Lokasi Penelitian Waktu Penelitian

48

4.4. Ciri morfologi Attacus atlas Lepidoptera : Saturniidae dan Perilakunya

4.4.1. Imago

Attacus atlas Lepidoptera : Saturniidae adalah salah satu jenis serangga yang merupakan ngengat terbesar dan atraktif dari ordo Lepidoptera. Serangga ini hidup secara liar di alam, Attacus atlas memiliki sayap berwarna menyolok dengan fenestrata transparan dan bintik seperti mata besar, bentangan sayapnya bisa mencapai 25 cm, memiliki tuberkel duri di bagian dorsal. Keluarnya ngengat dari dalam kokon berlangsung pada malam hingga pagi hari, antara pukul 21.00 hingga sekitar pukul 09.00. Imago keluar melalui lubang di ujung anterior kokon, yang telah terbentuk saat pembuatan kokon. Imago yang baru keluar dari kokon biasanya masih basah oleh suatu cairan yang berwarna putih keruh, sayap belum terbentuk sempurna. Imago yang baru keluar ini akan segera mencari ranting, atau dahan dan akan mengambil posisi menggantung dengan abdomen berada di bawah, sehingga mudah mengembangkan sayapnya. Setelah beberapa saat sayap akan mulai mengembang. Sayap yang baru mengembang ini kondisinya masih lemah dan belum dapat digunakan untuk terbang. Sayap yang telah mengembang sempurna beberapa jam kemudian akan segera mengeras dan cukup kuat digunakan untuk terbang. Imago yang keluar dari kokon akan berada di sekitar kokon hingga matahari terbit. Imago ini bila tidak terganggu akan aktif terbang pada sore menjelang malam. Imago ini bila terganggu akan mengeluarkan cairan berwarna putih dari anusnya. 49 Gambar 4. Imago Attacus atlas Imago jantan dan betina dapat dibedakan berdasarkan bentuk antenanya. Imago jantan mempunyai bulu-bulu antena yang panjang dan lebar, sedangkan imago betina mempunyai bulu-bulu yang pendek dan lebih kecil. Warna antena coklat kemerahan, tubuh imago betina biasanya lebih besar dari imago jantan. Proses perkawinan dimulai saat imago betina mengeluarkan semacam zat pemikat lawan jenis yang disebut pheromone. Ngengat jantan yang cara mendeteksi adanya pheromone dengan antena yang panjang dan melebar akan segera mencari dan mendatangi imago betina. Perkawinan akan berlangsung selama sehari penuh dari dinihari hingga menjelang malam hari. Setelah melakukan perkawinan, imago betina akan segera bertelur. Imago betina akan meletakkan telurnya berjajar di bawah daun dan kadang-kadang ada yang diranting, wadah pemeliharaan, dan tempat lain yang dianggap cocok. Imago betina yang tidak melakukan perkawinan tetap akan bertelur dengan pola peletakan telur yang sama. Selama proses habituasi dan domestikasi A. atlas F1-F3, imago betina mampu menghasilkan telur sebanyak 100 sampai 362 butir.