Menurut Hukum Pidana Islam
                                                                                15
Para fuqaha mendefinisikan jarimah:
“segala  larangan-larangan  yang  haram  karena  dilarang  oleh  Allah  yang diancam  dengan  hukuman  had  atau  takzir,  maksud  al-mahdhurot  ialah:  baik
mengerjakan  perbuatan  yang  dilarang  maupun  meninggalkan  perbuatan  yang
dilarang” Larangan-larangan  menurut  definisi  yang  diberikan  oleh  para  fuqaha  di
atas,  adakalanya  mengerjakan  perbuatan  yang  dilarang,  atau  meninggalkan perbuatan  yang  diwajibkan  kepadanya,  dan  dapat  dikenakan  sanksi  berupa  had
atau  qishas.  Adanya  kata  syara  berarti  bahwa  suatu  perbuatan  baru  dianggap sebagai jarimah apabila telah ada larangan dari syara.
Kemudian  Abdul  Qadir  Audah  dalam  kitabnya  Al-Tasyri  Al- Jina’i  Al-
Islami mengemukakan sebagai berikut:
“jinayah menurut bahasa adalah nama dari tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang  dari  kejahatan  yang  ia  lakukan,  dan  menurut  istilah  ialah  nama  dari
perbuatan yang diharamkan oleh syari‟at baik perbuatan itu terhadap jiwa, atau harta atau yang lainnya”
17
Para  fuqaha  juga  sering  memakai  kata-kata  jinayah  untuk  jarimah. Semula pengertian jinayah ialah hasil perbuatan seseorang, dan biasanya dibatasi
kepada perbuatan yang dilarang saja. Di kalangan fuqaha, yang dimaksud dengan
17
Abdul Al-Qodir Audah, Al- tasri‟ Al-Jinai Al-Islami Beirut: Muatsatsah Al-Risalah, 1998,
jilid I, h. 67.
16
kata-kata  jina yah  adalah  perbuatan  yang  dilarang  syara’,  baik  perbuatan  itu
mengenai merugikan jiwa atau harta maupun benda lainnya. Kebanyakan  fuqaha  memakai  kata-kata  jinayah  hanya  untuk  perbuatan
yang  mengenai  jiwa  orang  atau  anggota  badan,  seperti  membunuh,  melukai, memukul,  mengugurkan  kandungan  dan  sebagainya.  Ada  pula  golongan  fuqaha
yang  membatasi  pemakaian  kata-kata  jarimah  kepada  jarimah  hudud  dan  qishas saja.
Dengan mengenyampingkan perbedaan pemakaian kata-kata jinayah dan jarimah di kalangan para fuqaha, maka dapatlah kita mengatakan bahwa kata-kata
jinayah dalam istilah fuqaha sama pengertiannya dengan kata jarimah.
18
A.Hanafi  dalam  buku  Pengantar  Dan  Sejarah  Hukum  Islam mengemukakan  sebagai  berikut:  hukum  pidana  ialah  kumpulan  aturan-aturan
yang  mengatur  cara  melindungi  dan  menjaga  keselamatan  hak-hak  dan kepentingan  masyarakat  Negara  dan  anggota-anggotanya  dari  perbuatan  yang
tidak dibenarkan.
19
Sedangkan  menurut  Haliman,  hukum  pidana  Islam  ialah  ketentuan- ketentuan  hukum  syariat  Islam  yang  melarang  orang  untuk  berbuat  atau  tidak
berbuat  sesuatu,  dan  terhadap  pelanggaran  ketentuan  hukum  tersebut  dikenakan hukuman yang berupa penderitaan badan atau denda kepada pelakunya.
20
18
A. Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005, cet. ke-5, h. 1-2.
19
A. Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2005, h. 45.
20
Haliman, Hukum  Pidana  Syari‟at  Islam  Menurut  Ajaran  Ahli  Sunnah  Jakarta:  Bulan
Bintang, 1970, h. 64.
17