gilirannya berupaya untuk menjadikan dirinya bermanfaat bagi organisasi dengan menghasilkan kinerja yang tinggi.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Swasto 2011:102 beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi adalah:
1 Teknis organisasi
Bentuk susunan organisasi dimana para karyawan bekerja, memberi pengaruh yang sangat besar kepada semangat dan kepuasan kerja
karyawan. Makin teratur susunan dan pembagian tugas dalam suatu organisasi mengakibatkan tidak ada kesimpang siuran pembagian
tugas pada masing-masing karyawan. Tetapi apabila keadaan sebaliknya, dimana para karyawan tidak mengetahui tugas dan
tanggung jawab mereka, hal ini akan mengakibatkan mereka bekerja secara acak-acakan dan timbul keengganan untuk bekerja lebih
bersemangat. 2
Struktur sosial Struktur sosial suatu kelompok membawa pengaruh yang tidak kecil
artinya bagi diri pribadi para anggota. Mereka lebih senang bekerja dalam suatu kelompok dimana terdapat pergaulan yang fleksibel.
3 Kemauan untuk menyelesaikan tugas
Produktivitas masing-masing karyawan sangat tergantung kepada kemauan mereka untuk bekerja keras. Hal ini erat sekali hubungannya
dengan:
a Bagaimana kelompok karyawan sukses dalam mencapai tujuan.
b Tingkat perbandingan, darimana suatu kelompok memenuhi
kebutuhan-kebutuhan para anggotanya sehingga mengakibatkan para karyawan mau bekerja.
4 Imbalan yang diterima dari bekerja
Imbalan yang diterima para karyawan baik imbalan instrinsik maupun imbalan ekstrinsik sangat berpengaruh terhadap semangat kerja
mereka. Sistem pemberian imbalan ekstrinsik misalnya upah yang wajar dan adil akan mengakibatkan karyawan dapat bekerja dengan
tenang dan semangat kerja bisa meningkat, tetapi sebaliknya kalau sistem pemberian upah dianggap kurang wajar dan kurang adil antara
masing-masing karyawan maka hal ini akan menimbulkan suasana kerja tidak tenang dan semangat kerja menurun.
5 Dapat diterimanya karyawan sebagai anggota kelompok
Dapat diterimanya karyawan sebagai anggota kelompok, akan membawa pengaruh terhadap ketenangan kerja suatu kelompok atau
karyawan itu sendiri. Dengan demikian para karyawan dalam suatu kelompok dapat bekerja dengan cermat dan merasa ikut memiliki
terhadap apa yang mereka hasilkan. Mereka dapat bekerja dengan gembira, dan sukses kelompok juga sukses mereka. Namun sebaliknya
apabila ada karyawan yang kurang dapat diterima oleh suatu kelompok karena adanya ketidakwajaran, maka ketenangan kerja
kelompok maupun karyawan itu sendiri kurang terjamin, sehingga prestasi kerja menurun.
c. Teori motivasi menurut Maslow
Teori motivasi menurut Maslow dalam Sutrisno, 2010:122-124. Dalam teori mengemukakan bahwa kebutuhan manusia dapat
diklalsifikasikan ke dalam lima hierarkhi kebutuhan yaitu: 1
Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan untuk mempertahankan hidup ini disebut juga
dengan kebutuhan psikologis
physiological needs
, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup dari kematian. Kebutuhan
ini merupakan tingkat paling dasar yang diperkenalkan oleh Maslow. Kebutuhan paling dasar ini berupa kebutuhan akan
makan, minum, perumahan, pakaian, yang harus dipenuhi oleh seseorang dalam upayanya untuk mempertahankan diri dari
kelaparan, kehausan, kedinginan, kepuasan, dan sebagainya. 2
Kebutuhan rasa aman Menurut Maslow, setelah kebutuhan tingkat dasar terpenuhi,
maka seseorang berusaha memenuhi kebutuhannya yang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan.
Kebutuhan ini akan dirasakan mendesak setelah kebutuhan pertama terpenuhi.