30 evaporator Haake D1, sentrifugator, seperangkat alat destilasi, cawan porselen
alas rata, krus porselen bertutup, desikator, tanur, vortex dan 96-well plate.
3.2.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah andaliman.
Bahan kimia yang digunakan kecuali dinyatakan lain adalah berkualitas pro analisis, yaitu
: α-naftol, asam asetat anhidrida, asam asetat pekat, asam klorida pekat, asam nitrat pekat, asam sulfat pekat, benzena, besi III klorida,
kloralhidrat, bismut III nitrat, etanol 96, eter, etilasetat, n-heksana, hepes Sigma, iodium, isopropanol, kalium iodida, kloroform, metanol, natrium
hidroksida, natrium sulfat anhidrat, petroleum eter, raksa II klorida, serbuk magnesium, serbuk zinkum, natrium hidrogen sulfat Macalai tesque, timbal II
asetat, toluena, air suling, dimetil sulfoksida DMSO Sigma. Sel kanker serviks HeLa dan Vero yang merupakan koleksi Laboratorium Parasitologi Fakultas
Kedokteran UGM, Media Roswell Park Memorial Institute RPMI, media M- 199, Fetal Bovine Serum FBS 10 vv Gibco, penicillin -streptomisin 2
vv Gibco, dan Fungizon Amfoterisin B 0,5. Selain bahan-bahan di atas juga digunakan 0,25 tripsin – EDTA Gibco, Fetal Bovine Serum FBS 10
vv Gibco, Phospate Buffer Saline PBS, MTT [3-4,5-dimetiltiazol-2-il-2,5 difeniltetrazolium bromida] Sigma, dengan konsentrasi 5 mgmL, natrium
dodesil sulfat SDS dalam HCl 0,1 N.
3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Bahan
3.3.1 Pengambilan bahan
Pengambilan bahan tumbuhan dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan daerah yang lain. Bahan tumbuhan yang digunakan
31 dalam penelitian ini adalah buah andaliman Zanthoxylum acanthopodium DC.
yang diperoleh dari Pasar Sore, Jalan Jamin Ginting kelurahan Padang Bulan Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara bulan Agustus 2014.
3.3.2 Identifikasi tumbuhan
Identifikasi buah andaliman dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, LIPI.
3.3.3 Pembuatan simplisia
Buah andaliman yang telah dikumpulkan dicuci bersih dengan air mengalir, ditiriskan kemudian ditimbang sebagai berat basah. Bahan ini kemudian
dikeringkan di lemari pengering hingga kering, kemudian ditimbang sebagai berat kering. Bahan kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender. Simplisia
dimasukkan dalam wadah plastik dan diikat, diberi etiket lalu disimpan pada tempat yang terlindung dari cahaya matahari.
3.4 Pembuatan Pereaksi
3.4.1 Pereaksi Bouchardat
Sebanyak 4 g kalium iodida ditimbang, dilarutkan dalam air suling secukupnya, kemudian sebanyak 2 g iodium dilarutkan dalam larutan kalium
iodida, setelah larut dicukupkan volume dengan air suling hingga 100 mL Depkes RI, 1995.
3.4.2 Pereaksi Dragendorff
Sebanyak 8 g bismut III nitrat dilarutkan dalam 20 mL asam nitrat pekat. Pada wadah lain sebanyak 27,2 g kalium iodida dilarutkan dalam 50 ml air suling,
kemudian kedua larutan dicampurkan dan didiamkan sampai memisah sempurna.