Indeks Selektivitas METODE PENELITIAN

49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan

Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi - LIPI menunjukkan bahwa sampel buah andaliman berasal daripohon Andaliman Zanthoxylum acanthopodium DC. dari suku Rutaceae, dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 68.

4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia

Hasil pemeriksaan secara makroskopik dari simplisia buah andaliman adalah buah muda bulat berwarna hitam seperti lada merica, mengeluarkan aroma wangi bila digigit, memiliki rasa tajam yang khas, dan dapat merangsang produksi air liur. Pemeriksaan karakteristik buah andaliman secara makroskopik dilakukan untuk memperoleh identitas simplisia. Hasil pemeriksaan mikroskopik dari serbuk simplisia buah andaliman yang tertera pada Lampiran 3, halaman 70 memperlihatkan adanya sel rambut penutup, sel rambut yang kolaps, kelenjar minyak berwarna kuning kemerahan dan epidermis kulit biji berwarna jingga kemerahan. Standarisasi suatu simplisia dan ekstrak merupakan pemenuhan terhadap persyaratan sebagai bahan obat dan menjadi penetapan nilai untuk berbagai parameter produk. Beberapa karakteristik yang dilakukan masing-masing memberikan tujuan sehingga diharapkan memenuhi persyaratan simplisia sebagai bahan baku obat Depkes RI, 2000. Menurut Depkes RI 2000, standarisasi suatu simplisia merupakan pemenuhan terhadap persyaratan sebagai bahan obat dan menjadi penetapan nilai 50 untuk berbagai parameter produk. Simplisia yang akan digunakan sebagai bahan baku obat harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam monografi terbitan resmi Departemen Kesehatan Materia Medika Indonesia. Hasil pemeriksaan karakterisasi simplisia buah andaliman terlihat pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Hasil karakterisasi simplisia buah andaliman Zanthoxylum acanthopodium DC. No Uraian Hasil 1 Kadar air 6,30 2 Kadar sari yang larut dalam air 12,41 3 Kadar sari yang larut dalam etanol 16,28 4 Kadar abu total 4,62 5 Kadar abu yang tidak larut dalam asam 0,20 Karakteristik dari serbuk simplisia buah andaliman tidak tercantum di buku Materia Medika Indonesia. Hasil penetapan kadar air buah andaliman yang diperoleh lebih kecil dari 10 yaitu 6,30. Kadar air yang melebihi 10 dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan jamur, seperti Aspergillus flavus. Penetapan kadar sari larut air adalah untuk mengetahui kadar senyawa kimia bersifat polar yang terkandung di dalam simplisia, sedangkan kadar sari larut dalam etanol dilakukan untuk mengetahui kadar senyawa larut dalam etanol, baik senyawa polar maupun non polar. Hasil penetapan kadar sari larut air simplisia buah andaliman hasilnya diperoleh 12,41, sedangkan hasil penetapan kadar sari larut dalam etanol adalah 16,28. Kandungan sari larut air lebih rendah daripada kadar sari larut etanol, ini berarti senyawa kimia yang larut di dalam air lebih sedikit dibandingkan larut etanol. Tapi tidak terlihat perbedaan yang jauh antara hasil penetapan kadar sari larut etanol dan air dengan ketentuan di monografi.