Penelitian ini diharapkan akan menambah wawasan dan melengkapi karya tulis ilmiah di Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Peserta didik
Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuannya dan menanamkan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap suatu ilmu
pengetahuan. 4.
Bagi pendidik Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperkaya perbendaharaan
ilmu pengetahuan tentang strategi pembelajaran IPA yang baik dengan menggunakan metode penemuan.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teori-teori yang Relevan
2.1.1.1 Metode Penemuan
a. Pengertian metode penemuan
Metode mengajar digunakan sebagai cara penyampaian materi oleh guru kepada siswa dalam pembelajaran. M
enurut Mulyana 2010:13, “metode mengajar ialah kemampuan guru dalam menyampaikan materi, menyelenggarakan
dan mengelola kelas sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi pembelajaran”
Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP- UPI 2007:59, “metode
penemuan yang biasa disebut dengan metode discovery merupakan kegiatan belajar mengajar yang bercirikan aktivitas siswa yang dituntut aktif melalui
serangkaian kegiatan bermakna dan melibatkan seluruh kemamapuan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mencari dan menyelidiki kebenaran suatu ilmu
pengetahuan ”. Metode penemuan merupakan metode yang mendorong siswa
untuk aktif dalam pembelajaran dan menemukan sendiri pengetahuan atau konsep baru Hamzah, 2011: 99. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode penemuan
menuntut siswa untuk aktif, mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya terhadap
suatu pengetahuan atau konsep baru. Metode penemuan disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual peserta didik termasuk pengembangan
emosional dan mengurangi ketergantungan terhadap guru. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007: 190.
b. Langkah-langkah metode penemuan
Metode penemuanmerupakan
suatu metode
pengajaran yang
menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Menurut Suparno 2002: 45 pelaksanaan metode penemuan terdiri dari 3 tahap :
6
1. Sebelum Guru mengajar tahap persiapan, meliputi :
- Mempersiapkan bahan ajar.
- Mempersiapkan alat-alat peragapraktikum yang akan digunakan.
- Mempersiapkan pertanyaan dan arahan untuk merangsang siswa
untuk aktif. -
Mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa.
- Mempelajari pengetahuan awal siswa.
2. Selama proses pembelajaran tahap pelaksanaan, meliputi :
- Memancing siswa untuk aktif belajar dan bertanya.
- Menggunakan variasi metode pembelajaran seperti studi
kelompok, studi di luar kelas. -
Memberikan kesempatan siswa untuk meneliti, menemukan sendiri pengetahuan mereka.
- Siswa dberikan waktu berfikir dan merumuskan gagasan mereka.
- Siswa diberikan kesempatan untuk mengungkapkan gagasan
mereka. -
Melakukan evaluasi yang kontinu dengan segala prosesnya. 3.
Sesudah proses pembelajaran tahap evaluasi, meliputi : -
Guru memberi pekerjaan rumah atau tugas lain sebagai pendalaman.
- Guru memberikan tes yang membuat siswa berfikir dan bukan
hafalan. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak
sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan jawabannya sendiri. Metode penemuan dipandang sebagai teknik yang paling
berguna dalam mengajar konsep. Bagian yang paling penting dari metode penemuan ini adalah agar siswa memperoleh pengetahuannya sendiri dengan
menyimpulkan materi melalui bimbingan guru. Menurut Hanafiah 2009:78, “beberapa langkah yang harus diperhatikan
oleh guru dalam metode penemuan, diantaranya: 1 mengidentifikasi kebutuhan siswa, 2 seleksi pendahuluan terhadap konsep yang akan dipelajari, 3 seleksi