Mengucapkan Mantra Gayatri Mantra Makan dan Gayatri

79 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti b. Mantra Gayatri: Om bhūr bhvah svah,tat savitur varenyam,bhargo devasya dhimahi, dhiyo yo nah pracodayāt

E. Mengenal Subha dan Asubha Karma

1. Upaya Menghindari Perilaku Asubha Karma

Guru mengajak peserta didik untuk menceritakan berbagai kejadian dalam keseharian di rumah, di sekolah, dan juga di jalan umum, di mana sering terjadi seseorang berbuat burukAsubha Karma. Berkata kasar, memukul teman, dan berkelahi merupakan contoh-contoh perbuatan burukAsubha Karma. Guru meminta kepada peserta didik untuk menyebutkan beberapa contoh tentang perbuatan burukAsubha Karma. Menanyakan kembali kenapa seseorang bisa berbuat burukAsubha Karma . Kemudian, guru dan peserta didik membahas perbuatan buruk itu satu per satu dan membahas akibat dari melakukan perbuatan burukAsubha Karma. Setelah mengetahui berbagai penyebab orang berbuat Asubha Karma, maka diberikan jalan keluar untuk menghindari, yaitu rajin sembahyang ke Pura dan berdoa dengan sungguh-sunguh setiap hari.

2. Penyebab Berperilaku Asubha Karma

Guru menanyakan peserta didik, mengapa bisa muncul perbuatan Asubha Karma. Peserta didik menjawab dengan berbagai alasan. Setelah itu, guru menegaskan tentang sebab-sebab munculnya Asubha Karma. Salah satu yang paling berpengaruh adalah kemiskinan. Guru mengilustrasikan perbuatan Asubha Karma dengan menceritakan seorang penipu yang begitu tega menipu seorang Brahmana yang akan mengadakan upacara. Cerita Seorang Pendeta dengan Penipu. Ada seorang pendeta yang baik dan taat bersembahyang. Suatu hari, ia pergi ke rumah orang kaya yang dermawan. “Tuan, bolehkah saya meminta seekor anak domba untuk upacara?” kata pendeta kepada pedagang kaya itu. “Tentu tuan, silakan pilih.” Pendeta itu mengambil seekor anak domba berbulu putih. Kedua kaki domba tersebut diikat, dipikul di pundaknya. Lalu pendeta itu pulang melewati sebuah hutan. Di tengah jalan, seorang penipu menegurnya, “Pak pendeta, sungguh tidak pantas Bapak memikul anak anjing kudisan,” kata penipu pertama lalu pergi. “Ini anak domba, perhatikanlah.” Baru beberapa langkah berjalan, penipu kedua lewat. “Pak Pendeta, mengapa Bapak seorang pendeta memikul keledai?” Setelah menegur pak Pendeta, penipu kedua pergi. “Ini domba, bukan keledai.” Seketika, pendeta mulai bingung. Tiba-tiba datang penipu ketiga. “Pendeta, mengapa Bapak memikul anak kuda?” Hati Pendeta semakin bingung. 80 Buku Guru Kelas I SD Edisi Revisi Kenapa anak domba ini bisa jadi anjing, keledai, dan kuda. Pendeta mulai ragu. Ia ketakutan. “ Jangan-jangan, ini bukan domba sungguhan,” pikirnya. Badannya gemetar dan berkeringat. Pelan-pelan, domba itu diturunkan lalu ditegaskan. Ia berlari dan terus berlari pulang. Ketiga penipu itu tertawa. “Dasar pendeta bodoh. Mari, sekarang kita berpesta daging domba” kata ketiga penipu bersamaan. Mendapatkan barang orang lain dengan mudah itu salah satu sebab munculnya Asubha Karma. Guru mengingatkan peserta didik untuk tidak berbuat Asubha Karma. Kenyataannya, miskin karena tidak suka memuja Sang Hyang Widhi sehingga orang itu berbuat jahat. Orang yang berbuat jahat akan ditangkap polisi dan berakhir di dalam penjara. Kita semua dapat menyimak dan mengambil pesan dari cerita di atas, demi meniti hidup dan kehidupan ini yang sebaik-baiknya.

3. Contoh Perilaku Subha Karma

Guru memandu peserta didik untuk mengungkapkan kembali contoh- contoh perbuatan Subha Karma. Semua contoh yang disebutkan peserta didik dikelompokkan. Setelah dikelompokkan, guru dan peserta didik membahas contoh-contoh perbuatan Subha Karma beserta akibatnya. Agar kita semua bisa berbuat Subha Karma, maka tanamkan pada diri kita hidup disiplin, jujur, dan tidak menunda waktu. Setelah selesai membahas mengenai Subha Karma dam Asubha Karma pada Pelajaran 5, maka dapat dibuat rangkuman materi, sebagai berikut: a. Menghindari perilaku buruk dalam kehidupan; b. Sebab-sebab timbulnya Asubha Karma: • karena keadaan, • lupa kepada Sang Hyang WidhiTuhan Yang Maha Esa, dan • ingin hidup mudah tanpa harus bekerja. c. Contoh-contoh perbuatan baik atau Subha Karma: • belajar; • membantu ibu; • jujur; • menolong sesama; • rajin sembahyang; • sopan santun, dan ramah.