Mematuhi Ajaran Subha Karma

75 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

3. Contoh Perilaku Asubha Karma

Peserta didik diajak untuk menyebutkan contoh-contoh perbuatan buruk, yang disebut Asubha Karma dalam ajaran agama Hindu. Perbuatan buruk tidak boleh dilaksanakan karena merugikan orang lain dan diri sendiri. Guru menyebutkan salah satu contohnya, yaitu mencuri. Orang yang diambil miliknya akan rugi, sedangkan orang yang mencuri, maka hidupnya tidak akan pernah tenang. Ia dikejar perasaan bersalah dan berdosa. Guru menegaskan perbuatan buruk Asubha Karma tidak boleh dilakukan. Guru mengajak peserta didik untuk menyebutkan perilaku Asubha Karma. Menekankan bahwa perilaku Asubha Karma harus dihindari dan jangan dilakukan karena dapat membuat hidup susah dan sengsara. Setelah selesai membahas konsep pengertian Asubha Karma pada Pelajaran 2 dengan materi Subha Karma dan Asubha Karma, dapat disimpulkan rangkuman materi, sebagai berikut: a. Subha Karma adalah perbuatan baik. b. Asubha Karma adalah perbuatan buruk. c. Perilaku Subha Karma, contohnya: belajar dengan rajin, mematuhi aturan, menyapu halaman, merawat tanaman, dan membuang sampah pada tempatnya.

C. Mantra dalam Agama Hindu

1. Mendengarkan Mantra Makan

Guru menanyakan kepada peserta didik apakah mereka sembahyang sebelum berangkat ke sekolah. Selain itu, peserta didik diajak untuk berpikir mengapa mereka memuja Sang Hyang Widhi, dan apa tujuan sembahyang. Dalam hal ini, guru memberi pemahaman akan kepercayaan kepada Sang Hyang Widhi. Salah satu cara untuk meyakini Sang Hyang Widhi adalah dengan sembahyang. Sembahyang adalah salah satu cara untuk memuja Sang Hyang Widhi. Cara lain untuk memuja Sang Hyang Widhi adalah dengan membaca mantra dan berdoa. Peserta didik akan mempelajari mantra makan, mantra gayatri, dan cara berdoa. Guru mengajak peserta didik bereksplorasi tentang apa yang dilakukannya sebelum ia makan. Akhirnya, guru menekankan bahwa sebelum makan, kita perlu cuci tangan, setelah itu ada yang lebih penting, yaitu berterima kasih dan bersyukur kepada yang menciptakan makanan yang kita makan setiap hari, yaitu Sang Hyang Widhi. Bagaimana caranya? Guru bercerita kepada peserta didik tentang kemahakuasaan Sang Hyang Widhi yang mampu menciptakan apa saja, sedangkan manusia hanya menikmati saja. Umat Hindu diajarkan untuk mensyukuri karunia Sang Hyang Widhi dengan mengucapkan mantra ketika hendak makan. Mantranya sudah jelas tertulis dalam buku peserta didik.