37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas IV MI Nurul Hidayah Pamulang Tangerang Selatan Banten. Adapun waktu yang digunakan dalam
penelitian ini adalah semester Genap tahun ajaran 20102011.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.
1
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah ditentukan oleh guru wali kelas
IV dengan: 1.
Populasi Target Populasi target penelitian adalah seluruh siswa-siswi MI Nurul
Hidayah Pamulang Tangerang Selatan Banten yang terdaftar pada tahun ajaran 20102011.
2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MI Nurul Hidayah Pamulang Tangerang Selatan Banten yang terdaftar
pada tahun ajaran 20102011. 3.
Sampel a.
Prosedur pengambilan sampel Sampel diambil dari 2 kelas dan pemilihan sampel didasarkan
pada purposive sampling, dimana keseluruhan kelas IV tersebut dinilai memiliki taraf kemampuan yang sama. Kelas IV-A sebagai kelas
eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol. b.
Ukuran sampel
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
Jakarta : Rineka Cipta, 2002, cet.12,h.108.
Pada 2 kelas tersebut pada kelas eksperimen berjumlah 28 siswa dan kelas kontrol berjumlah 24 siswa.
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experimen yaitu yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan
kontrol semua semua variabel. Dalam metode penelitian ini, peneliti ikut serta dalam penelitian yaitu dengan mengajar matematika di sekolah tersebut
dengan memberi perlakuan teknik Metode Fun Teaching di kelas eksperimen dan tidak memberi perlakuan teknik Metode Fun Teaching di
kelas kontrol. Perlakuan ini diberikan selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Adapun treatment perlakuan diberikan sebanyak 8 kali pertemuan pada masing-masing kelasnya. Setelah itu kedua kelompok diberi tes yang sama.
Kemudian hasil tes yang telah diperoleh di olah sehingga dapat diketahui apakah rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen lebih tinggi
daripada kelas kontrol.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Two Group Randomized Subject Post Test Only. Adapun rancangan penelitian tersebut
dinyatakan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Perlakuan
Post Test E
X
E
T K
T
Keterangan : E
: Kelompok yang diberi perlakuan berupa kegiatan belajar menggunakan teknik Metode Fun Teaching
K : Kelompok yang diberi perlakuan berupa kegiatan belajar tidak menggunakan teknik Metode Fun Teaching
X
E
: Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen T
: Tes akhir yang sama pada kedua kelompok
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen tes hasil belajar pokok bahasan bilangan pecahan kepada kedua kelas penelitian namun
sebaliknya Intrumen tersebut diuji coba untuk mengetahui validitas butir, reliabilitas instrumen, tingkat kesukaran dan daya beda butir. Berikut analisis
instrumen:
1. Validitas
Uji validitas dilakukan yaitu untuk mengetahui apakah soal tersebut valid atau tidak. Validitas instrumen yang digunakan adalah validitas isi
content validity. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar : sejauh mana tes hasil belajar
sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representative terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang
seharusnya diteskan diujikan.
2
Maksudnya adalah butir-butir soal yang disusun disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran khusus.
Pengujian validitas butir dalam penelitian ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson:
r
xy
= n
∑XY − ∑X∑Y {n ∑ x
2
− ∑ X
2
}{n ∑ Y
2
− ∑ Y
2
}
Keterangan : r
xy
: Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y n
: Banyak Siswa
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2003, h.164
X : Skor Butir Soal
Y : Skor Total
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka r
xy
dibandingkan dengan r
tabel
Product Moment pada = 0,05 dengan ketentuan jika r
xy
sama atau lebih besar dari r
tabel,
maka soal tersebut dinyatakan valid.
3
2. Perhitungan Taraf Kesukaran
Perhitungan taraf kesukaran soal bertujuan untuk mengetahui apakah tes tergolong soal-soal mudah, sedang, dan sukar, agar sesuai dengan kriteria
perangkat soal yang diharuskan. Untuk itu digunakan rumus :
JS B
P
Keterangan : P : Indeks kesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Klasifikasi Indeks Kesukaran : P : 0,70
– 1,00 = Mudah 0,30
– 0,70 = Sedang 0,00
– 0,30 = Sukar.
4
3. Perhitungan Daya Pembeda Soal
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan kemampuan siswa. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut index diskriminan yang berkisar antara 0,00 sampai 1,00. pada index diskriminan ini dikenal tanda negatif yang berarti bahwa suatu soal itu
3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2003, cet.ke-4, h.179
4
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : Bumi Aksara, 2005,
Edisi Revisi, h.210