Sifat kanker Kanker .1 Tinjauan umum kanker

15 bentuk yang bervariasi Sukardja, 2000. 2 Tumbuh autonom Sel kanker tumbuh terus tanpa batasimmortal, liar, terlepas dari kendali pertumbuhan normal sehingga terbentuk suatu tumor yang terpisah dari bagian tubuh yang normal. Tumor dapat menimbulkan kelainan bentuk dan gangguan fungsi organ yang ditumbuhinya. Sel-sel normal setelah beberapa generasi akan berhenti tumbuh. Hanya sel yang disebut stem sel masih mempunyai kemampuan tumbuh bila ada rangsangan untuk tumbuh Sukardja, 2000. 3 Mendesak dan merusak sel-sel normal disekitarnya Sel-sel tumor mendesak ekspansif sel-sel normal disekitarnya, yang berubah menjadi kapsul yang membatasi pertumbuhan tumor. Pada tumor jinak, kapsul itu berupa kapsul sejati yang memisahkan gerombolan sel tumor dengan sel-sel normal, sedangkan pada tumor ganas berupa kapsul palsu, karena kapsul itu dapat ditembus atau diinfiltrasi oleh sel-sel kanker Sukardja, 2000. 4 Dapat bergerak sendiri amoeboid Sel-sel kanker itu dapat bergerak sendiri seperti amoeba dan lepas dari gerombolan sel-sel tumor induknya, masuk diantara sel-sel normal disekitarnya. Hal ini menimbulkan: a Infiltrasi atau invasi ke jaringan atau organ di sekitarnya. Sel-sel kanker dapat tumbuh di jaringan sekitarnya, menimbulkan perlekatan-perlekatan, obstruksi saluran-saluran tubuh. b Metastase atau anak sebar dikelenjar limfa atau di organ lainnya. Sel-sel kanker dapat masuk ke dalam pembuluh limfa dan bersama aliran limfa masuk ke kelenjar limfa dan tumbuh didalamnya penyebaran 16 limfogen. Sel - sel kanker dapat pula masuk ke dalam pembuluh darah dan bersama aliran darah beredar keseluruh tubuh penyebaran hematogen Sukardja, 2000. 5 Tidak mengenal koordinasi dan batas-batas kewajaran Ketidakwajaran itu antara lain disebabkan oleh: a Kurang daya adhesi dan kohesi Karena kurangnya daya adhesi dan kohesi sel-sel kanker itu mudah lepas dari gerombolan sel-sel induknya dan dapat bergerak menyusup diantara sel-sel normal b Tidak mengenal kontak inhibisi Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika ada kontak dengan sel normal disekitarnya, sedangkan sel kanker tidak c Tidak mengenal tanda posisi Sel-sel normal akan berhenti tumbuh jika berada pada tempat atau posisi yang tidak semestinya, sedangkan sel kanker tidak, sehingga dapat timbul anak sebar metastase d Tidak mengenal batas kepadatan Sel normal akan berhenti tumbuh jika kepadatan sel telah mencapai konsistensi tertentu, sedangkan sel kanker tidak Sukardja, 2000. 6 Tidak menjalankan fungsinya yang normal Sel-sel kanker merusak fungsi organ yang ditumbuhinya. Hal ini antara lain karena Sukardja, 2000: a Membran sel kanker tidak mengandung fibronektinya itu suatu glukoprotein yang dapat menghambat pertumbuhan sel, kadar kalsium 17 kurang, muatan listrik kurang b Sel kanker dapat membentuk hormon, enzim dan protein yang pada pertumbuhan sel normal hanya diproduksi oleh sel-sel tertentu saja

2.3.3 Karsinogenesis

Karsinogenesis adalah suatu proses perubahan struktur DNA yang bersifat irreversible, sehingga terjadi kanker. Salah satu factor terbentuknya kanker karena adanya sel epitel yang terus berkembang berproliferasi. Saat berproliferasi, genetik sel bisa berubah akibat adanya pengaruh agen karsinogen yang menyebabkan hilangnya penekanan terhadap proses proliferasi sel. Perubahan sel menjadi ganas juga melibatkan gen-gen yang mengatur pertumbuhan sel, akibatnya sel berkembang tidak terkendali. Gambar 2.2 Proses terjadinya karsinogenesis sel Mulyadi,1997 2.4 Kanker Serviks Kanker serviks cervical cancer adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim serviks. Serviks adalah bagian rahim yang menghubungkan uterus bagian atas dengan vagina. Bagian serviks yang dekat dengan uterus disebut endoserviks, sedangkan yang dekat dengan vagina disebut eksoserviks. Tempat 18 dimana kedua bagian tersebut bertemu disebut zona transformasi. Sebagian besar kanker serviks berawal pada zona transformasi Yuliatin, 2011. Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia epitel di daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa kanalis servikalis. Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara rahim uterus dan liang senggama atau vagina. Kanker leher rahim biasanya menyerang wanita berusia 35 - 55 tahun. Sebanyak 90 dari kanker leher rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10 sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke rahim. Sebelum terjadinya kanker, akan didahului oleh keadaan yang disebut lesi prakanker atau neoplasia intraepitel serviks NIS Yatim, 2005.

2.4.1 Patofisiologi kanker serviks

Karsinoma serviks adalah penyakit yang progresif, mulai dengan intraepitel, berubah menjadi neoplastik, dan akhirnya menjadi kanker serviks setelah 10 tahun atau lebih. Secara histopatologi lesi pre invasif biasanya berkembang melalui beberapa stadium displasia ringan, sedang dan berat menjadi karsinoma insitu dan akhirnya invasif. Berdasarkan karsinogenesis umum, proses perubahan menjadi kanker diakibatkan oleh adanya mutasi gen pengendali siklus sel. Gen pengendali tersebut adalah onkogen, tumor supressor gen, dan repair gen. Onkogen dan tumor supresor gen mempunyai efek yang berlawanan dalam karsinogenesis, dimana onkogen memperantarai timbulnya transformasi maligna, sedangkan tumor supresor gen akan menghambat