Uji Validitas dan Reliabilitas
ketepatan alat ukur yang digunakan dan benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur.
“Validitas merupakan penafsiran skor tes seperti yang tercantum pada tujuan penggunaan tes, b
ukan tes itu sendiri” Mardapi, 2008: 16. Sehingga dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen berdasarkan tujuan penggunaan tes.
Menurut Suprananto 2012: 76 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi validitas tes, seperti: 1. Karakteristik peserta tes, 2. Pelaksanaan
tes dan prosedur penyekoran, 3. Proses pembelajaran. Validitas yang baik betul- betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Validitas menunjuk pada derajat
keterpercayaan terhadap proses dan hasil. Validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan.
Untuk memperkuat hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan
diperlukan reliabilitas. Menurut Purwanto 2009: 154, “reliabilitas merupakan
akurasi dan presisi yang dihasilkan oleh alat ukur dalam melakukan pengukuran”.Sedangkan menurut Suprananto 2012: 82, reliabilitas bertujuan
untuk mempertahankan konsistensi dari suatu pengukuran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa reabilitas merupakan ketepatan atau keajegan dalam menilai
apa yang seharusnya dinilai Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sehingga apabila peneliti menggunakan metode yang sama akan mendapat
hasil yang sama seperti kajian terdahulu. Untuk sebuah instrumen baik pretes maupun postes, angket minat dan
lembar keaktifan dalam penelitian ini menggunakan tipe content validity validitas isi. Validitas isi merupakan pengujian validitas yang dilakukan untuk
memastikan apakah butir tes mengukur secara tepat keadaan yang ingin diukur Purwanto 2009: 120. Kegunaan validitas isi menurut adalah untuk mengetahui
kemampuan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran yang telah disampaikan. Validitas isi dianalisis secara rasional melalui professional
judgement. Peneliti menggunakan validitas ini dikarenakan lebih efisien dalam
penggunaan waktu dan hasil dari validitasi oleh 5 orang ahli. Kelima ahli tersebut
adalah dosen pembimbing satu, dosen pembimbing dua, guru kelas IVA dan guru kelas IVB serta kepala sekolah. Semua instrumen dianalisis oleh keenam ahli,
mulai dari isi, urutan, tata bahasa, serta reliabilitasnya.