Pengertian Matematika Hasil Belajar Matematika

disusun tercapai secara optimal. 27 Sedangkan menurut Dwi Salma metode adalah cara-cara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi ajar. 28 Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Pembelajaran berasal dari kata ajar yang mendapat awalan ber sehingga terjadi kata pembelajaran. Dalam proses selanjutnya, bentuk baru ini mendapat awalan pe dan akhiran an yang berarti kata benda abstrak dari kata kerja asal. Dilihat dari asal kata pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berasal dari kata belajar, yang ditambahkan afiks awalan pe dan afiks akhiran an, yang dasarnya dari kata ajar. Dari segi arti, kata ini kemudian mengandung proses atau peristiwa dari kata kerja tersebut. Dengan kata lain istilah pembelajaran mengandung arti suatu proses yang berhubungan dengan belajar. Melihat dari arti menurut asal kata di atas, maka dapat dikemukakan tentang pengertian pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. 29 Menurut Baroody Ansari, 2004, mengemukakan bahwa pembelajaran harus dapat membantu siswa mengkomunikasikan ide matematika melalui lilma aspek komunikasi yaitu representing, listening, reading, discussing, dan writing. 30 27 Dr. Wina Sanjaya, strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pendidikan, Jakarta: Kencana Premada Media Group, 2009, h. 145 28 Dewi Salma, Prinsip Disain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h. 18 29 Dr. Wina Sanjaya, strategi Pembelajaran Berorientasi StandarProses Pendidikan, Jakarta: Kencana Premada Media Group, 2009, h. 127 30 Gusni Satriawati, Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMP ALGORITMA, Ciputat: CeMED UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, Vol 1, h. 109. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang melibatkan guru, siswa dan komponen lainnya dalam proses pembelajaran yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam rangka tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

b. Metode Pembelajaran Fun Teaching

Fun memiliki arti menyenangkan, sedangkan teaching berarti pengajaran, maka fun teaching berarti menciptakan suasana belajar yang gembira dan menyenangkan. Bukan berarti menciptakan suasana glamour dan hura-hura. Kegembiraan disini berarti membangkitkan minat gairah untuk belajarmotivasi, merangsang keterlibatan penuh serta menciptakan pemahaman atas materi yang dipelajari. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang membuat siswa nyaman, aman, dan tenang hatinya karena tidak ada ketakutan dicemooh, dilecehkan dalam mengaktualisasikan kemampuan dirinya. 31 Penyajian metode belajar yang bervariatif perlu diberikan kepada siswa agar tidak terjadi kejenuhan dalam belajar. Suasana belajar harus diciptakan sedemikian rupa agar siswa tidak merasa terbebani dengan beragam materi, perasaan senang dapat hadir seiring dengan tujuan pendidikan yang dapat diserap dengan baik dan mudah. Hal tersebut terjadi karena seseorang yang berada dalam kondisi yang menyenangkan tahan dan sigap dalam menghadapi beragam bentuk tantangan. Sebaliknya, seseorang yang sulit mengendalikan emosi akan mengalami Emotional Hijacking atau pembajakan emosi, berarti orang tersebut akan dilanda nervous kegugupan dan mudah keliru dalam mengambil keputusan atau menggunakan IQ-nya. 31 Zainal Aqib, Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Bandung: Yrama Widya, 2009, h. 23 Dave Meiler 2002:36 memberikan menyenangkan atau fun sebagai suasana belajar dalam keadaan gembira. Suasana gembira disini bukan berarti suasana ribut, hura-hura, kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Ciri-ciri suasana yang belajar yang menyenangkan dan tidak menyenangkan diantaranya sebagai berikut : Ciri suasana belajar yang menyenangkan adalah 1 Rileks 2 Bebas dari tekanan 3 Aman 4 Menarik 5 Bangkitnya minat belajar 6 Adanya keterlibatan penuh 7 Perhatian peserta didik tercurah 8 Lingkungan belajar yang menarik misalnya keadaan kelas terang, pengaturan tempat duduk leluasa untuk peserta didik bergerak 9 Bersemangat 10 Perasaan gembira 11 Konsentrasi tinggi Ciri suasana belajar yang tidak menyenangkan adalah sebagai berikut: 1 Tertekan 2 Perasaan terancam 3 Perasaan menakutkan 4 Merasa tidak berdaya 5 Tidak bersemangat 6 Malastidak berminat 7 Jenuhbosan 8 Suasana belajar monoton 9 Pembelajaran tidak menarik siswa. 32 32 http:www.p4tkipa.orgdatapakem.pdf Jika seorang siswa sudah senang dengan sesuatu, maka itu akan bersemangat untuk meraihnya, walau tidak diberikan fasilitas yang memadai, siswa akan berusaha mencarinya. Kata kuncinya adalah, seseorang yang senang dalam belajar sesungguhnya ia tidak sedang belajar. Menurut Yonny, kegembiraan membuat siswa siap belajar dengan mudah dan bahkan dapat mengubah sikap negatif menjadi positif, hubungan yang kaku menjadi cair 33 . Mulailah mengawali hari dengan mengucapkan “bersenanglah” maka kalimat tersebut akan segera mengambil alih kehidupan anda. “Fun everyone fun, all of your troubles will vanish like bubbles ” 34 Jika belajar dikemas dalam suasana Fun akan mendapat reaksi yang positif dari siswa. Sebaliknya, jika ketegangan yang dimunculkan, maka jangan salahkan siswa jika mereka kehilangan antusias dalam belajar. Kalau suasana belajar selalu Fun, maka motivasi belajar siswa akan muncul dan terus bertambah. Dengan demikian kegiatan belajar akan berjalan dengan baik. Salah satu asas utama dari fun teaching adalah menjadikan belajar semakin asyik dengan. Belajar tidak selalu berurusan dengan hal-hal yang bersifat serius. Sesungguhnya, kemampuan bermain merupakan unsur penting dalam banyak hal, terlebih kreativitas. Bermain mencakup semua bentuk senang-senang, termasuk mainan, olahraga, bercanda, serta aktifitas lain yang mungkin tampak remeh namun dapat memberikan dampak yang begitu besar. Apapun bentuknya, dalam bermain kita menanggalkan sikap serius yang berlebih, namun dibalik itu kita menemukan beragam sisi baik, dan sisi yang terpenting adalah perubahan. 33 Yonny Acep, Begini Menjadi Guru Inspiratif dan Disenangi siswa, Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2011, h. 29 34 Imam Maliki Ralibi, Fun Teaching, Cikarang: Duha Khazanah, 2008, h. 16