Reliabilitas Teknik Pengumpulan Data

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Nilai Frekuensi Persentase 38 - 48 3 10,7 49 - 59 4 14,2 60 - 70 6 21,4 71 - 81 7 25 82 - 92 6 21,4 93 - 103 2 7,1 Jumlah 28 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 7,1 sebanyak 2 orang, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 93 - 103. Persentase siswa yang memperoleh nilai terendah sebesar 10,7 sebanyak 3 orang, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 38 - 48. Sedangkan yang paling banyak yaitu persentase siswa yang memperoleh nilai pada interval 71 – 81 sebesar 25 sebanyak 7 orang. Distribusi frekuensi hasil posttest kelas eksperimen tersebut dapat digambarkan dalam grafik histogram dan poligon frekuensi berikut: Gambar 4.1 Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Postest Kelas Eksperimen Dari data table dan polygon distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki nilai di bawah rata-rata sebanyak 46,3 dan siswa yang memiliki nilaai di atas rata-rata sebanyak 43,7.

2. Tes Hasil Belajar Siswa yang menggunakan Metode Konvensional Kelas Kontrol.

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil belajar matematika pada materi bilangan pecahan dab bilangan romawi menggunakan metode konvensional nilai terendah adalah 38 dan nilai tertinggi adalah 100. Untuk lebih jelasnya, data hasil belajar matematika siswa kelas konvensional disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Nilai Frekuensi Persentase 38 - 48 4 16,6 49 - 59 7 29,1 60 - 70 6 25 71 - 81 3 12,5 82 - 92 3 12,5 93 - 103 1 4,1 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 4,1 sebanyak 1 orang, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 93 - 103. Persentase siswa yang memperoleh nilai terendah sebesar 16,6 sebanyak 4 orang, yaitu yang memperoleh nilai pada interval 38 - 48. Sedangkan yang paling banyak yaitu