Hukuman pembunuhan tersalah Berdasarkan Hukum Islam
79
memasuki 2 tahun, 20 ekor unta banat labun unta usia 2 tahun masuk 3 tahun, 20 ekor hiqqah unta memasuki usia 4 tahun, 20 ekor jaz’ah unta
simpurna usia 4 tahun. Hukuman kafarat untuk pembunuhan karena kesalahan merupakan hukuman pokok. Adapun jenis kafarat ini sama seperti
dalam pembicaraan mengenai hukuman bagi pembunuhan semi sengaja, yakni memerdekakan hamba sahaya mukmin
124
. Jadi, pembunuhan berencana dalam hukum Islam dikenal dengan tamalu,
tamalu adalah kasus pidana yang sudah direncanakan sebelumnya. Jika jumlah
perbuatan pelaku secara langsung lebih dari satu, baik semuanya sebagai pembunuh, maupun sebagian saja yang membunuh, atau melakukanya secara
bersamaan atau bergantian, pelaku harus bertanggung jawab sebagai pembunuhan disengaja, selama satu perbuatannya atau beberapa perbuatannya bisa
menyebabkan kematian dan membantu terjadinya kematian. Oleh karena itu, kejahatan ini dikategorikan sebagai pembunuhan sengaja dan pelakunya
dikenakan hukuman qishas sebagai hukuman pokok. 1.
Diat untuk pembunuhan sengaja adalah diat mughaladzah artinya diat yang diperberat. Dengan ketentuan yaitu:
a. Memberikan seratus ekor unta, menurut syafi’iyaah dengan ketentuan
umur unta lebih dari tiga tahun dan sebagianya harus sedang bunting; b.
Pembayaran ditanggung sepenuhnya oleh pelaku;
124
Abdul Qodir Audah, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam, h. 348.
80
c. Pembayaran harus tunai tidak boleh dicicil.
125
Hukuman tambahannya adalah pencambutan atas hak waris dan hak wasiat, jika pelaku dan korban mempunyai ikatan keluarga.
2. Untuk pembunuhan semi sengaja, hukumanya ialah:
126
a. Hukuman pokok adalah diat mughaladzah.
Diat mughaladzah adalah diat yang diperberat. Pemberatan diat
dalam pembunuhan semi sengaja dapat dilihat dalam tiga aspek, yaitu: 1
Pembayaran ditanggung oleh aqilah keluarga pelaku; 2
Pembayaran dapat diangsur dalam waktu tiga tahun; 3
Umur unta lebih dewasa, komposisinya menurut malikiyah dan syafi’iyah dibagi menjadi tiga kelompok:
a Tiga puluh ekor unta hiqqah umur 3-4 tahun;
b Tiga puluh ekor unta jadza’ah umur 4-5 tahun;
c Empat puluh ekor unta khalifah sidang bunting.
127
Ketentuan diat sebagai hukuman pokok untuk pembunuhan semi sengaja adalah pada firman Allah SWT:
125
A. Wardi, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Pidana Islam, h. 171.
126
Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, h. 20.
127
A. Wardi, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Pidana Islam, h. 170.
81
“Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin yang lain, kecuali karena tersalah tidak sengaja dan barang siapa
membunuh seorang
mukmin karena
tersalah hendaklah
ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat
yang diserahkan kepada keluarganya si terbunuh itu, kecuali jika mereka keluarga terbunuh bersedekah. Jika ia si terbunuh dari kaum
kafir yang ada perjanjian damai antara mereka dengan kamu, maka hendaklah si pembunuh membayar diyat yang diserahkan kepada
keluarganya si terbunuh serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia si
pembunuh berpuasa dua bulan berturut turut untuk penerimaan taubat dari Allah. Dan adalah Allah
maha mengetahui lagi maha bijaksana.” QS. An-nisaa 04:92.
Ayat tersebut menjelaskan, bahwa seseorang yang membunuh seorang mukmin karena tersalah atau tidak sengaja, maka hukumanya
adalah membayar diat yang diserahkan kepada keluarga korban. Dan diatnya adalah seratus ekor unta.
b. Hukuman pengganti adalah kaffaraat dan takzir. Kaffaraat dalam
pembunuhan semi sengaja ini bentuknya adalah memerdekakan hamba
82
sahaya yang mu’min, apabila hamba tidak ditemukan ia diganti dengan puasa dua bulan berturut-turut.
128
c. Hukuman tambahan adalah terhalangnya menerima warisan dan wasiat.
3. Pembunuhan tersalah, hukumanya ialah sama dengan pembunuhan semi
sengaja hanya saja diatnya adalah diat mukhaffafah atau diat yang diperingan. Keringanan tersebut dapat dilihat dalam tiga aspek, yakni:
a. kewajiban pembayaran dibebankan kepada „aqilah keluarga pelaku;
b. pembayaran diangsur selama tiga tahun;
c. komposisi diat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu:
1 20 ekor unta bintu makhadh unta betina 1-2 tahun;
2 20 ekor unta ibnu makhadh unta jantan 1-2 tahun menurut hanafiyah
dan hanabilah, atau 20 ekor unta ibnu labun unta jantan umur 2-3 tahun, menurut malikiyah dan syafi’iyah.
3 20 ekor unta bintu labun unta betina umur 2-3 tahun;
4 20 ekor unta hiqqah unta umur 3-4 tahun;
5 20 ekor unta jadza’ah unta umur 4-5 tahun.
129