Jika H0 ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
6. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan ukuran keterwakilan variabel terikat oleh variabel bebas atau sejauh mana variabel bebas dapat
menjelaskan variabel terikat Suharjo,2008:79. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan: = koefisien determinasi
X = variabel independen
b = koefisien regresi
Y =variabel dependen
48
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
Perjalanan untuk menjadi Universitas Sanata Dharma melalui proses bertahun-tahun dalam perubahan nama. Ide untuk mendirikan Perguruan
Tinggi Pendidikan Guru PTPG oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI pada tahun 1950-an disambut
baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J.. Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus
B1, antara lain B1 Mendidik Yayasan De Britto di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J. dengan
dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Peter Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus
menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan
oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu
Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyakara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff
sebagai W akil Dekan. Nama “Sanata Dharma“ diciptakan oleh Pater K.
Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di
Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata