d. Tingkat Kesukaran
Berdasarkan indeks kesukaran menurut Arikunto 2012: 225 pada bab III, soal dengan kategori mudah adalah 0, 71
– 1, 00, sedang 0,31
– 0,70 dan sukar 0 – 0,30. Mengacu pada kategori indeks kesukaran menurut Arikunto tersebut, maka hasil
analisis untuk soal tipe A dan tipe B adalah sebagai berikut:
Kategori Nomor Soal
Mudah 1, 23, 28
Sedang 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20,21, 22, 24, 25,
26, 27, 29, 30 Sukar
2, 3, 7, 8, 19
Tabel 4.20 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe A Soal yang termasuk kategori mudah sebanyak 3 butir soal
atau 10 , soal kategori sedang sebanyak 23 atau 73, dan sukar sebanyak 5 butir soal atau 16. Soal dalam kategori mudah adalah
nomor 1, 23 dan 28. Soal dalam kategori sedang terdapat pada nomor 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20,21, 22, 24,
25, 26, 27, 29, 30 dan sukar terdapat pada nomor 2, 3, 7, 8, 19.
Kategori Nomor Soal
Mudah 19, 30
Sedang 2, 3, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28 dan 29 Sukar
1, 4, 5, 7, 12, 16
Tabel 4.21 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Tipe B
Berdasarkan indeks kesukaran menurut Arikunto 2012: 225 pada bab III, soal dengan kategori mudah adalah 0, 71
– 1, 00, sedang 0,31
– 0,70 dan sukar 0 – 0,30. Mengacu pada kategori indeks kesukaran menurut Arikunto tersebut, maka hasil
analisis untuk soal yang termasuk kategori mudah sebanyak 2 butir soal atau 6 terdapat pada nomor 19, 30, soal kategori sedang
sebanyak 22 atau 63, dan sukar sebanyak 6 butir soal atau 16
terdapat pada nomor 1, 4, 5, 7, 12, 16 .
e. Analisis Pengecoh
Berdasarkan pendapat Surapranata 2009: 43 yang menyatakan bahwa suatu pengecoh dikatakan berfungsi baik jika
paling sedikit diplih oleh 5 atau 0,05 peserta tes. Hasil analisis pengecoh dianggap berfungsi apabila lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan analisis pengecoh menggunakan software TAP, peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut:
No soal Option Berfungsi
Option Tidak Berfungsi 1
C A, D
2 B
A, D 3
C A, B
4 B D
A 5
B D A
6 A B D
- 7
- A B D
8 -
A B D 9
C D A
10 A B D
- 11
A B D
12 A C D
- 13
A C D
14 A B C
- 15
B C D -
16 A D
C 17
B C D -
18 A B C
- 19
B C D -
20 A B C
- 21
A C D -
22 A B C
- 23
A B C -
24 A B C
- 25
B C D -
26 A C D
- 27
B C D -
28 A B D
- 29
A B D -
30 A B D
-
Tabel 4.22 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe A
Berdasarkan tabel di atas, tipe soal A terdapat beberapa pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik pada setiap nomor
soal. Seperti yang telah dijelaskan pada bab III, pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila dipilih oleh setidaknya
5 atau 0,05 peserta tes. Dari 30 soal tipe A, terdapat 4 nomor soal yang pengecohnya harus diperbaiki, yaitu nomor 1, 5, 11, dan 16.
Soal nomor 1 pengecoh yang harus diperbaiki adalah option A dan D, sedangkan soal nomor 5 A, 11 D dan 16 adalah option C.
No soal
Option Berfungsi Option
Tidak Berfungsi
1 B D
A 2
C A D
3 B C D
4 C D
A 5
A B C
6 A B D
- 7
D A B
8 A B C
9 B C
A 10
B C D -
11 A B D
12 B D
C 13
A B C 14
B C D -
15 A B C
- 16
C B D
17 A B C
- 18
A B D -
19 A B C
- 20
C D A-
21 A B D
- 22
A C D -
23 A B D
- 24
B C D -
25 A C
B 26
A B D -
27 A B C
- 28
A B D -
29 B C
D- 30
B C D
Tabel 4.23 Hasil Uji Pengecoh Soal Tipe B
Berdasarkan tabel di atas, tipe soal A terdapat beberapa pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik pada setiap nomor
soal. Seperti yang telah dijelaskan pada bab III, pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila dipilih oleh setidaknya
5 atau 0,05 peserta tes. Dari 30 soal tipe B, ada 5 nomor soal yang pengecohnya harus diperbaiki, yaitu nomor 2, 7, 9, 16 dan 29.
Pada soal nomor 2 ini pengecoh yang harus direvisi adalah option A dan D, 7 option A dan B, 9 option A, 16 option B dan D serta 29
option D. Revisi pengecoh dapat dilihat pada tabel berikut.
f. Hasil Soal Berkualitas Baik