melalui media film belum pernah dilakukan. Oleh sebab itu, sebagai pelengkap penelitian mengenai peningkatan menulis paragraf narasi yang telah ada, peneliti
tertarik melakukan penelitian tentang penggunaan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
paragraf narasi.
2.2 Landasan Teoretis
Teori yang digunakan dalam landasan teori ini mencakup hakikat menulis, tujuan menulis, fungsi menulis, langkah-lagkah menulis, pengertian paragraf,
syarat paragraf, jenis paragraf, paragraf narasi, jenis narasi, ciri narasi, struktur narasi, langkah menulis paragraf narasi, pembelajaan menulis paragraf narasi,
teknik pertanyaan terbimbing, penggunaan media film dalam pembelajaran menulis paragraf narasi.
2.2.4 Hakikat Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang
lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus memanfaatkan grafologi, struktur bahasa
dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui pertanyaan dan praktik yang banyak dan teratur Tarigan
1982: 3.
Selain itu, Menurut pendapat Kuncoro 2009: 3 menulis bukanlah hal yang sulit, tetapi juga bukanlah hal yang dianggap gampang. Menulis butuh
ketelatenan, keuletan, dan kesabaran. Untuk sekedar menulis yang paling penting adalah berlatih. Sesering mungkin melatih diri untuk menulis, artinya kita sedang
menanamkan kemampuan diri dalam menulis. Senada dengan Kuncoro, Sujanto 1988:56 keterampilan menulis
merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa di sekolah.
Keberhasilan seorang penulis banyak ditentukan oleh keungguh- sungguhannya dalam belajar menulis. Menulis merupakan suatu proses
melahirkan tulisan yang berisi gagasan. Banyak yang melakukannya secara spontan, tetapi ada juga yang berkali-kali mengadakan koreksi dan penulisan
kembali. Sebuah karya, artikel misalnya, bisa ditulis dalam waktu sekitar satu jam, tetapi bisa juga berhari-hari baru selesai.
Dari beberapa pengertian tentang menulis, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif, membutuhkan latihan
yang banyak seperti ketelatenan, keuletan, dan kesabaran serta melalui proses koreksi berkali-kali yang dapat dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung atau tidak secara tatap muka dengan orang lain.
2.2.5 Tujuan Menulis
Tulisan mengandung isi yang serasi dengan maksud dan tujuannya. Oleh karena itu, menulis harus memperhatikan siapa yang akan membaca, apa
maksudnya, dan tujuannya. Menulis tidak hanya memilih suatu pokok yang cocok dan sesuai.
Menurut Tarigan 1982: 24 tujuan menulis adalah merespon atau menjawab apa yang diharapkan oleh penulis akan diperoleh dari pembaca melalui
tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan, meyakinkan, menghibur, dan mengekspresikan perasaan serta emosi yang kuat.
Pendapat lain dikemukakan oleh Gie 2002: 9 tujuan menulis karena kegemaran dan menulis karena tuntutan profesi. Maksud dari pengertian di atas
adalah dengan menulis kita dapat menyampaikan kesenangannya dan karena tuntutan profesi atau pekerjaan. Sebagai contoh, seorang siswa yang diberi tugas
merangkum buku dan seorang sekretaris membuat laporan atau notulen. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa menulis mempunyai
tujuan untuk memberitahukan, meyakinkan, menghibur, dan mengekspresikan emosi yang kuat melalui tulisan serta dapat terlahir dari kegemaran maupun
tuntutan profesi.
2.2.6 Fungsi Menulis