Dilihat dari tabel hasil rekapitulasi uji coba prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung, peneliti mendapatkan data bahwa prototipe buku
dengan judul “Belajar Mewarnai Tradisi Nglarung” 100 membantu anak terhadap pemahaman tentang tradisi nglarung yang berkaitan dengan pendidikan
karakter kebangsaan melalui cerita dan gambar-gambar mewarnai. Hal tersebut berarti prototipe yang dibuat sudah layak untuk digunakan.
4.2 PEMBAHASAN
Prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung mendapatkan nilai 4.9 sangat baik yang diperoleh dari hasil validasi prototipe oleh ahli bahasa dan
sastra Universitas Sanata Dharma, maka prototipe layak untuk diujicobakan. Uji coba prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dilakukankan tiga kali
pada tanggal 28-29 Desember 2015 di Dusun Kauman, Ngrundul, Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah dan pada tanggal 30 Desember 2015 di Desa Grembyangan,
Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Secara keseluruhan, uji coba prototipe diikuti oleh 40 anak, akan tetapi hanya 10 lembar refleksi yang telah
diisi dan dikembalikan oleh 10 anak yang berusia 8-9 tahun. Berdasarkan hasil rekapitulasi uji coba prototipe buku cerita dan mewarnai
berupa refleksi anak, peneliti mendapatkan data bahwa prototipe tersebut membantu anak terhadap pemahaman tradisi nglarung yang berkaitan dengan
pendidikan karakter kebangsaan melalui cerita dan gambar-gambar mewarnai. Selain itu, prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dapat membantu
anak mengekspresikan kreativitas anak untuk mewarnai gambar kegiatan-kegiatan tradisi nglarung dengan bermacam-macam warna.
Prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dinilai sangat baik dan dapat membantu anak untuk memahami tradisi nglarung karena:
a. Prototipe disusun untuk memfasilitasi anak memahami tradisi nglarung.
Kebudayaan Jawa terdapat nilai-nilai serta norma-norma yang dipakai dan dipatuhi serta diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Nilai-nilai budaya yang menjadi pandangan hidup orang Jawa kemudian mengendap dalam tradisi dan adat-istiadat yang dipegang teguh dan
terwujud dalam salah satunya yaitu upacara-upacara adat Bratawidjaja, 2000:9. Menurut Soepanto dalam Sunjata 2013:76, upacara adat Jawa merupakan
suatu bentuk kegiatan sosial yang melibatkan warga masyarakat di Jawa dengan tujuan untuk mencari keselamatan secara bersama-sama.Tradisi nglarung
merupakan salah satu upacara tradisional yang ada di Jawa. Tradisi tersebut pada umumnya dilakukan satu tahun sekali pada bulan Sura, yaitu bulan pertama pada
kalender Jawa Sunjata, 2013:75. Tujuan pelaksanaan upacara tersebut sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang telah
dilimpahkan berupa melimpahnya hasil tangkapan ikan, di samping bentuk persembahan kepada penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul Sunjata,
2013:117. Berdasarkan hasil rekapitulasi uji coba prototipe, ternyata 100 anak
memahami tujuan tradisi nglarung untuk mengucap syukur nelayan atas hasil tangkapan ikan. Berikut adalah salah satu dari hasil refleksi anak.
Gambar 6. Hasil Refleksi Anak terhadap Pemahaman Tradisi Nglarung