2. Motivasi X2
Berdasarkan tabel V.19 diketahui bahwa nilai motivasi x2 sebesar 3,319 lebih dari t hitung t tabel maka H0 ditolak Ha diterima artinya motivasi
secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 3.
Lingkungan kerja X3 Berdasarkan tabel V.19 diketahui bahwa nilai t hitung lingkungan kerja
x3 sebesar 2,214 lebih dari 1,985 t hitung t tabel maka H0 ditolak Ha
diterima artinya lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
H. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa
besar variabel dependen kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel independen kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja. Hasil uji koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel V.20 Hasil Uji Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.588
a
.346 .326
.37270
Sumber: Data Primer, diolah tahun 2017 Berdasarkan tabel di atas, koefisien determinasi
sebesar 0,326 atau 32,6. Hal ini menunjukkan bahwa 32,6 kinerja tenaga kependidikan
tetap Universitas Sanata Dharma dipengaruhi oleh variabel kompensasi,
motivasi, dan lingkungan kerja. Sedangkan 67,4 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
I. Pembahasan
Berdasarkan olah data melalui uji F, variabel kompensasi, motivasi, dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
karyawan yang dapat dilihat dari atas F hitung adalah 16,932 F tabel = 3,09. Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi, motivasi, dan lingkungan
kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa kompensasi tidak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini diketahui dalam perhitungan uji t dimana t hitung
kompensasi X1 sebesar 1,165 kurang dari 1,985 t hitung t tabel. Hal ini mungkin terjadi karena tenaga kependidikan tetap
Universitas Sanata Dharma merasa bahwa kompensasi yang diberikan sesuai dengan tanggung jawab, prestasi, risiko pekerjaan dan ketentuan pemerintah.
Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini diketahui dalam perhitungan
uji t dimana nilai t hitung motivasi X2 sebesar 3,319 lebih dari 1,985 t hitung t tabel. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi motivasi maka
kinerja karyawan akan semakin baik. Motivasi memiliki peran yang penting untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan tetap Universitas Sanata
Dharma, maka perlu ditingkatkan dalam hal semangat bekerja dan motivasi untuk bekerja yang lebih baik. Hasil penelitian ini di dukung oleh penelitian