menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film berjalan cukup baik. Hal tersebut dapat dijelaskan yaitu, 1 intensifnya proses internalisasi
penumbuhan minat-minat siswa untuk menulis paragraf narasi berjalan dengan baik, 2 intensifnya proses diskusi yang kondusif untuk menentukan unsur-unsur
yang terdapat dalam paragraf narasi, 3 intensifnya proses siswa menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film
dengan cukup baik, 4 kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting paragraf narasi dengan memperhatikan aspek kebahasaan dengan
baik, 5 terbangunnya suasana yang reflektif berjalan dengan baik.
4.1.1.7 Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Dengan
Menggunakan Teknik Pertanyaan Terbimbing Melalui Media Film pada Siklus I
Hasil tes siklus I merupakan data awal diterapkannya pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing
melalui media film. Hasil menulis paragraf narasi ini didasarkan pada enam aspek yang harus diperhatikan dalam menulis paragraf narasi. Keenam aspek tersebut
meliputi: 1 tindakan atau peristiwa, 2 waktu dan tempat, 3 kronologis kejadian, 4 kelengkapan unsur cerita tokoh dan penokohan, 5 penggunaan
ejaan, 6 kerapian tulisan. Jumlah siswa yang mengikuti tes siklus I adalah 35 siswa. Hasil menulis paragraf narasi dengan teknik pertanyaan terbimbing
melalui media film siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil Tes Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Siklus I
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Bobot
Skor Persentase
Rata-rata Skor
1. Sangat baik
85-100 2355x100
35 = 67,28
Cukup 2.
Baik 70-84
18 1282
51,43 3.
Cukup 60-69
15 1019
42,86 4.
Kurang baik 0-59
2 54
5,71 Jumlah
35 2355
100 Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan menulis
paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film mencapai jumlah nilai 2355 dengan rata-rata 67,28. Hasil tersebut merupakan
jumlah skor enam aspek keterampilan menulis paragraf narasi yang telah diujikan yaitu tindakan atau peristiwa, waktu dan tempat, kronologis kejadian,
kelengkapan unsur cerita alur, tokoh dan penokohan, setting, amanat, penggunaan ejaan, dan kerapian tulisan.
Pada pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film, pencapaian siswa juga dapat dilihat
dari persentase ditiap aspek. Persentase tersebut menggambarkan pencapaian tiap aspek dalam pembelajaran di kelas. Persentase pencapaian tiap aspek dalam
pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Nilai Rata-rata Keterampilan Siswa pada Tiap Aspek dalam Tes Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Dengan Teknik
Pertanyaan Terbimbing Melalui Media Film Siklus I
No. Aspek yang Dinilai
Skor Rata-rata Kategori
1. Tindakan atau peristiwa
64,29 Cukup
2. Waktu dan tempat
67,14 Cukup
3. Kronologis kejadian
68,57 Cukup
4. Kelengkapan unsur cerita alur,tokoh dan
penokohan,setting,amanat 70,71
Cukup 5.
Penggunaan ejaan 65,71
Cukup 6.
Kerapian tulisan 66,43
Cukup
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tes keterampilan menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film
pada siklus I dari tiap aspek. Aspek pertama, tindakan atau peristiwa mencapai skor rata-rata 64,29 atau kategori cukup. Aspek kedua, waktu dan peristiwa
mencapai skor rata-rata 67,14 atau kategori cukup. Aspek ketiga, kronologis unsur cerita mencapai skor rata-rata 68,57 atau kategori cukup. Aspek keempat,
kelengkapan unsur cerita mencapai skor rata-rata 70,71 atau kategori cukup. Aspek kelima, penggunaan ejaan mencapai skor rata-rata 65,71 atau kategori
cukup. Aspek keenam, kerapian tulisan mencapai skor rata-rata 66,43 atau kategori cukup.
Rendahnya keterampilan menulis paragraf narasi pada siklus I disebabkan karena masih minimalnya keterampilan siswa dalam menulis paragraf
narasi, kesulitan dalam mendeskripsikan peristiwa, waktu, konologis kejadian, dan penekanan tokoh dalam cerita yang kurang jelas.
4.1.1.7.1 Aspek Tindakan atau Peristiwa Cerita Siklus I
Hasil penelitian tes pada aspek tindakan atau peristiwa dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Hasil Tes Menulis Paragraf Narasi Aspek Tindakan atau Peristiwa Siklus I
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Bobot
Skor Persentase
Rata-rata Skor
1 Sangat baik
85-100 2250 x100
35 = 64,29
Cukup 2
Baik 70-84
22 1650
62,86 3
Cukup 60-69
4 Kurang baik
0-59 13
600 37,14
Jumlah 35
2250 100
Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor dalam aspek tindakan atau peristiwa yang dicapai siswa sebesar 64,29 yang termasuk dalam
kategori cukup. Perolehan nilai dengan kategori baik hanya dicapai oleh 22 siswa atau sebesar 62,86, perolehan nilai kategori kurang baik dicapai oleh 13 siswa
atau sebesar 37,14 dan perolehan nilai kategori sangat baik dan cukup baik tidak ada yang dicapai siswa atau sebesar 0.
Nilai rata-rata klasikal siswa pada aspek tindakan atau peristiwa sebesar 64,29, nilai ini masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa kemampuan siswa dalam aspek tindakan atau peristiwa berkriteria cukup. Sebagian siswa mampu menulis paragraf narasi sesuai dengan aspek tindakan atau
peristiwa seperti yang telah ditentukan, namun masih ada beberapa siswa yang
belum bisa menulis paragraf narasi sesuai dengan aspek yang ditentukan. Hasil ini cukup baik sehingga harus ditingkatkan pada siklus II.
4.1.1.7.2 Aspek Waktu dan tempat Siklus I
Hasil penelitian tes pada aspek waktu dan tempat dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Tes Menulis Paragraf Narasi Aspek Waktu dan Tempat Siklus I
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Bobot
Skor Persentase
Rata-rata Skor
1 Sangat baik
85-100 2350x 100
35 = 67,14
Cukup 2
Baik 70-84
26 1950
74,29 3
Cukup 60-69
4 Kurang baik
0-59 9
400 25,71
Jumlah 35
2350 100
Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata skor dalam aspek
deskripsi waktu dan tempat yang dicapai siswa sebesar 67,14 yang termasuk dalam kategori cukup. Perolehan nilai dengan kategori baik hanya dicapai oleh 26
siswa atau sebesar 74,29, perolehan nilai kategori kurang baik dicapai oleh 9 siswa atau sebesar 25,71 dan perolehan nilai kategori sangat baik dan cukup
baik tidak ada yang dicapai siswa atau sebesar 0. Nilai rata-rata klasikal siswa pada aspek waktu dan tempat sebesar 67,14.
Nilai ini masuk dalam kategori cukup. Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam mendeskripsikan waktu dan tempat yang dipilih dan disusun
berkriteria cukup. Siswa belum dapat mendeskripsikan tempat kejadian peristiwa serta waktu yang tepat didalam film yang ditayangkan dan akan ditulis kerangka
kalimatnya kedalam paragraf narasi, sehingga didalam menulis paragraf narasi kurang tepat dan masih asal-asalan. Hasil ini masih belum memenuhi target jadi
harus dijelaskan lebih mendalam lagi kepada siswa tentang waktu dan tempat kejadian dan perlu ditingkatkan pada siklus II.
4.1.1.7.3 Aspek Kronologis Kejadian Siklus I
Hasil penelitian tes pada aspek kronologis kejadian dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Hasil Tes Menulis Paragraf Narasi Aspek Kronologis Kejadian Siklus I
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Bobot
Skor Persentase
Rata-rata Skor
1 Sangat baik
85-100 2400x100
35 = 68,57
Cukup 2
Baik 70-84
29 2175
82,86 3
Cukup 60-69
4 Kurang baik
0-59 6
225 17,14
Jumlah 35
2400 100
Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata skor dalam aspek
deskripsi kronologis kejadian yang dicapai siswa sebesar 68,57 yang termasuk dalam kategori cukup. Perolehan nilai dengan kategori baik hanya dicapai oleh 29
siswa atau sebesar 82,86, perolehan nilai kategori kurang baik dicapai oleh 6 siswa atau sebesar 17,14 dan perolehan nilai kategori sangat baik dan cukup
baik tidak ada yang dicapai siswa atau sebesar 0. Nilai rata-rata klasikal siswa pada aspek kronologis kejadian sebesar
68,57. Nilai ini masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam menentukan aspek kronologis kejadian
berkriteria cukup. Beberapa siswa belum dapat menentukan kronologis kejadian dengan baik. Namun ada beberapa yang dapat menentukan kronologis kejadian
yang tepat didalam menulis paragraf narasi. Hasil ini masih belum memenuhi target jadi harus dijelaskan lebih mendalam lagi kepada siswa dan perlu
ditingkatkan pada siklus II.
4.1.1.7.4 Aspek Kelengkapan Unsur Cerita Siklus I
Hasil penelitian tes pada aspek kelengkapan unsur cerita dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Hasil Tes Menulis Paragraf Narasi Aspek Kelengkapan Unsur
Cerita alur,tokoh,penokohan,setting,amanat
Siklus I No
Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Persentase Rata-rata
Skor
1 Sangat baik
85-100 1
100 2,86
2475x100 35
=70,71 Cukup
2 Baik
70-84 29
2175 82,86
3 Cukup
60-69 4
Kurang baik 0-59
5 200
14,28 Jumlah
35 2475
100 Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa rata-rata skor dalam aspek
kelengkapan unsur cerita yang dicapai siswa sebesar 70,71 yang termasuk dalam kategori cukup. Perolehan nilai dengan kategori sangat baik hanya dicapai
oleh 1 siswa atau sebesar 2,86, perolehan nilai kategori baik dicapai oleh 29 siswa atau sebesar 82,86, perolehan nilai kategori kurang baik dicapai oleh 5
siswa atau sebesar 14,28 dan perolehan nilai kategori cukup baik tidak ada yang dicapai siswa atau sebesar 0.
Nilai rata-rata klasikal siswa pada aspek kelengkapan unsur cerita sebesar 70,71. Nilai ini masuk dalam kategori cukup. Maka dapat dikatakan bahwa
kemampuan siswa dalam aspek kelengkapan unsur cerita berkriteria cukup. Sebagian besar siswa mampu menulis paragraf narasi dengan kelengkapan unsur
cerita cukup baik hal ini ditunjukkan dengan adanya perolehan nilai baik sebanyak 29 siswa dari 35 siswa yang ada. Hasil ini cukup baik sehingga perlu
ditingkatkan pada siklus II
4.1.1.7.5 Aspek Penggunaan Ejaan Siklus I
Hasil penelitian tes pada aspek penggunaan ejaan dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil Tes Menulis Paragraf Narasi Aspek Penggunaan Ejaan Siklus I
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Bobot
Skor Persentase
Rata-rata Skor
1 Sangat baik
85-100 2300x100
35 = 65,71
Cukup 2
Baik 70-84
24 1800
68,58 3
Cukup 60-69
4 Kurang baik
0-59 11
500 31,42
Jumlah 35
2300 100
Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa rata-rata skor dalam aspek penggunaan ejaan yang dicapai siswa sebesar 65,71 yang termasuk dalam
kategori cukup. Perolehan nilai dengan kategori baik dicapai oleh 24 siswa atau sebesar 68,58, perolehan nilai kategori kurang baik dicapai oleh 11 siswa atau
sebesar 31,42 dan perolehan nilai kategori sangat baik dan cukup baik tidak ada yang dicapai siswa atau sebesar 0.
Nilai rata-rata klasikal siswa pada aspek penggunaan ejaan sebesar 65,71. Nilai ini masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
kemampuan siswa dalam menentukan aspek penggunaan ejaan berkriteria cukup. Beberapa siswa belum dapat menulis paragraf narasi dengan kaidah penulisan
yang benar dan masih asal-asalan sehingga diantara aspek-aspek yang lain aspek penggunaan ejaanlah yang dirasa siswa sulit, disamping itu juga kebiasaan siswa
yang kesehariannya menulis dengan huruf singkatan menjadikan siswa merasa kesulitan dalam menulis paragraf narasi. Hasil ini masih belum memenuhi target
jadi harus dijelaskan lebih mendalam lagi kepada siswa dan perlu ditingkatkan pada siklus II.
4.1.1.7.6 Aspek Kerapian Tulisan Siklus I
Hasil penelitian tes pada aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Hasil Tes Menulis Paragraf Narasi Aspek Kerapian Tulisan Siklus I
No Kategori
Rentang Skor
Frekuensi Bobot
Skor Persentase
Rata-rata Skor
1 Sangat baik
85-100 2325x100
35 = 66,43
Cukup 2
Baik 70-84
24 1800
68,58 3
Cukup 60-69
4 Kurang baik
0-59 11
525 31,42
Jumlah 35
2325 100
Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata-rata skor dalam aspek
kerapian tulisan yang dicapai siswa sebesar 66,43 yang termasuk dalam kategori cukup. Perolehan nilai dengan kategori baik dicapai oleh 24 siswa atau sebesar
68,58, perolehan nilai kategori kurang baik dicapai oleh 11 siswa atau sebesar 31,42 dan perolehan nilai kategori sangat baik dan cukup baik tidak ada yang
dicapai siswa atau sebesar 0. Nilai rata-rata klasikal siswa pada aspek kerapian tulis sebesar 66,43.
Nilai ini masuk dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam menentukan aspek kerapian tulisan berkriteria cukup.
Beberapa siswa belum dapat menulis paragraf narasi dengan rapi sehingga sebagian siswa masih ada yang bolak-balik dalam menulis untuk menghasilkan
hasil tulisan yang rapi. Hasil ini masih belum memenuhi sehingga perlu ditingkatkan lagi pada siklus II.
4.1.1.8 Hasil Perubahan Perilaku Siswa setelah Mengikuti Pembelajaran