Think-Pair-Share TPS Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA

5. Think-Pair-Share TPS

Teknik Think–Pair-Share TPS atau berpikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. 45 Strategi Think Pair Share berkembang dari penelitian belajar kooperatif dan waktu tunggu. Dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di Universitas Maryland. 46 TPS adalah strategi diskusi yang melibatkan siswa-siswa berpikir secara individual dan berbagi ke seluruh kelas guna menjawab pertanyaan, mencari solusi dari suatu masalah atau mengerjakan tugas pelajaran. 47 Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawan- kawannya. Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan pendekatan lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur tugas yang dikembangkan oleh Kagen ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional, seperti resitasi, di mana Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas dan siswa memberi jawaban setelah mengangkat tangan dan ditunjuk. 48 Struktur yang dikembangkan oleh Kagen ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif, daripada penghargaan individual. Ada struktur yang dikembangkan untuk meningkatkan perolehan isi akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan sosial atau keterampilan kelompok. Dua macam struktur yang terkenal adalah think- pair-share dan numbered-head-together, yang dapat digunakan oleh Guru 45 Vera Apnia Handayani.2009.” Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share TPS Pada Konsep Hidrokarbon “ skripsi UIN Syahid Jakarta. 46 Usman. “ Penerapan Perangkat Pembelajaran Melalui Model think Pair Share Dalam Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Statik Pada SLTP Negeri 4 SIGLI “ Jurnal FKIP Universitas Jabal Ghafur. hal.50 47 Anonim. Think Pair Share. “ Think Sheet”. Think Pair Share. Tersedia di : http:www.ilstu.eduhelfishewebsitedocthinkpairshare.doc. h.1 48 Yusuf. Op.Cit., h.32 untuk mengajarkan isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Sedangkan active listening dan time token, merupakan dua contoh struktur yang dikembangkan untuk mengajarkan keterampilan sosial. 49 Menurut Ibrahim seperti dikutip Yusuf, TPS memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu yang lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling memberikan satu sama lain. TPS adalah sebagai ganti Tanya-jawab seluruh kelas. Model pembelajaran ini tergolong tipe koperatif dengan sintaks: Guru menyajikan materi klasikal, berikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan sebangku-sebangku think-pairs, presentasi kelompok share, kuis individual, buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan berikan reward. 50 Pelaksanaan TPS di kelas terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 51 a. Thinking. Guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri dalam beberapa saat. b. Pairing. Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah diperkirakannya, disini pasangan akan memberikan berbagai jawaban dan berbagai ide jika persoalan khusus telah diidentifikasi. Dalam tahap ini, setiap anggota pada kelompok membandingkan jawaban atau hasil pemikiran siswa dengan mendefinisikan jawaban yang dianggap paling benar, paling meyakinkan, atau paling unik. Biasanya Guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. 49 Ibid., h.33 50 Yusuf, Y. dan Mariani Natalina. Op.Cit., h.9 51 Ibid. c. Sharing. Guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang hal yang telah siswa bicarakan, dilakukan bergiliran pasangan demi pasangan sampai lebih kurang seperempat pasangan yang ada di kelas mendapatkan kesempatan untuk melaporkannya. Langkah-langkah atau alur pembelajaran dalam model TPS adalah: 52 a. Think Langkah ke 1 : Guru menyampaikan pertanyaan Aktifitas : Guru melakukan apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, dan menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan disampaikan. Langkah ke 2 : Siswa berpikir secara individual Aktifitas : Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban dari permasalahan yang disampaikan Guru. Langkah ini dapat dikembangkan dengan meminta siswa untuk menuliskan hasil pemikiranya masing-masing. b. Pair Langkah ke 3: Setiap siswa mendiskusikan hasil pemikiran masing- masing dengan pasangan Aktifitas : Guru mengorganisasikan siswa untuk berpasangan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban yang menurut siswa paling benar atau paling meyakinkan. Guru memotivasi siswa untuk aktif dalam kerja kelompoknya. Pelaksanaan model ini dapat dilengkapi dengan LKS sehingga kumpulan soal latihan atau pertanyaan yang dikerjakan secara kelompok. c. Share Langkah ke 4 : Siswa berbagi jawaban dengan seluruh kelas Aktifitas : Siswa mempresentasikan jawaban didepan kelas. 52 Evi Masluhatun ni’mah. Efektivitas Model Pembelajaran Think-Pair-Share Dalam Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 3 Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang Tersedia dalam : http:digilibunnes.ac.idgsdcollectskripsi [01-01-10] Langkah ke 5 : Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah Aktifitas : Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah didiskusikan. Kegiatan “berpikir-berpasangan-berbagi” dalam TPS memberikan keuntungan. Siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing karena adanya waktu berpikir think time, Sehingga kualitas jawaban juga dapat meningkat. Menurut Jones seperti dikutip Evi, akuntabilitas berkembang karena siswa harus saling melaporkan hasil pemikiran masing-masing dan berbagi berdiskusi dengan pasangannya, kemudian pasangan-pasangan tersebut harus berbagi dengan seluruh kelas. Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif, sehingga siswa jarang atau bahkan tidak pernah berbicara didepan kelas paling tidak memberikan ide atau jawaban karena pasangannya. 53 Manfaat TPS adalah: 1 para siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugasnya dan untuk mendengarkan satu sama lain ketika siswa terlibat dalam kegiatan TPS lebih banyak siswa yang mengangkat tangan untuk menjawab setelah berlatih dalam pasangannya. Para siswa mungkin mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas jawaban mungkin menjadi lebih baik, dan 2 para Guru juga mungkin mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika menggunakan TPS. Guru dapat berkonsentrasi mendengarkan jawaban siswa, mengamati reaksi siswa, dan mengajukan pertanyaaan tingkat tinggi. 54 Keunggulan think pair share dibandingkan metode yang lain adalah optimalisasi partisipasi siswa, karena kelompok kecil yang heterogen sehingga siswa lebih terkendali dan optimal dalam penyelesaian masalah 53 Ibid., h.37 54 Ibid., h.38 bersama pasangannya. 55 Beberapa keunggulan yang lain dari think pair share adalah: 1. Cepat,karena tidak menghabiskan waktu lama 2. Interaksi perseorangan yang mampu memotivasi siswa dengan sedikit perhatian khusus dalam pengambilan masalah 3. Siswa dapat mempertanyakan berbagai jenis bentuk pertanyaan 4. Melibatkan anggota kelas dan mengajak siswa dalam menjawab pertanyaan tanpa harus berpisah dari teman kelasnya 5. Guru dapat menilai pemahaman siswa dari beberapa kelompok selama kegiatan dan mengumpulkan respo-respon diakhir kegiatan 6. Guru bias melakukan kegiatan berpikir-berpasangan-berbagi satu atau beberapa kali selama waktu yang diberikan. 56

6. Hakikat Metode Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

IMPLEMENTASI METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

0 6 183

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

0 4 16

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK GROUP INVESTIGATION (GI) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 5 46

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS XI MA MADANI ALAUDDIN PAOPAO

0 2 204