Minat Keaktifan Kompetensi dasar IPA di SD Gaya Tarikan dan Gaya Dorongan Dapat Merubah Gerak Suatu

b. Indikator Keaktifan Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain untuk mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri, sehingga siswa aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan belajar mengajar Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007: 83. Guru berusaha membuat siswa aktif di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga akan tercipta pembelajaran yang baik, dengan berpusat pada siswa dan guru sebagai fasilitatornya. Siswa bukanlah sebatas penerima pengetahuan pasif dari gurunya melainkan sebagai individu yang aktif memproses segala informasi yang ia temukan di lingkungannya untuk memperoleh pemahamannya sendiri. Keaktifan siswa dapat mengubah pembelajaran yang pasif menjadi pembelajaran aktif yang mengharuskan siswa menjadi penghasil ilmu pengetahuan, dimana siswa dapat mencari pemecahan masalah dari permasalahan suatu ilmu pengetahuan.

2.1.1.5 Keterampilan Menyimpulkan

a. Ketrampilan IPA Keterampilan proses IPA merupakan sesuatu yang sangat perlu dipelajari oleh siswa karena aspek-aspek keterampilan proses IPA. Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan mental dan interaksi sosial yang mendasar untuk mengarah pada kemampuan yang lebih tinggi. Keterampilan proses sains meliputi empat unsur yaitu produk, proses, teknologi dan sikap merupakan serangkaian proses kognitif yang dapat membuat siswa lebih memahami hakikat IPA. Menurut Sumantoro 2007: 8 keterampilan proses IPA antara lain : 1 Mengamati, 2 menggolongkan, 3 mengukur, 4 menggunakan alat, 5 menafsirkan, 6 memprediksi, 7 melakukan percobaan, 8 menyimpulkan hasil percobaan. Sehingga dalam keterampilan proses IPA, kegiatan menyimpulkan merupakan kegiatan yang dilakukan setelah siswa melakukan pengamatan atau penelitian. b. Kemampuan Menyimpulkan Pada proses IPA,kemampuan menyimpulkan merupakan keterampilan yang paling penting sebab dengan melakukan kegiatan menyimpulkan dari pengamatan atau kegiatan penelitian siswa, siswa mendapatkan jawaban dari suatu permasalahan Ilmu IPA yang didasarkan atas pengetahuan awal siswa.Kemampuan menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah disajikan Sanjaya, 2009: 190. Sedangkan Fauzy 2008: 11 berpendapat bahwa kemampuan menyimpulkan adalah suatu kemampuan untuk membuat suatu pernyataan yang merangkum proses dan hasil yang telah diperoleh dari sebuah kegiatan penelitian. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa kemampuan menyimpulkan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam memahami inti, menjelaskan atau menafsirkan suatu data hasil pengamatan terhadap suatu penelitian.Melalui kegiatan menyimpulkan, siswa ditantang untuk mengembangkan kemampuan berfikir mereka. Dalam melakukan penarikan kesimpulan tentang suatu penelitian, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh siswa diantaranya siswa harus berfikir kritis dalam membedakan data pada saat penarikan kesimpulan serta siswa harus mampu mengimajinasikan serta berhipotesis dari data yang ada. Pengukuran kemampuan menyimpulkan dapat dilakukan atau diukur dengan menggunakan tes kemampuan menyimpulkan yang terdiri dari dua tahapan yaitu pretes dan postes.

2.1.1.6 Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Menurut Akbar 2008: 168 prestasi belajar merupakan hasil penilaian pendidik terhadap proses belajar dan hasil belajar siswa. Sedangkan menurut Olivia 2011: 73 prestasi belajar adalah puncak hasil belajar yang dapat mencerminkan hasil dari keberhasilan belajar siswa terhadap tujuan belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dan merupakan suatu aktivitas mental atau psikis sehingga menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap yang mencerminkan keberhasilan belajar siswa. Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh

Dokumen yang terkait

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 133

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan klasifikasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 158

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan membuat dan membaca grafik, serta prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Bopkri Gondolayu.

2 17 265

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan mencatat data percobaan dalam bentuk tabel, dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir.

0 0 142

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyimpulkan dan prestasi belajar IPA di SDN 1 Adisucipto - USD Repository

0 0 148

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan menyusun hipotesis dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Minggir - USD Repository

0 0 172

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan memprediksi, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Langensari - USD Repository

0 0 129

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan membuat dan membaca grafik, serta prestasi belajar pada mata pelajaran IPA di SD Bopkri Gondolayu - USD Repository

0 0 263

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan terhadap minat, keaktifan, kemampuan merumuskan masalah dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 131

Perbedaan pengaruh penerapan metode penemuan dengan metode ceramah terhadap minat, keaktifan, kemampuan melaporkan hasil percobaan, dan prestasi belajar IPA di SD Negeri Babarsari - USD Repository

0 0 149