Mendengarkan Mantra Makan Mantra dalam Agama Hindu

76 Buku Guru Kelas I SD Edisi Revisi Om Amrtādi sanjiwani ya namah swaha Terjemahan Oh Sang Hyang Widhi semoga makanan ini menjadi amerta yang menghidupkan hamba.

2. Mendengarkan Mantra Gayatri

Guru mendengar beberapa peserta didik mengucapkan Mantra Gayatri dengan irama lagu khusus. Guru bertanya seakan tidak tahu. Apa yang kalian nyanyikan? Guru mendengar dan menjawab, Bagus sekali, coba nyanyikan lebih keras lagi, agar temanmu semua mendengar. Ternyata sebagian besar anak-anak dapat melantunkannya. Guru menjelaskan bahwa Mantra Gayatri bisa dinyanyikan dengan berbagai irama. Mantra Gayatri dikenal dan dilafalkan banyak orang karena kehebatan mantra tersebut. Bahkan disebutkan bahwa jika Mantra Gayatri diucapkan seratus delapan kali tanpa berhenti, maka akan memberikan manfaat luar biasa kepada yang mengucapkannya, seperti rasa tenang, damai, menghilangkan takut, dan memberi kekuatan batin, dan sebagainya. Guru memandu peserta didik mengucapkan Mantra Gayatri yang baik dan benar. Om bhur bvhah svah tat savitur varenyam bhargo devasya dhimahi dhiyo yo nah pracodayāt Terjemahan Om adalah bhur bhvah svah Om kita memusatkan pikiran pada kecemerlangannya dan kemuliaan Sang Hyang Widhi semoga Ia berikan semangat pada pikiran kita. Guru menegaskan dan meyakinkan peserta didik akan Mantra Gayatri dengan artinya. Dengan mengucapkan Mantra Gayatri akan memberikan ketenangan, kedamaian, dan semangat pada pikiran kita.

3. Mengucapkan Mantra dengan Baik dan Benar

Guru menyampaikan kepada peserta didik tentang tata cara berdoa, bersembahyang, dan mengucapkan mantra. Hendaknya mata terpejam, duduk dengan tenang, serta pikiran dan konsentrasi penuh kepada yang kita puja. 77 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Sumber: Dok. Kemdikbud Contohnya pada gambar di samping, orang-orang sedang bersembahyang dan berdoa dengan cara tangan diletakkan di depan dahi mereka, dengan mata terpejam. Sikap duduk antara laki-laki dan perempuan berbeda dalam berdoa dan bersembahyang. Bagi perempuan—duduk bersimpuh, sedangkan bagi laki-laki—duduk dengan sikap bersila. Mengucapkan mantra yang dikenal dengan sebutan sembahyang, ibarat berkomunikasi. Jadi, lawan kita yang diajak berkomunikasi bersifat komunikatif. Terbayang siapa yang sedang diajak berkomunikasi dan apa yang dikomunikasikan. Setelah selesai membahas mantra dalam agama Pelajaran 3 dengan mantra dalam agama Hindu, dapat disampaikan rangkuman materi, sebagai berikut: Membaca Mantra Makan Om amrtādi sanjiwani ya namah swaha Tuntunan agama Hindu, 1994: hal. 101. Mempelajari Mantra Gayatri Om bhūr bhvah svah at savitur varenyam bhargo devasya dhimahi dhiyo yo nah pracodayāt Tuntunan agama Hindu, 1994

D. Mantra Makan dan Gayatri

1. Mengucapkan Mantra Makan

Guru mengajak peserta didik untuk menyebutkan tentang tugas dan kewajiban sebagai umat beragama. Peserta didik diajak dan dituntun untuk mengingat kembali pelajaran minggu lalu mengenai mantra. Peserta didik diarahkan untuk mendengarkan dengan saksama Mantra Makan yang sebelumnya sudah dipelajari. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat Mantra Makan. Guru bertanya kepada peserta didik, “Apakah kita salah jika tidak mengucapkan Mantra Makan?” Guru menegaskan, bahwa tidak ada yang salah, apabila kita tidak tahu. Namun, apabila kita sudah mengetahui, maka harus diucapkan sebagai rasa syukur dan terima kasih kita kepada Sang Hyang Widhi.