18
3 Wirjono lebih memilih pada tindak pidana yang berarti suatu perbuatan yang
pelakunya dapat dikenakan hukuman atau sanksi pidana.
24
Dalam bahasa feit berarti sebagian dari kenyataan sedangkan strafbaar berarti dapat dihukum, maka secara harfiah strafbaar feit berarti sebagian dari
sesuatu kenyataan yang dapat dihukum.
25
Menurut hukum positif kita, tindak pidana adalah suatu tindakan yang menurut suatu rumusan undang-undang telah dinyatakan sebagai tindakan yang
dapat dihukum.
26
Sesungguhnya tidak ada seorangpun dapat dihukum kecuali apabila tindakanya itu memang benar-benar bersifat melanggar hukum dan telah
dilakukan berdasarkan kesengajaan ataupun tidak sengaja. Tindak pidana adalah:
a. Suatu perbuatan manusia;
b. Perbuatan itu diancam dengan hukuman oleh undang-undang;
c. Perbuatan harus dilakukan oleh orang yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Unsur-Unsur Tindak Pidana
a. Menurut Hukum Islam
Dalam hukum pidana Islam, tindak pidana atau jarimah itu memiliki unsur-unsur atau rukun-rukun, yaitu unsur umum dan unsur khusus.
27
Unsur
24
Wirjono Prodjodikoro, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia Bandung: PT. Eresco Jakarta, 1981, cet. ke-3, h. 50.
25
Van Bemmelen, Ons Strafrecht I, h. 62.
26
Pompe, Handboek, h. 39.
27
A. Djazuli, Fiqh Jinayah: Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2000, h. 12.
19
umum jarimah adalah unsur-unsur yang terdapat pada setiap jarimah, yang
terdiri dari:
1 Unsur formal al-rukn al-syar’i, yakni adanya nash yang melarang
perbuatan-perbuatan tertentu yang disertai ancaman hukuman;
2 Unsur materil al-rukn al-madi, yakni adanya perbuatan yang membentuk
jarimah, baik berupa melakukan perbuatan yang dilarang maupun
meninggalkan perbuatan yang diperintahkan;
3 Unsur moril al-rukn al-adaby, yakni pelaku jarimah, ia adalah orang
yang dapat menerima khitab atau dapat memahami taklif, atau disebut
sebagai mukallaf.
Menurut unsur khusus jarimah adalah unsur yang terdapat pada suatu jarimah yang lain. Sebagai contoh: menghilangkan nyawa manusia oleh
manusia lainnya dalam jarimah pembunuhan.
b. Menurut Hukum Positif
Unsur tindak pidana dapat dibedakan menjadi dua sudut pandang, yakni: dari sudut teoritis dan dari sudut undang-undang. Maksud dari teoritis
adalah berdasarkan pendapat para ahli hukum, yang tercermin pada bunyi rumusannya. Sedangkan sudut undang-undang adalah bagaimana kenyataan
tindak pidana itu dirumuskan menjadi tindak pidana tertentu dalam pasal- pasal peraturan perundang-undangan yang ada.
28
28
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bag I Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, cet. ke-1, h. 78-79.