lingkungan kerja secara bersama-sama terhadap variabel terikat kinerja
karyawan. Hipotesisnya adalah:
H0 : Kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Ha : Kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Tabel V.18 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 7.056
3 2.352 16.932
.000
a
Residual 13.335
96 .139
Total 20.390
99
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2017 Berdasarkan tabel uji ANOVA di atas F hitung adalah 16,932. Berdasarkan
tabel F dengan taraf signifikansi α = 5 diketahui bahwa F tabel dengan df1= k-1=3-1=2 dan df2= n-k = 100-3= 97 maka F tabel df1 df2= 3,09
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh F hitung = 16,932 sedangkan F tabel = 3,09. Maka F hitung F tabel. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
G. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara individual mempengaruhi variabel
dependen kinerja karyawan. Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh maka akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
H0: kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadp kinerja karyawan
Ha : kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Tabel V.19 Hasil Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 1.218
.441 2.764
.007 Kompensasi
.126 .108
.114 1.165
.247 Motivasi
.340 .102
.334 3.319
.001 Lingkungan Kerja
.246 .102
.256 2.414
.018
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2017 Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung yang diperoleh pada
tabel di atas dengan tarif signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan df= n-k- 1= 100-3-1= 96. Dengan ketentuan tersebut maka diperoleh t tabel sebesar
1,985, kesimpulan dalam pengujian t hitung adalah sebagai berikut: 1.
Kompensasi X1 Berdasarkan tabel V.19 diketahui bahwa nilai t hitung kompensasi x1
sebesar 1,165 kurang dari 1,985 t hitung t tabel maka H0 diterima Ha ditolak artinya kompensasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
2. Motivasi X2
Berdasarkan tabel V.19 diketahui bahwa nilai motivasi x2 sebesar 3,319 lebih dari t hitung t tabel maka H0 ditolak Ha diterima artinya motivasi
secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 3.
Lingkungan kerja X3 Berdasarkan tabel V.19 diketahui bahwa nilai t hitung lingkungan kerja
x3 sebesar 2,214 lebih dari 1,985 t hitung t tabel maka H0 ditolak Ha
diterima artinya lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
H. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa
besar variabel dependen kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel independen kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja. Hasil uji koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel V.20 Hasil Uji Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.588
a
.346 .326
.37270
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2017 Berdasarkan tabel di atas, koefisien determinasi
sebesar 0,326 atau 32,6. Hal ini menunjukkan bahwa 32,6 kinerja tenaga kependidikan
tetap Universitas Sanata Dharma dipengaruhi oleh variabel kompensasi,