Ketenagakerjaan dan Dampaknya terhadap Pembangunan Ekonomi
15
politik dan pasar, para pemilik modal terus mengakumulasikan keuntungan dalam bentuk akumulasi modal.
5 Tahap sosialisme
Tahap pertama sampai dengan tahap keempat adalah tahap peralihan perkembangan masyarakat. Pada saatnya nanti para
pekerja akan memberontak dan menang. Barang modal bukan lagi milik individu, melainkan milik bersama. Tahapan inilah
yang disebut dengan sosialisme. Dalam tahap sosialisme peran negara masih diperlukan sebagai pengatur.
6 Tahap komunisme
Tahap komunisme merupakan puncak dari perkembangan masyarakat yang bercirikan tidak adanya pemerintahan. Orang
bekerja telah menjadi bagian dari ekspresi diri.
c. Mazhab Neo-Keynes
Di antara aliran ini, yang cukup terkenal membahas teori pertumbuhan
ekonomi adalah Roy F. Harrod 1948 di Inggris dan Evsey D. Domar
1957 di Amerika Serikat. Teori Harrod dan Domar adalah perkembangan langsung dari teori ekonomi makro Keynes
jangka pendek menjadi teori jangka panjang. Aspek utama yang dikembangkan oleh mereka dari teori Keynes adalah yang menyang-
kut hubungan antara tabungan, investasi, dan pendapatan dalam dinamika pertumbuhan ekonomi. Menurut Harrod-Domar, investasi
tidak hanya berpengaruh terhadap permintaan agregat, tetapi juga penawaran agregat. Dalam jangka panjang investasi akan menambah
modal. Ini berarti, peningkatan kapasitas produksi output masya- rakat. Menurut Harrod-Domar, ketidakstabilan dalam perekonomian
merupakan hal yang tidak terelakkan dan akan meng gangu keseimbangan full employment sehingga intervensi pemerintah
sangat diperlukan jika masih ingat pendekatan Keynes adalah intervensionist
atau activist dalam memecahkan masalah ekonomi.
d. Mazhab Neo-Klasik
Tokoh yang terkenal dari mazhab ini adalah Robert M. Solow
1970, seorang peraih hadiah Nobel Ekonomi dari Amerika Serikat dan rekannya, Trevor W. Swan 1956 dari Australia.
Model Solow-Swan menggunakan unsur pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, kemajuan teknologi dan besarnya output yang
saling berinteraksi. Pertumbuhan ekonomi menurut mereka adalah suatu proses yang berlangsung dengan perimbangan di antara
faktor-faktor produksi. Dalam model pertumbuhan ekonominya, Solow-Swan berasumsi:
1 tingkat teknologi dianggap konstan; 2 tidak ada perdagangan luar negeri atau arus modal masuk
keluar negara; 3 tidak ada intervensi pemerintah;
4 tingkat pertambahan penduduk atau tenaga kerja dianggap konstan;
5 keadaan full employment
tercapai dalam arti seluruh penduduk bekerja dan faktor produksi lainnya dipergunakan secara penuh.
Teori Solow dan Swan melihat bahwa dalam banyak hal mekanisme pasar dapat menciptakan keseimbangan sehingga pemerintah tidak
perlu terlalu banyak mencampuri atau memengaruhi pasar. Hal ini membuat teori mereka dan pandangan para ahli lainnya yang sejalan
dengan pemikiran mereka dinamakan teori Neoklasik. Jadi proses pertumbuhan ekonomi Solow-Swan bertentangan dengan Harrod-
Logika Ekonomi
Dengan teori-teori pertumbuhan tersebut, apakah ada teori yang
cocok diterapkan di negara Indonesia?
Sumber: www.economyprofessor.com
Gambar 1.8 Roy F. Harrod
Roy F. Harrod memandang bahwa investasi tidak hanya berpengaruh
terhadap permintaan agregat, tetapi juga penawaran agregat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
16
Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI Domar yang menyatakan bahwa di dalam prsoses pertum buhan
terkandung unsur ketidakstabilan sehingga memerlukan campur tangan pemerintah.
e. Teori Lewis