35 Larutan sisa digunakan untuk percobaan berikut:
a. Diuapkan 0,1 mL larutan percobaan diatas penangas air, pada sisa ditambahkan pereaksi Liebermann-Burchard, terjadi warna biru atau hijau
yang menunjukkan adanya glikosida. b. Dimasukkan 0,1 mL larutan percobaan dalam tabung reaksi, diuapkan di atas
penangas air. Pada sisa ditambahkan 2 mL air dan 5 tetes pereaksi Molish. Ditambahkan hati-hati 2 mL asam sulfat pekat, terbentuk cincin berwarna
ungu pada batas cairan menunjukkan adanya ikatan gula Depkes RI,1995.
3.5.4 Pemeriksaan glikosida antrakinon
Serbuk simplisia dan ekstrak ditimbang sebanyak 0,2 g, kemudian ditambahkan 5 mL asam sulfat 2 N, dipanaskan sebentar, setelah dingin
ditambahkan 10 mL benzena, dikocok dan didiamkan. Lapisan benzena dipisahkan, dikocok dengan 2 mL NaOH 2 N, lalu didiamkan. Lapisan air
berwarna merah dan lapisan benzena tidak berwarna menunjukkan adanya antrakinon Depkes RI,1995.
3.5.5 Pemeriksaan saponin
Serbuk simplisia dan ekstrak ditimbang sebanyak 0,5 g dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 10 mL air panas, didinginkan, kemudian
dikocok kuat-kuat selama 10 menit. Jika terbentuk busa setinggi 1 - 10 cm yang stabil tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes
asam klorida 2 N menunjukkan adanya saponin Depkes RI,1995.
3.5.6 Pemeriksaan tannin
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dididihkan selama 3 menit dalam air suling lalu didinginkan dan disaring.
36 Pada filtrat ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1 bv. Jika terjadi
warna biru kehitaman atau hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin Farnsworth, 1966.
3.5.7 Pemeriksaan steroidtriterpenoid
Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 1 g, dimaserasi dengan 20 mLn- heksana selama 2 jam, disaring. Filtrat diuapkan dalam cawan penguap dan pada
sisanya ditambahkan 20 tetesasam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat pereaksi Liebermann-Burchard, timbulnya warna biru atau biru hijau
menunjukkan adanya steroid, sedangkan warna merah, merah muda atau ungu menunjukkan adanya triterpeniod Harborne, 1987.
3.6 Karakterisasi Simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut
dalam air, penetapan kadar sari yang larut dalam etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu tidak larut asam Depkes RI, 1995.
3.6.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, ukuran, bau, rasa dan warnadari simplisia buah Andaliman Zanthoxylum acanthopodium
DC.
3.6.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukanterhadap serbuk simplisia buah Andaliman Zanthoxylum acanthopodium DC.. Serbuk simplisia ditaburkan
diatas kaca objek yang telah ditetesi dengan larutan kloralhidrat dan ditutup dengan cover glass kaca penutup, kemudian diamati di bawah mikroskop.