Proses Habituasi dan Domestikasi A. atlas F1-F2 Pada Pakan Daun Teh

87

6.2. Hasil Analisis Kualitas Kokon Attacus atlas F1-F3 Yang Diberi Pakan Sirsak

Hasil analisa kualitas sebanyak 240 kokon Attacus atlas F1-F3 pada pakan daun sirsak, terdiri dari masing-masing generasi sebanyak 80 kokon, setelah diuji secara visual dan diuji laboratorium, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Hasil Analisis Beberapa Parameter Kualitas Kokon A. atlas mulai dari F1-F3 yang diberikan pakan daun sirsak masing-masing generasi sebanyak 80 butir Kualitas Kokon Setiap Generasi Ke F1 F2 F3 Kokon Cacat ekor Bobot Kokon isi Pupa gbutir Bobot Kulit Kokon gbutir Kulit Kokon butir Panjang Filamen mbutir Berat Filamen gbutir 6,47 ±0,8 a 1,15 ±0,3 a 15,23 ±2,3 a 57,85 ±19,1 a 4,84 ± 0,71 a 7,43 ±2,0 b 1,59 ±0,4 b 17,31 ±1,5 b 66,71 ±18. b 6,03 ±0,76 b 7,46 ±1,6 b 1,66 ±0,4 b 20,17 ±2,0 c 78,73 ±20,3 c 6,84 ±0,8 c Ket : Superscript berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata Berdasarkan Tabel 24, dapat dijelaskan bahwa domestikasi ulat sutera liar Attacus atlas F1-F3 pada daun sirsak menyebabkan terjadinya peningkatan isi pupa F2 = F3 › F1, peningkatan bobot kulit kokon F2 = F3 › F1, peningkatan panjang filamen F3 › F2 › F1 dan peningkatan berat filamen F3 › F2 › F1. Hasil analisis kelas mutu kokon disimpulkan dari grade terendah, adapun datanya dapat dilihat pada Tabel 25. 88 Tabel 25. Kelas Mutu Kokon Attacus atlas F1-F3 Kualitas Kokon Generasi F1 Generasi F2 Generasi F3 Kokon Cacat A A A Bobot Kokon Isi Pupa C C C Bobot Kulit Kokon C C B Persentase kulit kokon C C B Kelas Mutu C C C Hasil kelas mutu kokon pada pakan daun sirsak menunjukkan terjadinya pergeseran kelas mutu kokon, dari C ke B terutama pada bobot kulit kokon dan kulit kokon.

6.3. Hasil Analisis Kualitas Kokon A. atlas F1-F3 Yang Diberi Pakan Daun Teh

Hasil uji visual kualitas kokon sebanyak 240 kokon Attacus atlas F1-F3 pada pakan daun teh, dari masing-masing generasi sebanyak 80 kokon, kemudian diuji secara visual dan diuji laboratorium, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Hasil Analisis Beberapa Parameter Kualitas Kokon A. atlas F1-F3 yang diberi Pakan daun Teh Masing-masing generasi 80 Kokon Kualitas Kokon Setiap Generasi Ke F1 F2 F3 Kokon Cacat Bobot Kokon isi Pupa gbutir Bobot Kulit Kokon g Kulit Kokon butir Panjang Filamen mbutir Berat Filamen gbutir 7,00 ±1,5 a 1,29 ±0,3 a 18,22 ±2,0 a 66,64 ±16,3 a 5,28 ±0,78 a 8.26 ±2,0 b 1,59 ±0,4 b 20,11 ±1,7 b 73,42 ±16,1 b 6,22 ±0,83 b 8,72 ±2,0 b 1,66 ±0,4 b 20,26 ±1,2 b 83,61 ±19,3 c 7,17 ±0,87 c Ket : Superscript berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata 89 Dari Tabel 26, dapat dijelaskan bahwa domestikasi Attacus atlas dari F1 sampai F3 menghasilkan peningkatan kualitas kokon baik berat kokon isi pupa, berat kulit kokon, kulit kokon, panjang filamen dan berat filamen. Semua parameter tersebut nyata F3 lebih baik dari F2 dan nyata lebih dari F1. Sehingga kelas mutu kokon bergeser dari C pada F1 menjadi B pada F2 dan F3. Hasil analisis kualitas kokon menunjukkan bahwa Attacus atlas F3 yang diberi pakan daun teh mempunyai kualitas kokon lebih baik, bila dibandingkan dengan F1 dan F2. Dari data tersebut Attacus atlas yang dipelihara pada pakan daun teh menunjukkan perubahan F1-F3 hasil kelas mutu kokon menjadi lebih baik dari C ke B dan datanya dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Kelas Mutu Kokon Attacus atlas F1-F3 Pada Daun Teh Kualitas Kokon Generasi F1 Generasi F2 Generasi F3 Kokon Cacat A A A Bobot Kokon Isi Pupa C B B Bobot Kulit Kokon C B B Persentase kulit kokon C B B Kelas Mutu C B B Dari hasil analisis ini dapat disimpulkan bahwa Attacus atlas F3 yang dipelihara pada pakan daun teh, mempunyai kualitas kokon pada kelas mutu grade “B”, padahal pada generasi F1 dan F2 hanyalah grade C. Hasil perbandingan analisis uji kualitas kokon pada pakan daun teh pada generasi F1-F3, selalu terjadi perbaikan mutu kokon. 90

6.4. PEMBAHASAN

Hasill analisis kualitas kokon Attacus atlas F1-F3 dari pemeliharaan pada masing-masing pakan uji sirsak dan teh ternyata berbeda satu dengan lainnya, baik dalam hal berat kokon isi pupa, kulit kokon, panjang filamen dan berat filamen. Pengujian kualitas kokon pada ketiga generasi dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Kualitas Kokon A. atlas F1-F3 Pada Daun Sirsak dan Teh Parameter Kualitas Kokon Sirsak F1 Teh F1 Sirsak F2 Teh F2 Sirsak F3 Teh F3 Kokon cacat Bobot kokon berisi pupa gbutir Bobot kulit kokon gbutir Kulit kokon Panjang filamen mbutir Berat Filamen gbutir 6,47 a 1,15 b 15,23 a 57,85 a 4,84 a 7,00 b 1,29 b 18,22 b 66,64 b 5,28 b 7,43 a 1,59 a 17,31 a 66,71 a 6,03 a 8,26 b 1,59 a 20,11 a 73,42 b 6,22 b 7,46 a 1,66 a 20,17 a 78,73 a 6,84 a 8,72 b 1,66 a 20,26 a 83,61 b 7,17 b Ket : Superscript berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata. Berdasarkan Tabel 28, dapat dijelaskan bahwa terjadi perbedaan kualitas kokon Attacus atlas yang dipelihara pada pakan daun teh dan daun sirsak. Hasil uji statistik kualitas kokon Attacus atlas F1-F3 yang dipelihara pada pakan daun sirsak dan teh, menunjukkan terjadinya peningkatan kualitas kokon, terutama pada parameter kokon berisi pupa baik pada F1, F2 dan F3, kulit kokon hanya pada F1 dan persentase kulit kokon. Perbandingan kualitas kokon berisi pupa dan berat kulit kokon pada pakan sirsak dan teh, dapat dilihat pada Gambar 19. Selain itu terjadi perbedaan kualitas filamen Attacus atlas F1-F3 yang dipelihara pada pakan daun sirsak dan teh Tabel 28 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan panjang filamen mulai dari generasi pertama F1 sampai generasi ketiga F3 pada kedua jenis pakan ini.