Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

Berdasarkan keempat penelitian terdahulu mengenai pengembangan tes pada mata pelajaran matematika di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini masih relevan untuk diteliti. Karena dari keempat penelitian terdahulu tersebut belum pernah melakukan penelitian pengembangan tes hasil belajar matematika materi penaksiran dan pembulatan untuk kelas IV. Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang akan diteliti terletak pada kompetensi dasar yakni 1.5 melakukan penaksiran dan pembulatan. Peneliti terdahulu pernah melakukan penelitian terkait materi penaksiran dan pembulatan, akan tetapi materi tersebut untuk kelas V, sedangkan penelitian ini adalah materi penaksiran dan pembulatan untuk siswa kelas IV.

C. Kerangka Berpikir

Tes merupakan teknik yang spesifik dan sistematis untuk mengukur tingkah laku seseorang secara objektif, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik. Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan siswa terhadap materi untuk mengetahui hasil belajar setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan Ibu Muntamah, S.Pd yakni guru kelas IV SDN Perumnas III, Depok, Sleman. Diperoleh data bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam pembuatan soal tes yang berkualitas baik dan sesuai dengan langkah-langkah pembuatan tes hasil belajar. Guru tidak pernah melakukan analisis tes hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar. Dalam memberikan soal tes, guru hanya mengambil dari buku dan internet. Guru membutuhkan prototipe tes hasil belajar matematika berkualitas baik terutama untuk materi penaksiran dan pembulatan. Bentuk tes hasil belajar ada bermacam-macam, salah satu bentuk tes yang sering digunakan oleh guru adalah bentuk tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah salah satu bentuk tes obyektif yang dapat diselesaikan dengan memilih salah satu kemungkinan jawaban yang tersedia. Adapun kelebihan soal tes pilihan ganda adalah cara penilaian mudah, cepat dan obyektif, dan dapat digunakan berulang-ulang. Sedangkan kekurangan tes pilihan ganda tidak dapat mengukur kemampuan verbal, membutuhkan waktu lama untuk menyusun soal serta siswa tidak dapat mengembangkan jawabannya. Guru mengungkapkan bahwa dalam membuat soal pilihan ganda, belum sampai ke level kognitif tingkat atas mengevaluasi dan mencipta, biasanya hanya menyasar pada level bawah mengingat. Fakta-fakta tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk mengembangkan tes hasil belajar matematika untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Pengembangan tes hasil belajar ini didasarkan pada kemampuan kognitif siswa menurut Taksonomi Bloom yang direvisi yakni mulai dari level mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Kompetensi Dasar atau materi yang dipilih oleh peneliti adalah kompetensi dasar 1.5 melakukan penaksiran dan pembulatan. Pengembangan tes hasil belajar ini juga mampu mendeskripsikan kualitas produk tes hasil belajar yang meliputi: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda serta analisis pengecoh. Langkah- langkah pengembangan tes hasil belajar matematika ini menggunakan langkah pengembangan menurut Borg dan Gall yang telah dimodifikasi. D. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana mengembangkan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan penaksiran dan pembulatan untuk siswa kelas IV SD? 2. Bagaimana validitas isi tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan penaksiran dan pembulatan untuk siswa kelas IV SD berdasarkan hasil penilaian ahli atau validitas desain? 3. Bagaimana validitas empiris tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan penaksiran dan pembulatan untuk siswa kelas IV SD berdasarkan hasil uji coba empiris? 5. Bagaimana reliabilitas tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan penaksiran dan pembulatan untuk siswa kelas IV SD berdasarkan hasil uji coba empiris? 6. Bagaimana tingkat kesulitan tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan penaksiran dan pembulatan untuk siswa kelas IV SD berdasarkan hasil uji coba empiris? 7. Bagaimana daya pembeda tes hasil belajar matematika kompetensi dasar melakukan penaksiran dan pembulatan untuk siswa kelas IV SD berdasarkan hasil uji coba empiris? 8. Bagaimana hasil analisis pengecoh tes hasil belajar matematika materi melakukan penaksiran dan pembulatan untuk siswa kelas IV SD berdasarkan hasil uji coba empiris. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III akan menguraikan delapan hal, yaitu jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan, uji validasi produk, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan Pengembangan atau Research and Development RD. Menurut Sugiyono 2014: 297 Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektivan produk tersebut. Sukmadinata 2007: 164-165 memaparkan bahwa Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development RD adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk pengembangan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa tes pilihan ganda Kompetensi Dasar 1.5 Melakukan Penaksiran dan Pembulatan Matematika kelas IV. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini berupa soal tes hasil belajar. Peneliti menggunakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall. Borg dan Gall dalam Sugiyono, 2011: 298 mengemukakan bahwa terdapat 10 langkah-langkah dalam melakukan penelitian dan pengembangan, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk, dan 10 pembuatan produk massal. Penelitian ini berhenti pada langkah ketujuh. Berikut penjelasan langkah-langkah penelitian dalam bentuk gambar: