Kemampuan Bekerja Sama dan Berbagi dalam Diskusi Kelompok

Pada saat guru memperkenalkan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film, semua memperhatikan dan tertarik mendengarkan penjelasan cara kerja pendekatan dan teknik tersebut. Suasana kelas berubah lebih hidup, terlihat dari siswa-siswa yang memfokuskan matanya pada satu titik yaitu penjelasan guru. Siswa lebih antusias dan bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan guru dibandingkan pada siklus I.

4.2.3.3 Kemampuan Bekerja Sama dan Berbagi dalam Diskusi Kelompok

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran menulis paragraf narasi dengan menggunakan teknik pertanyaan terbimbing melalui media film berlangsung cukup baik yaitu meningkat 8,57 dari siklus I yang tercatat 25 siswa atau 71,43 menjadi 28 siswa atau 80,00 mampu bekerja sama dan berbagi dalam diskusi pada siklus II. Pada siklus I saat pembelajaran menulis paragraf narasi, sebagian siswa sangat kurang kemampuan bekerja samanya dalam mengikuti pembelajaran. Hampir semua kelompok ada siswa yang tidak aktif dalam diskusi. Ada siswa yang asyik bermain dengan siswa dari kelompok lain Ini menunjukkan kalau siswa kurang dalam kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, siswa tidak berani dalam tunjuk tangan ketika guru memberikan pertanyaan kecuali kalau diberi bonus nilai. Ini menunjukkan kalau siswa kurang bisa bekerja sama dengan peneliti. Pada siklus II terjadi peningkatan yaitu sebagian siswa sudah mempunyai kemampuan bekerja sama dalam mengikuti pembelajaran. Ketika guru menjelaskan materi pada anggota kelompok, semua kelompok aktif dalam diskusi. Ini menunjukkan kalau siswa sudah baik dalam bekerja sama dalam kelompok. Mereka sudah tidak malu lagi. Ini Hal ini menunjukkan ada perubahan perilaku dalam keaktifan siswa pada saat pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Hasil jurnal siswa dan jurnal guru siklus I yang menjelaskan kemampuan bekerja sama dan berbagi dalam kegiatan diskusi kelompok. Kerjasama yang terjalin dalam kelompok kurang terjalin. Hampir di tiap kelompok ada siswa yang tidak aktif dalam diskusi. Ada yang tidak mendengarkan penjelasan guru sehingga berpengaruh pada hasil paragraf narasi yang meraka tulis. Pada siklus II, Kerjasama yang terjalin dalam kelompok sudah terjalin. Hampir di tiap kelompok ada siswa aktif dalam diskusi sehingga berpengaruh baik pada hasil paragraf narasi yang mereka tulis. Hal ini menunjukkan ada perubahan perilaku dalam keaktifan siswa pada saat pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Dari hasil dokumentasi foto siklus I dan siklus II ini, keaktifan siswa selama proses pembelajaran baik, yaitu menunjukkan peningkatan, hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut Siklus I Siklus II Gambar 4.28 Kemampuan Bekerja Sama dan Berbagi dalam Diskusi Kelompok Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa berdasarkan instrumen nontes yaitu observasi, jurnal siswa, jurnal guru, dan dokumentasi gambar 4.28 pada siklus I dan siklus II menunjukkan kemampuan bekerja sama dan berbagi dalam kegiatan diskusi kelompok sudah mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Semua siswa harus memiliki kemampuan bekerja sama saat kegiatan diskusi. Ketika kegiatan berdiskusi tiap anggota kelompok dituntut untuk dapat bekerja sama dalam kelompoknya. Tanggung jawab yang diberikan guru pada proses menulis paragraf narasi ditunujukkan siswa pada proses ini yaitu kesungguhan dan kerjasam siswa dalam kelompoknya.

4.2.3.4 Kemandirian Siswa Dalam Menulis Paragraf Narasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MELALUI MEDIA ANIMASI BERBASIS KOMPUTER DENGAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS VII SMP ISLAM DATUK SINGARAJA

2 15 173

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi melalui Teknik Latihan Terbimbing dengan Media Film Kartun Bernard Bear pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ciledug Lor Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2010 2011

2 29 240

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA LAGU PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING DENGAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS XI-3 SMA NEGERI 1 LASEM KECAMATAN

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 0 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 1 32

Peningkatan Keterampilan Menulis Hasil Wawancara Menjadi Bentuk Narasi dengan Teknik Menulis Berita Siswa Kelas VII F SMP Negeri 01 Kandeman, Batang Tahun Ajaran 2008/2009.

0 0 233

(abstrak) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HASIL WAWANCARA DALAM BENTUK NARASI DENGAN TEKNIK MENULIS BERITA PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 01 KANDEMAN, BATANG TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 3