atas rejeki dan keselamatan yang diberikan, mencintai kebersamaan, kebersihan, gotong royong, dan kegigihan best practice.
1.5 SPESIFIKASI PROTOTIPE
Spesifikasi prototipe yang dihasilkan antara lain: a.
Prototipe buku cerita dan mewarnai “Belajar Mewarnai Tradisi Nglarung
”. b.
Prototipe terdiri dari cover, daftar isi, kata pengantar, delapan gambar kegiatan tradisi nglarung, daftar pustaka, dan biodata penulis.
c. Kata pengantar berisi tentang penjelasan tradisi nglarung agar membantu
anak mengerti isi kesuluruhan buku. d.
Prototipe buku berisi delapan gambar yang peneliti pilih yang dapat membantu anak untuk memahami tradisi nglarung.
e. Prototipe buku dapat membantu anak mengekspresikan kreatifitas anak
untuk mewarnai gambar kegiatan tradisi nglarung dengan bermacam- macam warna.
1.6 DEFINISI OPERASIONAL
1.6.1 Prototipe
Prototipe merupakan suatu model awal atau model mula-mula yang dapat menjadi contoh, selanjutnya dapat dikembangkan menjadi aspek produk
sesungguhnya.
1.6.2 Buku Cerita Anak
Buku cerita anak merupakan kumpulan dari beberapa tulisan atau gambar untuk anak-anak dengan menggunakan sudut pandang anak yang dapat
menggambarkan pengalaman atau gambaran kehidupan sehari-hari.
1.6.3 Tradisi Nglarung
Tradisi nglarung merupakan kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat nelayan setiap satu tahun sekali pada bulan Sura, yaitu bulan pertama pada
kalender Jawa dengan menghanyutkan sesuatu sesaji ke dalam air sungai atau laut.
1.6.4 Pendidikan Karakter Kebangsaan
Pendidikan karakter kebangsaan merupakan usaha sadar
yang direncanakan untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan
pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang khas
– baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni
olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa.
8
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab II ini, peneliti akan membahas mengenai landasan teoritis, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
2.1 LANDASAN TEORITIS
Landasan teoritis merupakan sebuah acuan yang digunakan peneliti dalam membuat prototipe buku cerita dan mewarnai tradisi nglarung. Teori-teori yang
digunakan merupakan definisi dan hasil analisa oleh para ahli. Hal tersebut akan
diuraikan sebagai berikut. 2.1.1
Tradisi Jawa 2.1.1.1 Pengertian Tradisi Jawa atau Upacara Adat Jawa
Dalam kebudayaan Jawa terdapat nilai-nilai serta norma-norma yang dipakai dan dipatuhi serta diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Nilai-nilai budaya yang menjadi pandangan hidup orang Jawa kemudian mengendap dalam tradisi dan adat-istiadat yang dipegang teguh
dan terwujud dalam salah satunya yaitu upacara-upacara adat Bratawidjaja, 2000:9.
Tradisi Jawa atau upacara adat Jawa merupakan salah satu hasil budaya Jawa yang sampai saat ini masih dipertahankan keberadaannya, karena upacara
adat merupakan kegiatan pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya, dengan dilestarikannya suatu tradisi, maka generasi penerus bisa
mengetahui warisan budaya luhur Sunjata, 2013:73. Pendapat lain diungkapkan oleh Soepanto dalam Sunjata 2013:76, bahwa upacara adat Jawa merupakan
suatu bentuk kegiatan sosial yang melibatkan warga masyarakat di Jawa dengan
tujuan untuk mencari keselamatan secara bersama-sama. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa upacara adat Jawa merupakan
sarana untuk mensyukuri karunia Tuhan dan sarana permohonan keselamatan, kesejahteraan dan hasil yang lebih baik untuk masa yang akan datang. Pada
umumnya upacara adat Jawa bertujuan untuk mensyukuri karunia Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk keberhasilan dalam kehidupannya.
Berdasarkan pengertian tradisi Jawa atau upacara adat Jawa yang telah peneliti uraikan tersebut, peneliti menemukan beberapa macam-macam tradisi
yang ada di Jawa. Macam-macam tradisi Jawa akan lebih jelas setelah peneliti deskripsikan sebagai berikut.
2.1.1.2 Macam-macam Tradisi Jawa
Dari berbagai macam tradisi di Jawa, peneliti hanya mengambil lima macam tradisi Jawa. Berikut uraian dari macam-macam tradisi Jawa yang peneliti
ambil menurut para ahli budaya.
1. Nglarung
Tradisi nglarung merupakan salah satu kegiatan budaya yang sampai sekarang masih diselenggarakan oleh masyarakat pendukungnya khususnya di
daerah Bantul. Tradisi tersebut pada umumnya dilakukan satu tahun sekali pada bulan Sura, yaitu bulan pertama dalam kalender Jawa Sunjata, 2013:75. Tujuan
pelaksanaan upacara tersebut sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang telah dilimpahkan berupa melimpahnya hasil
tangkapan ikan, di samping bentuk persembahan kepada penguasa Laut Selatan, Kanjeng Ratu Kidul Sunjata, 2013:117.