Daerah tumbuh habitat Uraian Tumbuhan

7

2.1.2 Morfologi tumbuhan

Andaliman merupakan tumbuhan perdu, tegak dengan tinggi 3 - 8 meter ,batang dan cabang berwarna kemerahan, berbulu halus dan berduri.Bunganya majemuk berbatas mempunyai kelopak yang disusun oleh lima daun kelopak bebas. Buah andaliman termasuk buah sejati berdiameter 3 - 4 mm yang berasal dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas dan kemudian tumbuh menjadi buah tetapi berkumpul pada satu tangkai Siregar, 2002. Daunnya merupakan daun majemuk dengan panjang 2 - 25 cm, anak daun 1- 6 pasang dengan tangkai yang pendek, tepi daun bergerigi, ujung daun runcing, warna daun hijau dan permukaan atas daun lebih tua dibanding permukaan bawah daun. Tumbuhan ini berkembang biak dengan biji. Sistem akartunggang dimana tumbuh menjadi akar pokok yangbercabangmenjadi akar yang lebih kecil dan sedikit berbulu halus diseluruh permukaannya Parhusip, 2006.

2.1.3 Sistematika tumbuhan

Sistematika tumbuhan andaliman menurut Sharma 1993, sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Rutales Famili : Rutaceae Genus : Zanthoxylum Spesies : Zanthoxylum acanthopodium DC. 8 A B Gambar 2.1 Buah andaliman; A. Buah muda, B. Buah yang sudah tua 2.1.4 Nama asing Nama asing andaliman adalah yan-jiao Cina, mouh laaht faa jiu CinaKanton, mao la hua jiao Cina Mandarin, indonesian lemon pepper Inggris, indonesischer zitronenpfeffer Jerman, tambhul India, sansho Jepang dan emmayyerma Tibet Anonim, 2012.

2.1.5 Kandungan kimia

Buah andaliman mengandung senyawa polifenolat, monoterpen dan seskuiterpen sertakuinon. Selain itu juga terdapat minyak atsiri seperti geraniol, linalool, cineol dan citronella yang menimbulkan kombinasi bau mint dan lemon Sinaga, 2009. Ekstrak andaliman diketahui jugamengandung flavonoid, alkaloid, terpenoid dan steroid Nababan, 2012. Tanaman andaliman juga mengandung senyawa terpenoid yang memiliki aktivitas antioksidan yang sangat baik bagi kesehatan dan berperan dalam mempertahankan mutu produk pangan dari berbagai kerusakan seperti ketengikan, perubahan nilai gizi serta perubahan warna dan aroma makanan. Senyawa terpenoid juga dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba Wijaya, 1999.