anak tidak mengetahui bahwa para nelayan melarung sesaji di tengah laut dan memperebutkan sesaji; kemudian 4 67 anak menjawab perlunya buku yang
berisi penjelasan tentang tradisi nglarung. Peneliti memilih item 1, 5, 10 yang tidak setuju dengan pernyataan dan item 12 yang setuju dengan pernyataan untuk
menunjukkan bahwa penelitian ini relevan untuk diteliti. Berikut adalah hasil rekapitulasi data kuesioner pra-penelitian untuk anak yang disajikan dalam bentuk
tabel. Tabel 2. Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Pra-Penelitian
No. Pernyataan
Jawaban Probandus
Persentase Ya
Tidak Ya
Tidak 1.
Tradisi nglarung adalah kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu
tahun
sekali pada
bulan Sura
dengan menghanyutkan sesuatu sesaji ke dalam air
sungai atau laut.
7 20
26 74
2. Tujuan dari tradisi nglarung adalah untuk
mengucap syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang didapat para nelayan.
8 19
30 70
3. Sebelum melaksanakan tradisi nglarung para
nelayan menghias perahu.
12 15
44 56
4. Setelah
menghias perahu,
para nelayan
membersihkan lingkungan pantai. 20
7 74
26
5. Setelah membersihkan lingkungan, nelayan
bergotong royong memasang tenda di tepi pantai.
8 19
30 70
6. Menjelang pelaksanaan tradisi nglarung para
nelayan bersama-sama membuat tempat sesaji. 16
11 59
41 7.
Para nelayan menyiapkan kelengkapan sesaji di mana segala macam sesaji tidak boleh basi dan
harus baru. 12
15 44
56 8.
Para nelayan mendoakan sesaji yang akan dilarung yang dipimpin oleh pemuka agama.
17 10
63 37
9. Para nelayan dengan gigih mendorong perahu yang
digunakan untuk melarung. 13
14 48
52
10. Para nelayan melarung sesaji di tengah laut dan
memperebutkan sesaji.
8 1
30 70
11. Pada tradisi nglarung, para nelayan merefleksikan
diri untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan.
13 14
48 52
12. Saya perlu buku yang berisi penjelasan tentang
tradisi nglarung. 18
9 67
33
13. Buku tentang tradisi nglarung sebaiknya berupa
buku cerita bergambar. 15
12 56
44
Data-data tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung. Buku cerita
dan mewarnai tersebut dapat dijadikan sebagai panduan supaya anak-anak di daerah
Yogyakarta menyadari
tentang pentingnya
melestarikan dan
menghidupkan tradisi nglarung yang sudah mulai ditinggalkan.
4.1.1.3 Desain Prototipe
Peneliti menyusun prototipe buku cerita dan mewarnai pada sketsa awal dengan judul “Buku Cerita dan Mewarnai Tradisi Nglarung”. Peneliti pertama-
tama membuat cerita narasi secara singkat dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak. Awalnya, peneliti hanya membuat sketsa dengan empat gambar.
Kemudian peneliti dibantu oleh seorang desain grafis membuat sketsa gambar tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tradisi nglarung karena pada
sketsa awal, gambar terlalu kecil dan ramai. Memungkinkan pengguna prototipe kesulitan untuk mewarnai gambar yang terlalu kecil.
Gambar 1. Sketsa Awal
a b