Pengertian Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Fun Teaching

d. Kreatif Guru menjadikan setiap hari penuh dengan eksperimen-eksperimen dengan media yang berhubungan dengan mengajar, membangkitkan inspirasi dengan permainan dan menciptakan ide-ide yang segar yang dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. e. Unik Guru melangkah ke dalam eksplorasi diri dengan konsentrasi pada kemampuan alamiah yang muncul akibat proses evaluasi diri yang berubah menjadi sesuatu yang berbeda dari orang lain. Permainan games, populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan ice-breaker atau penyegaran energizer. Arti harfiah ice- breaker adalah „pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan fun serta serius tapi santai sersan. Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak akrab, dan dari jenuh menjadi riang segar. Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu „aksi’ atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran. Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah rana sikap-nilai. Menurut Imam Maliki Ralibi dalam wawancara sebagaimana dijelaskan bahwa Fun Teaching memiliki perbedaan dengan metode PAKEM dan metode Permainan, metode Fun Teaching adalah metode yang menuntut guru bersikap humoris dan disukai anak-anak dengan kegiatan yg eksplor yaitu mencairkan kebekuan suasana belajar dari awal belajar sampai akhir dengan melalui games, berceritamendongeng dengan menyisipkan materi matematika yang sedang dipelajari. Sedangkan metode PAKEM dan Permainan tidak secara menyeluruh dari awal hingga akhir mencairkan suasana kebekuan melainkan hanya diawal atau ditengah dalam proses belajar mengajar. Karakteristik dari metode Fun Teaching ini adalah suasana belajar yang asyik mulai dari awal hingga akhir tanpa terasa belajar akan tetapi sebenarnya materi pelajaran sudah mereka pelajari. Seorang siswa dikatakan dapat merasakan belajar menyenangkan adalah dapat dilihat dari tingkahlaku selama siswa itu belajar seperti konsentrasi penuh terhadap gurunya. 37 Menurut Erma metode mengajar yang cerdas dan menyenangkan dapat dilakukan dengan cara read, repeat, dan distribute. Metode tersebut berguna untuk memperkuat ingatan. Dengan cara tersebut siswa dapat belajar dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan. Pakar pendidikan dari Singapura Jasmine Simon mengatakan, belajar yang menyenangkan dapat diciptakan dengan menjadikan ruang belajar mengajar menjadi ruang bermain yang nyaman dan menyenangkan Edutainment Method. Lebih dari itu, mengajar merupakan pekerjaan yang mulia. Apabila mengajar atas dasar itu, semua akan terasa mudah. “Mengajar itu menyenangkan. Semua tergantung bagaimana metode mengajar agar murid merasa senang dan dekat dengan guru,” 38 . Dari pembahasan Fun Teaching di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Fun Teaching merupakan metode pembelajaran yang menghasilkan begitu banyak kretivitas, seorang guru harus bisa 37 Wawancara pengarang buku Fun teaching CD terlampir 38 http:www.uinjkt.ac.idindex.phpcomponentcontentarticle1-headline1632-guru- perlu-terapkan-smart-teaching-dan-fun-learning.html menciptakan kreativitas dan bisa membuat suasana belajar siswa menyenangkan mulai dari awal hingga akhir tanpa terasa belajar sehingga menciptakan lingkungan yang aktif dan kreatif, sehingga proses belajar mengajar menjadi menyenangkan dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan cara menggunakan unsur yang ada pada guru, siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas seperti bermain, bercerita, tebak-tebakan, bernyanyi, dan homoris. Dengan suasana belajar yang menyenangkan pastilah akan bermunculan inspirasi-inspirasi baru yang menyegarkan.

c. Metode Pembelajaran Konvensional

Kata konvensional berasal dari kata konvensi. Istilah konvensi awalnya digunakan untuk menyatakan atau mengkomunikasikan segala sesuatu yang didasarkan kepada kesepakatan. 39 Menurut Nasution ciri-ciri pembelajaran konvensional 40 yaitu: 1. Bahan pelajaran disajikan kepada kelompok tanpa memperhatikan siswa secara individual 2. Kegiatan pembelajaran pada umumnya berbentuk ceramah, tugas tertulis dan media lainnya menurut pertimbangan guru 3. Siswa bersifat fasif karena harus mendengarkan penjelasan guru 4. Dalam kecepatan belajar, siswa harus belajar menurut kecepatan pada umumnya yang ditentukan oleh kecepatan guru mengajar 5. Keberhasilan belajar umumnya dinilai oleh guru secara subjektif 6. Hanya sebaqgian kecil yang menguasai sumber bahan pelajaran secara tuntas 7. Guru terutama berfungsi sebagai sumber informasi atau pengetahuan. 39 http:jalius12.wordpress.com20091006konvensional 40 Syaiful Bahri Djamarah Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 21