Validasi Desain Revisi Desain

menjadi jawaban siswa dan guru sudah hampir lupa cara menguji validitas.

c. Desain Produk

Peneliti mendesain produk dengan terlebih dahulu menentukan kelas yakni kelas IV SD. Selajutnya adalah menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Langkah selanjutnya adalah membuat indikator sesuai dengan taraf kognitif taksonomi Bloom dan membuat kisi-kisi soal. Berdasarkan kisi- kisi yang telah dibuat, peneliti menyusun soal yang berjumlah 60. Soal dibagi mejadi dua tipe yakni tipe A dan tipe B agar mempermudah siswa dalam pengerjaan soal. Soal tersebut memiliki proporsisi tingkat kesukaran 25 mudah, 50 sedang dan 25 sukar. Butir soal dapat dilihat pada lampiran empat dan lima.

d. Validasi Desain

Validasi desain bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk sebelum diujicobakan. Produk tes hasil belajar yang telah dibuat kemudian diserahkan kepada ahli. Produk ini divalidasi oleh 1 dosen ahli matematika dan 3 guru sekolah dasar. Uji validitas dilakukan dengan memberikan lembar kuesioner penilaian produk. Lembar kuesioner validasi telah dilampirkan di bab III. Berikut ini adalah hasil validasi yang dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan kualifikasi menurut Widoyoko pada tabel 3.4: No Validator Rerata Kategori 1 Dosen Ahli Matematika PGSD 3,88 Sangat Baik 2 Guru Kelas VI SD 3,58 Sangat Baik 3 Guru Kelas IV SD 4,00 Sangat Baik 4 Guru Kelas III SD 3,00 Baik Rerata 3.61 Sangat Baik Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli

e. Revisi Desain

Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan saran dari validator ahli. Perbaikan banyak dilakukan pada kalimat soal yang dari saran ahli dinilai perlu perbaikan karena bahasa yang terlalu monoton. Revisi produk dilakukan dengan tujuan agar produk memiliki kualitas yang lebih baik lagi. Berikut ini ditampilkan beberapa kritik dan saran oleh para ahli: No Saran 1 Beberapa soal yang terlalu panjang 2 Soal nomor 17 dan 18 sebaiknya yang diketahui jumlah total dan yang dicari harga buku. 3 Soal nomor 15 perlu penambahan kalimat 4 Penggunaan bahasa Indonesia masih terlihat monoton 5 Indikator sebainya dibuat untuk setiap nomor soal sehingga soal tidak monoton. Tabel 4.2 Komentar dan Saran Ahli f. Uji Coba Produk Peneliti melakukan uji coba soal kepada 61 siswa kelas IV di dua sekolah dasar yakni SD Kanisius Kadirojo dan SD Kanisius Condongcatur. Sebanyak 60 soal dibagikan menjadi dua tipe soal. Soal tipe A dan B masing-masing berjumlah 30 butir soal. Pembagian soal menjadi dua tipe agar mempermudah siswa dalam mengerjakan soal. Dimungkinkan siswa tidak akan mampu mengerjakan soal dengan maksimal apabila waktu yang diberikan hanya 120 menit.

g. Revisi Produk