Mazhab Klasik Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Ketenagakerjaan dan Dampaknya terhadap Pembangunan Ekonomi 13 Sebelum krisis ekonomi yang menimpa negara-negara di Asia pada pertengahan 1997, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tinggi. Akan tetapi, setelah krisis pertumbuhan mengalami penurunan yang sangat drastis bahkan sempat negatif, walaupun beberapa tahun kemudian mengalami perbaikan. Seperti terlihat dalam Tabel 1.4 berikut. Kerjakan tugas berikut secara individu. Setelah Anda memahami materi tersebut tugas Anda sebagai berikut 1. Carilah data di Badan Pusat Statistik BPS yang ada di daerah Anda, tentang perkembangan PDB Indonesia periode 2000—2006. 2. Hitung pertumbuhan ekonomi tersebut dengan menggunakan metode sederhana dan metode End to End. 3. Analisislah setiap kenaikan atau penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut. Interpretasi Individu 1.1

2. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Proses pertumbuhan ekonomi suatu negara pada umumnya berbeda karena adanya perbedaan sudut pandang. Pada dasarnya, teori pertumbuhan ekonomi dikelompokkan dalam beberapa mazhab yaitu mazhab klasik, neoklasik, neo-keynes, dan beberapa tokoh ekonomi lainnya.

a. Mazhab Klasik

1 Adam Smith Adam Smith melihat pembangunan ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan mekanisme pasar. Suatu perekonomian akan tumbuh dan berkembang jika mekanisme pasar berjalan dengan sempurna. Akumulasi modal akan ber pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap per-tumbuhan ekonomi. Pengaruh langsung terjadi karena pertambahan faktor produksi yang akan meningkatkan output produksi barang dan jasa. Pengaruh tidak langsung dari modal terhadap output adalah berupa peningkatan produktivitas melalui pembagian kerja atau spesialisasi. Semakin besar modal, semakin besar dimung-kinkannya pembagian kerja dan semakin tinggi juga produktivitas pekerja. Dalam jangka panjang akan mendorong pertumbuhan ekonomi sampai posisi stasioner stationary state, yaitu suatu kondisi jika sumber daya alam sudah sepenuhnya dimanfaatkan. Walaupun ada pengangguran, hanya bersifat sementara sehingga peran pemerintah diharapkan seminimal mungkin dalam perekonomian. Negara Indonesia Malaysia Thailand Filipina Korea Selatan 1997 1998 1999 2000 2001 2002 4,7 7,3 –1,4 5,2 5,0 –13,13 –7,4 –10,5 –0,6 –6,7 0,79 6,1 4,4 3,4 10,9 4,9 6,0 5,9 4,0 8,8 3,3 0,5 1,8 3,2 3,0 3,6 3,5 3,5 4,0 6,3 Tabel 1.4 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Beberapa Negara di Asia Periode 1997–2002 dalam persen Sumber : Departemen Keuangan RI dikutip dari Rahardja, 2004 Sumber: www.biografiasyvidas.com Gambar 1.5 Adam Smith Adam Smith adalah tokoh yang menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi akan berkembang jika mekanisme pasar berjalan dengan sempurna. Di unduh dari : Bukupaket.com 14 Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI 2 David Ricardo Inti dari pertumbuhan menurut Ricardo sebenarnya hampir sama dengan teori Smith. Ricardo memusatkan perhatian pada peranan penduduk dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, output nasional GDP tergantung atau ditentukan semata-mata oleh jumlah penduduk sebagai tenaga kerja. Ricardo menyatakan bahwa jumlah penduduk ditentukan oleh tingkat upah yang berlaku. Jika tingkat upah di atas tingkat subsisten pas-pasan untuk bertahan hidup, jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan akan cenderung meningkat. Dan sebaliknya, jika tingkat upah di bawah tingkat kecukupan hidup, jumlah penduduk akan menurun mengingat setiap orang tidak mampu menanggung beban hidup yang makin berat. Penurunan jumlah penduduk akan menaikkan tingkat upah. Dalam jangka panjang, tingkat upah akan cenderung sama dengan tingkat substansi, disebut juga dengan tingkat upah alamiah natural wage . Oleh karena itu, terbatasnya sumber daya alam tanah dan output tergantung pada jumlah penduduk, diperkirakan dalam jangka panjang output nasional cenderung konstan. Keterbatasan faktor produksi tanah akan membatasi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan hanya bisa tumbuh sampai batas tertentu yang mungkin dicapai oleh sumber alamnya, dalam hal ini tanah. 3 Thomas Robert Malthus Malthus membahas keterkaitan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi hanya tumbuh dalam jangka panjang jika pertumbuhan penduduk lebih rendah dari pertumbuhan output pangan atau produksi. Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk yang mengikuti deret ukur, sementara pertumbuhan pangan atau produksi hanya mengikuti deret hitung, akan menye- babkan tingkat perekonomian generasi mendatang cenderung buruk. Dalam arti, generasi mendatang akan kekurangan pangan. Hal itu, dapat diatasi jika pertumbuhan penduduk dikendalikan.

b. Mazhab Sosialis