≈ 6
10. Menentukan panjang kelas interval i, yaitu dengan menggunakan rumus: 7
3 ,
7 6
44 tan
K kelas
banyak R
g ren
i
Tabel Distribusi Frekuensi Pretest Kelas 8.2
Interval Kelas
Titik Tengah
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi Absolut
Relatif
32 – 39 35,5
31,5 39,5
4 10,8
40 – 47 43,5
39,5 47,5
8 21,6
48 – 55 51,5
47,5 55,5
13 35,2
56 – 63 59,5
55,5 63,5
6 16,2
64 – 71 67,5
63,5 71,5
5 13,5
72 – 79 75,5
71,5 79,5
1 2,7
11. Menentukan mean rata-rata, yaitu dengan menggunakan rumus: 7
, 50
37 1876
1
f fX
M 12. Menentukan median nilai tengah, yaitu dengan menggunakan rumus:
Posisi Median 19
2 1
37 2
1
N Median = 52 di posisi 19
13. Menentukan modus, nilai yang paling sering muncul, yaitu: Mo = 52 14. Standar deviasi :
S =
Dari rumus diatas dapat diketahui standar deviasinya adalah 9,94
HASIL Postest KELAS 8.2 MATERI SISTEM PENCERNAAN
METODE Think – Pair – Share TPS
80 84
72 96
32 96
96 96
48 56
72 92
96 96
96 96
76 28
100 100
80 96
100 68
92 84
76 76
72 96
80 84
72 80
72 100
80
Berdasarkan data skor hasil pretest siswa diatas, maka dapat dibuat tabel skor hasil pretest sebagai berikut:
Tabel Skor Hasil Postest Kelas 8.2
X F
X
2
FX FX
2
28 1
784 28
784 32
1 1024
32 1024
48 1
2304 48
2304 56
1 3136
56 3136
68 1
4624 68
4624 72
5 5184
360 25920
76 3
5776 228
17328 80
5 6400
400 32000
84 3
7056 252
21168 92
2 8464
184 16928
96 10
9216 960
92160 100
4 10000
400 40000
832 37
63968 3016
257376
Langkah-langkah selanjutnya yaitu menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : 1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil. Dalam hal ini data terbesar =
100, dan data terkecil = 28, dengan menggunakan rumus: R = nilai terbesar – nilai terkecil
= 100 – 28 = 72
2. Menentukan banyaknya kelas interval yang diperlukan dengan menggunakan rumus: K = 1 + 3.3 log N
= 1 + 3.3 log 37 = 1 + 3.3 1,57
= 1 + 5,181 = 6,18
≈ 6
3. Menentukan panjang kelas interval i, yaitu dengan menggunakan rumus: 12
6 72
tan
K kelas
banyak R
g ren
i
Tabel Distribusi Frekuensi Postest Kelas 8.2
Interval Kelas
Titik Tengah
Batas Bawah
Batas Atas
Frekuensi Absolut
Relatif
28 – 40 34
27,5 40,5
2 5,4
41 – 53 47
40,5 53,5
1 2,7
54 – 66 60
53,5 66,5
1 2,7
67 – 79 73
66,5 79,5
9 24,3
80 – 92 86
79,5 92,5
10 27
93 - 105 99
92,5 105,5
14 37,9
4. Menentukan mean rata-rata, yaitu dengan menggunakan rumus: 51
, 81
37 3016
1
f fX
M 5. Menentukan median nilai tengah, yaitu dengan menggunakan rumus:
Posisi Median 19
2 1
37 2
1
N Median = 84 di posisi 19
6. Menentukan modus, nilai yang paling sering muncul, yaitu: Mo = 96 7. Standar deviasi :
S =
Dari rumus diatas dapat diketahui standar deviasinya adalah 17,90
LAMPIRAN 8 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors, dengan rumus:
Lo = FZi – SZi Langkah-langkah penghitungan uji Liliefors sebagai berikut:
1. Data diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar 2. Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus
SD X
Xi Zi
_
3. Nilai Zi dikonsultasikan dengan daftar F kolom Z
tabel
4. Untuk kolom FZi: Jika Zi negatif, maka FZi = 0,5 – Zt; Jika Zi positif, maka FZi = 0,5 + Zt 5. Untuk kolom SZi
responden Jumlah
Zn Zi
S
6. Kolom FZi – SZi merupakan harga mutlak dari selisih antara FZi – SZi 7. Menetukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut untuk menentukan Lo
8. Jika Lo hitungLo tabel maka sampel berasal dari distribusi normal. A.
Hasil Tes Kelas 8.1 GI 1.
Pretest Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.1 GI
Xi F
Zn Zi
Z
tabel
FZi SZi
FZi – SZi
24 2
2 -1.97
0.4756 0.0244
0.057 0.0327
28 2
4 -1.67
0.4525 0.0475
0.114 0.0668
36 1
5 -1.05
0.3531 0.1469
0.143 0.0040
40 5
10 -0.75
0.2734 0.2266
0.286 0.0591
44 3
13 -0.44
0.1664 0.3336
0.371 0.0378
48 4
17 -0.13
0.1293 0.3707
0.486 0.1150
52 6
23 0.18
0.0714 0.4286
0.657 0.2285
56 1
24 0.48
0.1844 0.3156
0.686 0.3701
60 5
29 0.79
0.2852 0.2148
0.829 0.6138
64 3
32 1.10
0.3643 0.1357
0.914 0.7786
68 1
33 1.40
0.4192 0.0808
0.943 0.8621
72 1
34 1.71
0.4564 0.0436
0.971 0.9278
76 1
35 2.02
0.4772 0.0228
1.000 0.9772
_
X = 49.71 SD = 13.03
Lo = 0.0040 L
tabel
= 1497
. 916
. 5
886 .
35 886
.
LoL
tabel
= 0.0040 0.1497
Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal
2. Posttest
Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.1 GI Xi
F Zn
Zi Z
tabel
FZi SZi
FZi – SZi
20 1
1 -2.41
0.4920 0.0080
0.029 0.0206
36 2
3 -1.55
0.4394 0.0606
0.086 0.0251
40 1
4 -1.34
0.4099 0.0901
0.114 0.0242
44 2
6 -1.12
0.3686 0.1314
0.171 0.0400
48 2
8 -0.91
0.3186 0.1814
0.229 0.0472
52 3
11 -0.69
0.2549 0.2451
0.314 0.0692
58 1
12 -0.37
0.1443 0.3557
0.343 0.0128
60 3
15 -0.26
0.1026 0.3974
0.429 0.0312
64 2
17 -0.05
0.0199 0.4801
0.486 0.0056
68 5
22 0.17
0.0675 0.5675
0.629 0.0611
72 2
24 0.38
0.1480 0.6480
0.686 0.0377
80 2
26 0.82
0.2939 0.7939
0.743 0.0510
84 5
31 1.03
0.3485 0.8485
0.886 0.0372
92 4
35 1.46
0.4279 0.9279
1.000 0.0721
_
X = 64.86 SD = 18.58
Lo = 0.0510 L
tabel
= 1497
. 916
. 5
886 .
35 886
.
LoL
tabel
= 0.05100.1497
Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal
B. Hasil Tes Kelas 8.2 TPS
1. Pretest
Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.2 TPS Xi
F Zn
Zi Z
tabel
FZi SZi
FZi – SZi
32 1
1 -1.88
0.4699 0.0301
0.027 0.0031
36 3
4 -1.48
0.4306 0.0694
0.108 0.0387
40 3
7 -1.08
0.3599 0.1401
0.189 0.0491
44 5
12 -0.67
0.2486 0.2514
0.324 0.0729
48 5
17 -0.27
0.1064 0.3936
0.459 0.0659
52 8
25 0.13
0.0517 0.5517
0.676 0.1240
56 6
31 0.53
0.2019 0.7019
0.838 0.1359
64 3
34 1.34
0.4099 0.9099
0.919 0.0090
68 2
36 1.74
0.4591 0.9591
0.973 0.0139
76 1
37 2.54
0.4945 0.9945
1.000 0.0055
_
X = 50.70 SD = 9.94
Lo = 0.1359 L
tabel
= 1456
. 082
. 6
886 .
37 886
.
LoL
tabel
= 0.13590.1456
Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal
2. Posttest
Uji Coba Normalitas Liliefors Kelas 8.2 TPS Xi
F Zn
Zi Z
tabel
FZi SZi
FZi – SZi
28 1
1 -2.99
0.4986 0.0014
0.027 0.0256
32 1
2 -2.77
0.4972 0.0028
0.054 0.0513
48 1
3 -1.87
0.4693 0.0307
0.081 0.0504
56 1
4 -1.43
0.4236 0.0764
0.108 0.0317
68 1
5 -0.75
0.2734 0.2266
0.135 0.0915
72 5
10 -0.53
0.2019 0.2981
0.270 0.0278
76 3
13 -0.31
0.1217 0.3783
0.351 0.0269
80 5
18 -0.08
0.0319 0.4681
0.486 0.0184
84 3
21 0.14
0.0557 0.5557
0.568 0.0119
92 2
23 0.59
0.2224 0.7224
0.622 0.1008
96 10
33 0.81
0.2910 0.7910
0.892 0.1009
100 4
37 1.03
0.3485 0.8485
1.000 0.1515
_
X = 81.51 SD = 17.90
Lo = 0.1008 L
tabel
= 1456
. 082
. 6
886 .
37 886
.
LoL
tabel
= 0.10080.1456
Kesimpulan: Populasi sampel berdistribusi normal
LAMPIRAN 9 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas di sini adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya variansi- variansi dua buah distribusi atau lebih. Pengujian dilakukan dengan uji homogenitas dua varians.
Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus:
2 2
2 1
S S
F
hitung
Langkah-langkah penghitungan uji Fisher sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis
Ho : Variansi populasi homogen Ha : Variansi populasi tidak homogen
2. Jumlah sampel N = 70 3. Derajat kebebasan
Penyebut : dk
2
= N – 1 = 37 – 1 = 36 Pembilang : dk
1
= N – 1 = 35 – 1 = 34 4. Menetukan F
tabel
Untuk dk penyebut 34 dan dk pembilang 36 pada taraf sig nifikan α = 0,05 dari daftar tabel
distribusi F tidak didapat. Bila demikian diambil nilai kritis untuk derajat kebebasan yang lebih kecil. Cara ini menyebabkan daerah penolakan hipotesis menjadi sedikit lebih luas, maka cara
yang lebih tepat ialah dilakukan interpolasi: 30
36 40
6 4
Dari tabel F diperoleh nilai F
0,05,dk = 30;36
adalah 1,79 dan F
0,05,dk = 40;36
adalah 1,69 Lihat tabel frekuensi F, maka:
6x 1,79 + 4 x 1.69 F
tabel
= 4 + 6
= 1.75
A. Hasil Homogenitas Pretest
Tabel Uji Homogenitas Pretest
GI TPS
N 35
37 49.71
50.70 SD
13.03 9.94
SD
2
169.78 98.8
8 .
98 78
. 169
2 2
2 1
S S
F
hitung
= 1.718=1.72 Karena F
hitung
F
tabel
; 1.721.75; maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua sampel
memiliki variansi populasi yang homogen. B.
Hasil Homogenitas Posttest Tabel Uji Homogenitas
Posttest GI
TPS N
35 37
X 64.86
81.51 SD
18.58 17.90
SD
2
345.21 320.41
41 .
320 21
. 345
2 2
2 1
S S
F
hitung
= 1.077 Karena F
hitung
F
tabel
; 1.0771.75; maka Ho diterima yang berarti bahwa kedua
sampel memiliki variansi populasi yang homogen.
LAMPIRAN 10
Nilai normal gain N-Gain kelas 8.1 Group Investigation
Uji normal gain dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru, dengan rumus:
N gain =
Sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut: a. g-tinggi
: nilai G ≥ 0,70
b. g-sedang : nilai G0,30
≥ G 0,70 c. g-rendah
: nilai G 0,30 Nilai Normal Gain hasil pretest dan posttest pada kelas 8.1 dan 8.2 disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel Nilai N-Gain Kelas 8.1 Group Investigation Subjek
Nilai N-Gain Kategori Subjek
Nilai N-Gain Kategori
Pretest Postest Pretest Postest
A 44
52 0.1429
Rendah S
64 92
0.7778 Tinggi
B 64
84 0.5556
Sedang T
40 60
0.3333 Sedang
C 24
36 0.1579
Rendah U
60 92
0.8000 Tinggi
D 56
68 0.2727
Rendah V
40 64
0.4000 Sedang
E 40
20 -0.3333
Rendah W
28 72
0.6111 Sedang
F 68
68 0.0000
Rendah X
48 52
0.0769 Rendah
G 76
92 0.6667
Sedang Y
48 68
0.3846 Sedang
H 28
36 0.1111
Rendah Z
40 40
0.0000 Rendah
I 52
84 0.6667
Sedang Aa
60 92
0.8000 Tinggi
J 40
80 0.6667
Sedang Bb
60 60
0.0000 Rendah
K 44
44 0.0000
Rendah Cc
52 44
-0.1667 Rendah
L 64
68 0.1111
Rendah Dd
52 48
-0.0833 Rendah
M 60
60 0.0000
Rendah Ee
60 80
0.5000 Sedang
N 72
84 0.4286
Sedang Ff
48 58
0.1923 Rendah
O 44
72 0.5000
Sedang Gg
52 48
-0.0833 Rendah
P 52
84 0.6667
Sedang Hh
36 64
0.4375 Sedang
Q 52
84 0.6667
Sedang Ii
24 52
0.3684 Sedang
R 48
68 0.3846
Sedang
Tabel Nilai N-Gain Kelas 8.2 Think Pair Share Subjek
Nilai N-
Gain Kategori Subjek
Nilai N-
Gain Kategori
Pretest Postest Pretest Postest
A 52
80 0,583
Sedang T
56 100
1,000 Tinggi
B 56
84 0,636
Sedang U
44 68
0,428 Sedang
C 52
72 0,416
Sedang V
52 92
0,833 Tinggi
D 48
96 0,923
Tinggi W
40 84
0,733 Tinggi
E 32
32 0,000
Rendah X
52 76
0,500 Sedang
F 52
96 0,916
Tinggi Y
48 72
0,461 Sedang
G 44
96 0,928
Tinggi Z
48 96
0,923 Tinggi
H 40
48 0,133
Rendah Aa
56 80
0,545 Sedang
I 48
56 0,153
Rendah Bb
36 84
0,750 Tinggi
J 68
72 0,125
Rendah Cc
36 72
0,562 Sedang
K 76
92 0,666
Sedang Dd
52 80
0,583 Sedang
L 48
96 0,923
Tinggi Ee
44 96
0,928 Tinggi
M 68
96 0,875
Tinggi Ff
64 96
0,888 Tinggi
N 64
96 0,888
Tinggi Gg
40 80
0,666 Sedang
O 56
76 0,454
Sedang Hh
44 76
0,500 Sedang
P 44
28 -0,285
Rendah Ii
52 72
0,416 Sedang
Q 64
100 1,000
Tinggi Jj
56 100
1,000 Tinggi
R 56
100 1,000
Tinggi Kk
52 80
0,583 Sedang
S 36
96 0,937
Tinggi Dari kedua tabel di atas diperoleh data sebagai berikut:
N-gain Kelas 8.1 GI
Kelas 8.2 TPS
Terendah -0.3333
-0.2857 Tertinggi
0,8000 1,000
Rata-rata 0,3147
0,637 Standar deviasi
0,3088 0,317
Kategori Gain sedang
Gain sedang
LAMPIRAN 11 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk melihat perbedaan hasil tes siswa dari kelas 8.1 yang menggunakan GI dan kelas 8.2 yang menggunakan TPS. Uji hipotesis yang digunakan adalah Uji-t.
Jika data terdistribusi normal dan homogen, dengan rumus:
A. Uji Hipotesis Hasil Pretest
Tabel Skor Hasil Pretest Kelas 8.1 GI
X F
X
2
FX FX
2
24 2
576 48
1152 28
2 784
56 1568
36 1
1296 36
1296 40
5 1600
200 8000
44 3
1936 132
5808 48
4 2304
192 9216
52 6
2704 312
16224 56
1 3136
56 3136
60 5
3600 300
18000 64
3 4096
192 12288
68 1
4624 68
4624 72
1 5184
72 5184
76 1
5776 76
5776
668 35
37616 1740
92272
Tabel Skor Hasil Pretest Kelas 8.2 TPS
X F
X
2
FX FX
2
32 1
1024 32
1024 36
3 1296
108 3888
40 3
1600 120
4800 44
5 1936
220 9680
48 5
2304 240
11520 52
8 2704
416 21632
56 6
3136 336
18816 64
3 4096
192 12288
68 2
4624 136
9248 76
1 5776
76 5776
516 37
28496 1876
98672
2 1
2 1
1 1
n n
S t
Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan rumus di atas adalah sebagai berikut:
a. Rata – rata X1 = ∑ Fi.Xi
n = 174035 = 49.71
b. Rata – rata X2 = ∑ Fi.Xi
n = 187637 = 50.70
c.
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
2
n n
S n
S n
S = 35 – 1 169.78 + 37 – 1 98.8
35 + 37 - 2 = 133.276
S = √133.276
= 11.54 d.
2 1
2 1
1 1
n n
S t
= 50.70 – 49.71 11.54
√135 + 137 = 0.992.71 = 0.365
Tabel distribusi “t” untuk taraf sig nifikansi α = 0.05 dan derajat kebebasan db = 37 + 35 – 2 = 70,
diperoleh t tabel didapat t hitung t tabel 0.365 2.00 maka harga t hitung tidak signifikan, sehingga hipotesis nol Ho diterima