3.3.1 Potensi dan Masalah
Penelitiaan ini dilatarbelakangi oleh potensi, yaitu tradisi nglarung yang terdapat nilai-nilai terkait dengan pendidikan karakter kebangsaan. Sedangkan
masalah yang ditemukan oleh peneliti pada saat pra-penelitian yaitu dengan melakukan wawancara dan analisis kebutuhan anak. Wawancara dilakukan peneliti
kepada tujuh anak di Prambanan, seorang anak di Purworejo, dan seorang anak di Pekalongan dengan usia 8-9 tahun. Dari hasil wawancara, peneliti memperoleh data
bahwa anak-anak tidak mengetahui tentang tradisi nglarung. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan lembar kuesioner kepada anak kelas III B di SD 1
Bantul, Yogyakarta. Pembagian lembar kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak usia 8-9 tahun memahami tradisi nglarung serta membutuhkan sebuah
buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dalam meningkatkan pengembangan karakter.
Hal ini mendorong peneliti sebagai calon guru SD untuk mengembangkan prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dengan tujuan menanamkan
pendidikan karakter kebangsaan sejak dini dan anak-anak mampu memahami tradisi nglarung yang terdapat beberapa nilai-nilai didalamnnya terkait pendidikan karakter
kebangsaan.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data ini dilakukan pada saat pra-penelitian dengan wawancara dan membagikan lembar kuesioner kepada anak di SD 1 Bantul, Yogyakarta.
Pengumpulan data ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengetahui bentuk
perencanaan buku cerita dan mewarnai yang akan dibuat sehingga prototipe yang dihasilkan dapat membantu pemahaman anak terhadap tradisi nglarung.
3.3.3 Desain Prototipe
Desain prototipe diawali dengan menyusun buku ceita dan mewarnai dengan membuat cerita. Selanjutnya peneliti menentukan gambar-gambar yang akan dipakai
dalam buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung. Setelah menentukan gambar- gambar tersebut, peneliti mencoba menggambar sketsa kegiatan dalam tradisi
nglarung, seperti menghias perahu, membersihkan pantai, mendirikan tenda dan membuat sesaji. Pada tahap ini, peneliti merancang dan menyusun prototipe buku
cerita dan mewarnai tradisi nglarung agar gambar-gambar yang terkandung di dalam prototipe tersebut dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap tradisi nglarung.
Peneliti mendesain prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung dengan bantuan seorang desain grafis.
3.3.4 Validasi Prototipe
Peneliti menggunakan validasi ahli sebagai evaluasi formatif terhadap desain pengembangan prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung. Prototipe
pengembangan buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung divalidasi oleh ahli bahasa dan sastra yang fungsinya untuk melihat apakah buku cerita dan mewarnai yang
disusun oleh peneliti layak untuk dikembangkan dan dibagikan kepada anak. Validasi desain prototipe ini bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran
serta penilaian prototipe yang dikembangkan dari ahli. Melalui kritik dan saran maka peneliti dapat menemukan kelebihan dan kekurangan dari prototipe yang
dikembangkan.