Proses habituasi Perlakuan Pada Percobaan Kedua

53 berlindung. Larva biasanya berlindung di bawah daun untuk menghindari sinar matahari secara langsung. Setelah memakan sisa kulit telurnya, beberapa saat kemudian larva mulai memilih daun-daun yang muda dan memakan di bagian tepi daun. Ketersediaan daun-daun muda sangat diperlukan pada instar awal, pemeliharaan larva instar 1 harus mendapatkan perhatian yang lebih, terutama terhadap predator, pengaruh lingkungan fisik, cuaca, pakan, karena pada instar awal ini larva sangat rentan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Ukuran larva instar 1 menjelang molting antara 1-1,3 cm, warnanya menjadi kuning pucat dan menjadi kurang aktif bergerak. Molting dapat berlangsung beberapa menit dengan gerakan ke kiri dan ke kanan, mengangkat dan menurunkan kepalanya hingga kulit bagian prothoraks robek dan segera melepaskan kulit kepala serta seluruh bagian tubuh lainnya. Setelah kulitnya terkelupas, larva akan berdiam sebentar untuk menguatkan kulit sebelum memakan eksuvalennya.

4.4.3.2. Larva instar kedua

Setelah mengalami pergantian kulit yang pertama, larva mulai memasuki instar kedua. Pada awal instar 2 ini, panjang larva rata-rata 1,31 cm dan mencapai 1,7 cm di akhir instar 2. Instar 2 scolus mulai tertutup bubuk putih, kepala berwarna kecoklatan, dan bagian ventral larva masih berwarna hijau gelap. Terdapat bercak merah di lateral segmen ke 3, 4 dan 8-10. Dengan bertambahnya umur larva, bubuk putih semakin menebal dan mendominasi warna larva Gambar 7. Kecepatan memakan daun pada 54 instar 2 lebih cepat bila dibandingkan instar 1, sehingga daun-daun yang termakan pun lebih banyak. Gambar 7. Larva Attacus atlas instar 2 Aktivitas makanpun semakin meningkat, sesuai dengan meningkatnya kebutuhan metabolisme larva. Beberapa saat setelah larva aktif makan, larva akan beristirahat, larva kembali meneruskan aktivitas makannya. Perilaku ini biasanya dialami pada instar- instar awal instar 1 dan 2

4.4.3.4 Larva instar ketiga

Ciri morfologi larva instar 3 hampir sama dengan larva instar 2, hanya ukuran tubuh semakin besar dan panjang. Panjang larva instar 3 berkisar antara 1,71 -3 cm, bubuk putih dan bercak merah di bagian lateral segmen mendominasi warna larva, kepala berwarna merah kecoklatan Gambar 8. Menjelang molting mencapai 3,5-3,8 cm. Gambar 8. Larva Attacus atlas instar 3 55

4.4.3.5 Larva Instar keempat

Larva instar 4 ditandai dengan pergantian kulit yang ketiga. Pada awal instar 4 panjang larva mencapai 3,81 cm dari 1 ekor larva. Ciri morfologi larva instar 4 berbeda dengan instar-instar sebelumnya. Setelah berganti kulit, kepala berwarna kehijauan, bercak merah di bagian lateral segmen 3, 4 dan 8-10 warnanya memudar menjadi agak kekuningan Gambar 9. Pada akhir instar bercak ini hampir tidak kelihatan. Warna kepala akan berubah menjadi kekuningan seiring dengan perkembangan larva, pada awal instar warna bagian dorsal dan ventral larva hijau kebiruan, dan di akhir instar bagian dorsal tertutupi oleh bubuk putih. Panjang tubuh larva di akhir instar dapat mencapai 5,5 cm dari 1 ekor larva. Perbedaan antara awal dan akhir instar terlihat pada ukuran tubuh yang semakin gemuk dan kokoh. Pada larva instar 4 ini, aktivitas makan larva lebih meningkat bila dibandingkan dengan instar sebelumnya. Larva mampu makan daun-daun yang telah tua dengan pola makan mulai teratur yaitu makan daun di bagian pangkal sampai ke ujung dan menyisakan ibu tulang daun. Larva makan dan tidak mengenal waktu, pada pagi hari, siang dan malam hari, baik hujan, maupun panas. Gambar 7. Larva Attacus atlas instar IV Gambar 9 Larva Attacus atlas Instar 4 56

4.4.3.6 Larva Instar kelima

Ciri morfologi larva instar 5 hampir sama dengan larva instar 4. Hal yang membedakan adalah ukuran tubuh yang semakin besar, gemuk dan kokoh. Ukuran panjang tubuh larva instar 5 antara 5,51-8 cm rataan dari 4 ekor larva. Pertambahan ukuran tubuh larva instar 5 terlihat sangat nyata. Seiring dengan kecepatan larva menkonsumsi pakan daun sirsak maupun daun teh. Larva mampu menghabiskan seluruh bagian daun kecuali ibu tulang daunnya, baik daun yang muda maupun daun yang sudah tua. Pola makan larva instar 5 sudah teratur, yaitu dengan memakan daun setengah bagian dan di kiri atau di kanan ibu tulang daun, dari pangkal hingga ke ujung daun Gambar 10. Aktivitas makan larva berlangsung terus menerus sepanjang hari yang diikuti dengan periode istirahat beberapa saat. Pada periode ini pengaruh lingkungan terhadap larva relatif kecil, karena perilaku larva tidak menunjukkan hal-hal yang lain dari biasanya. Hal ini kemungkinan karena larva sudah beradaptasi secara baik terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Perubahan lingkungan yang tidak ekstrim akan memberikan pengaruh yang kecil terhadap metabolisme larva. Gambar 10 Larva Attacus atlas instar 5